Harry's POV
Aku mengetuk pintu jati yang ada di kamar Anne, ibuku. Aku terus mengetuk hingga suara itu menyuruhku masuk.
"Bagaimana sidang perceraianmu, Harry?" Tanya Mom saat aku sudah duduk di sofa yang ada di kamar Mom.
"Semuanya berjalan lancar, Mom. Aku sangat senang karena akhirnya, aku dan Kendall bercerai," Aku tersenyum tipis kepada perempuan setengah paruh baya di depanku ini.
"Syukurlah, nak," Mom mengelus pundakku pelan, "Hak asuh Claire jatuh di tanganmu 'kan?" Tanya Mom dan aku mengangguk.
"Mom, sebenarnya aku takut untuk mengatakan ini kepada Claire. Aku bingung bagaimana harus mengatakannya," Aku mengusap wajahku pelan, merasa sangat lelah dengan semua ini.
Mom menghela napas sebelum menjawab, "Bicarakan ini baik-baik dengannya, Harry. Claire anak yang baik dan penurut, aku yakin dia akan mengerti dan akan sangat memahamimu."
"Tapi, Claire sangat menyayangi Kendall, Mom. Aku tak tahu bagaimana caranya mengatakan ini kepada Claire. Bagaimana jika Ia nanti menangis dan meminta untuk tinggal bersama Kendall? Aku takut itu terjadi, Mom. Aku takut dia tak mau tinggal bersamaku. Aku tak bisa hidup tanpanya."
"Percaya padaku, Harry. Claire akan mengerti dirimu. Dia menyayangi Kendall, tapi selama ini, yang mengurus dia adalah kau, ayahnya. Percaya padaku," Lagi-lagi, Mom mengelus pundakku dan aku mengangguk pelan.
"Tidurlah, Mom!" Aku bangkit dari dudukku, hendak pergi dari ruangan luas ini, "Sleep tight, Mom," Aku memutar knop pintu dan berhenti saat Mom memanggil namaku, "Harry."
"Segera carikan ibu pengganti untuk Claire, dan aku rasa, Celine adalah ibu pengganti yang sangat tepat untuk Claire."
.
Aku melirik jam dinding yang terpasang di dinding kamarku yang berada di rumah Mom-- ya, aku tinggal disini selama beberapa hari setelah perceraianku dengan Kendall. Jam menunjukkan pukul 1 malam, tapi sampai detik ini, aku tak bisa tertidur dan masih belum mengantuk.
Aku memandang langit-langit kamarku yang berwarna abu-abu dan terus memikirkan perkataan Mom beberapa jam yang lalu. Aku sangat terkejut mendengar permintaannya. Aku pikir, dia membenci Celine, tetapi tidak, dia malah menginginkan Celine untuk menikah denganku dan menjadi menantunya.
Aku senang karena pada akhirnya, Mom menyukai Celine dan tak lagi membenci Celine. Tapi aku tak yakin Celine mau kembali padaku karena aku tahu, dia sudah memiliki seorang kekasih, Lucky Blue Smith. Aku tahu, Mom sudah sangat terlambat untuk menyadari semua ini. Seharusnya dia sudah tahu sejak 9, bahkan 10 tahun yang lalu, jika Kendall bukan yang terbaik untukku.
"Dad," Seseorang membuka pintu membuatku bangun dari tidurku dan menyalakan lampu tidur di kamar ini.
"Claire? Ada apa, honey? Ini sudah sangat larut. Kenapa kau belum tidur?" Tanyaku saat Claire menutup pintu dan berjalan ke arahku.
"Aku tak bisa tidur. Apa Dad mau menemaniku?" Dia naik ke ranjang ini, "Tentu saja, sayang. Berbaringlah!"
.
"Claire! Ayo bangun, Claire! Kau harus sekolah hari ini. Ayo!" Aku mengguncang pelan tubuh mungil Claire.
Claire mulai membuka matanya perlahan dan dan mangucek matanya, "5 menit, Dad!" Dia kembali menarik gulingnya dan memejamkan matanya.
"Hey! Kau harus sekolah, sayang! Ayo bangun dan segera bersihkan tubuhmu!" Aku menarik gulingnya membuat Claire membuka matanya.
"Baiklah, baiklah," Claire turun dari ranjangku dan segera masuk ke dalam kamar mandi.
Aku merapihkan tempat tidurku, "Dad tunggu di meja makan, Claire. Gemma akan mempersiapkan bajumu nanti," Teriakku kepada Claire.
Aku segera turun untuk sarapan bersama Anne, Robin, dan Gemma. Saat aku menuruni anak tangga, aku sudah mendapati Mom dan Robin yang ada di meja makan dan aku menyapa mereka.
"Dimana Gemma?" Tanyaku saat aku sudah menarik tempat duduk.
"Dia sedang mengambilkan baju untuk Claire. Makanlah, Harry! Aku tahu ini makanan kesukaanmu," Mom memberikan aku sepiring tacos, "Terima kasih, Mom. Sudah lama aku merindukan makanan Mom," Mom tersenyum mendengar ucapanku.
"Selamat pagi!" Seru seorang anak membuatku menoleh dan menghentikan aktivitas makanku.
"Pagi, sayang. Ayo kemari! Grandma sudah membuatkanmu pancake," Kata Mom dan Claire langsung berlari ke arah Mom dan Dad.
Claire menarik bangkunya dan segera mebghabiskan sarapannya dan meneguk susu putihnya.
"Ayo kita berangkat, Dad!" Seru Claire dengan antusias.
Aku segera mengusapkan tissue pada mulutku dan berpamitan kepada Mom, Dad, dan Gemma yang masih sarapan.
.
"Ed, aku harus pergi karena aku harus menjemput anakku, Claire. Kau bisa menghandle ini semua 'kan?" Tanyaku seraya mengambil kunci mobilku yang ada di meja kerja Ed.
"Tentu saja, Harry," Jawab Ed membuatku langsung pergi untuk menjemput Claire di sekolahnya.
Beberapa menit penuh berkendara, aku akhirnya sampai dan sepertinya aku terlambat karena Claire sedang menungguku di pos security.
"Maafkan Dad, honey. Dad terlambat menjemputmu karena Dad terlalu banyak pekerjaan," Ucapku saat aku sudah berdiri di depan Claire.
"It's okay, Dad."
Aku dan Claire segera pergi untuk kembali ke rumah Mom dan setelah itu, aku harus kembali bekerja untuk masa promosi produk terbaru yang baru saja Management Kami keluarkan.
"Dad, apa Dad bekerja hari ini?" Tanya Claire memecah keheningan di dalam mobil ini.
"Tentu saja, sayang. Dad masih sangat banyak pekerjaan yang harus segera di selesaikan. Kenapa?"
"Aku bosan."
"Bosan? Disana ada Aunty Gemma, Grandma, dan Grandpa 'kan? Kau bisa mengajak Aunty Gemma bermain," Jawabku.
"Dad, sebenarnya aku ingin ikut Dad kerja karena aku merindukan Aunty Celine."
🍑🍑
Ciee yang lagi rindu 😷
Keep vomments yaa :)
Thanks a lot ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY ▶ H.S.
FanfictionSequel The Lucky Girl ▶ h.s My love for you is INFINITY and tonight will be the night that i will fall for you over again. Girl like you is impossible to find. -Harry Styles