Bagaimana nantinya, aku tidak tahu

12 1 0
                                    

mungkinkah diantara pepohonan tempatmu mengistirahatkan bahu, kamu melihatku?

mungkinkah diantara lautan manusia yang sejatinya selalu begitu mengelukan dirimu, kamu melihatku?

mungkinkah diantara mereka yang datang mengerubungi tiap waktumu, kamu melihatku?

mungkinkah?

mungkinkah?

Aku tak tahu perasaan ini akan bagaimana selanjutnya,
Ada rasa sakit yang dalam ketika melihatmu terlampau akrab dengan orang-orang yang berlalu lewat, sementara denganku pun tidak..

Ada rasa sakit yang dalam ketika melihatmu bersama-sama dengan yang lain, sementara denganku pun tidak..

Ada rasa sakit yang dalam ketika kamu mengabaikanku, enggan menatapku, ataupun sekedar bertegur sapa sesingkat itu..

Ada rasa sakit ketika hanya aku  dan perasaanku saja teriris pelan-pelan oleh sesuatu yang hanya menjadi sekedar harapan..

Bagiku,
Harapan dan kenyataan adalah benang tipis
Dimana harapan berwujud kenyataan hanya akan terjadi untukmu yang memang rupawan
Dimana harapan berwujud kenyataan hanya akan terjadi untuknya yang terlahir menawan

Bukan untukku,
Ataupun orang-orang yang terlahir dalam kemalangan

Aku dan perasaanku, terpisahkan oleh sebuah kisah yang terpaut oleh waktu..
Aku dan perasaanku, terpisahkan oleh sebuah takdir yang memang satu..
Aku dan perasaanku, terombang-ambing dalam ketidakpastian yang perlahan dan perlahan menelanku..

Hihihi,..
Aku menertawai kebodohanku..
Tidak ada ketidakpastian, tidak ada sebuah harapan..
Kamu dengan jelas menolakku, menyingkirkanku dengan segala egomu..
Lagi lagi, aku dan perasaanku, tidak ada yang tahu..
Bagaimana nantinya, aku tidak tahu..

Ps:
Tentang perempuan yang sudah terpisahkan oleh status tinggi yang berbeda, namun selalu cukup untuk mendamba hingga lupa diri

POS SURATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang