PART 4

11 4 0
                                    

"Nay...kok lama banget di wcnya?? mencret terus ya", celetuk arsya membuat siswa lain berbisik mencibir

"Ar..kalo ngomong tentang privasi tu tolong pelanin dikit napa?? aib,Ar...aib...", ucap nay

"Nah..ini dia orang yang tabrak lari" tutur rafa

"Lari dari pertanggung- jawaban", lanjutnya

"Lagian kan lo gak kenapa- napa.,ngapain di persulit sih?", ucap nay

"Apa?? gak kenapa-napa?? liat ni??", tunjuk rafa kearah kepalanya yang diperban

"Terus itu salah gu-"

"Iyalah", potong rafa

"Terus mau lo apa??", tanya nay lantang

"Hmm..jadi pacar gue", jawabnya antusias sambil mengedipkan mata

Nay membelalakkan matanya setelah mendengar itu.Sebuah tinjuan melayang di udara

"Jangan na--"

Bug

"Erin...", ucap rafa

***

" Erin...maafin nay, nay gak niat untuk mukul rin", tutur nay menahan tangis

"Gak apa nay..yang jelas kamu gak boleh mukul orang sembarangan", tutur erin

"Jangan bela orang yang salah rin", cetus nay

"Dia gak salah..dia hanya meminta kamu untuk minta maaf ", jelas erin

'apa? bukankah tadi dia ingin aku jadi pacarnya..' batin nay

"Hai rin,,", sapa rafa

"Maafin gue,,gara-gara gue lo yang jadi kena imbasnya", ucap rafa sambil melirik kearah nay

"Apa? gue gak salah denger?? lo bilang maaf?? penipu kayak lo minta maaf?",bentak nay

"Penipu??", ucap rafa dan erin

"Kakak gak tau?? dia meminta aku jadi pacarnya kak..bukan untuk minta maaf", ucap nay

"Buahahahaha", tawa rafa

"Gu-gue kan cuma becanda", ucap rafa sambil tertawa

"Lo terlalu masukin ke hati..siapa juga yang mau pacaran sama Ms. lampir", ucap rafa seadanya

Erin yang mendengar itupun tertawa.Sedangkan nay, mukanya telah memerah menahan malu.Lalu ia pun berlalu

***

"Kau meninjunya??", bentak Wildan--ayahnya

"Iya,Yah", tutur nay

Plak

Nay mulai terisak sembari memegang pipinya yang memanas

"A..ayah, maafin nay, Yah", isak nay

"Dasar anak kurang ajar!! kau membuat erin terluka!", bentak ayahnya

"Maafin nay, Yah. Nay nggak sengaja", tutur nay sambil terisak

"Pergi!!", bentaknya

Nay bergegas menaiki anak tangga sambil menghapus airmatanya

Bruk

Nay membaringkan badannya diatas kasur sembari menatap langit-langit kamarnya. Tanpa disadari air mata mulai menitik.

"Bunda..", tutur nay dengan suara serak

"Bun, kenapa ayah selalu membenci nay bun? apa salah nay?", isak nay sambil memegangi foto bundanya

"Apa nay melakukan kesalahan besar,bun??", tanya nay

tok tok tok

"Non., ini bibi,Non"

"Masuk aja,bi", jawab nay sambil menghapus airmatanya

"Non, ini bibi bawain makanan buat non'', ucap bi inah

"Makasih bi"

"Non yang sabar ya ngadepin tuan..", ucap bi inah

"Iya bi, nay gak apa-apa kok",

"Sini non,,bibi peluk dulu biar non tenang", ucap bi inah

" iya bi, makasih"

' kenapa harus non nay yang jadi tempat balas dendamnya tuan wildan,Nyonya? dia tidak tau apa-apa' batin bi inah

"Ya udah bi., nay mau ke kamar erin dulu yaa bi",tutur nau yang dibalas anggukan oleh bi inah

***

"Ayah..kenapa ayah memukul nay? dia gak salah,Yah'', ucap erin

"Dia salah erin,dia memukulmu", tutur ayahnya

"Dia tidak sengaja,Yah. Gak seharusnya ayah menampar nay'',teriak erin

"Kamu seharusnya berterima kasih pada ayah", tegas wildan

"berterima kasih? maksud ayah?? erin gak ngerti?", tutur erin

"Belum waktunya kamu mengetahui itu semua, rin", ucap wildan

"Sudahlah..sekarang kamu harus tidur", ucap wildan sembari keluar dari kamar erin

Nay yang tau bahwa ayahnya akan keluar kemudian berlari ke arah kamarnya lagi

'apa maksud ayah' gumam nay

'berterimakasih? belum waktunya? apa maksud itu semua' gumam nay


***

Aduh.. Apa tu maksud papanya nay??

Berterimakasih?? belum waktunya???

ya udah..tanpa basa basi

mari lanjut...😄😄😄

👉👉👉

ErinayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang