Author's POV
Gadis bermata biru itu lagi-lagi melirik jam yang ada di nakasnya, jam menunjukkan pukul 01.00 malam, tapi Ia masih terjaga, dan tak merasa mengantuk sama sekali. Pikirannya masih saja terbayang oleh perkataan Niall beberapa hari yang lalu.
Dia sadar dia terlalu memikirkan omongan orang hingga hatinya harus kehilangan cintanya lagi. Dia merasa sungguh menyesal dan berharap Harry mau menyatakan perasaannya kembali, dia berjanji jika Harry menyatakan perasaannya lagi, dia akan menerima Harry dengan senang hati.
Lagi-lagi, Celine menyibakkan selimut yang menempel hangat di kakinya dan beranjak dari ranjangnya menuju dapur untuk mencari makanan. Dia sangat lapar malam ini.
Celine lantas membuka kulkas dan menemukan beberapa snack dan cake. Celine mengambil chesse cake dan tak lupa membuat hot chocolate.
"Celine," Suara perempuan tersebut membuat Celine terkejut.
"Fara? Kau 'kah itu?" Tanya Celine seraya memperhatikan bayangan seseorang.
"Hmm.. aku merasa lapar dan-- haus. Apa yang sedang kau lakukan di tengah malam seperti ini?" Fara berjalan mendekati Celine seraya mengusap matanya dan duduk di meja bar.
"Aku tidak bisa tidur dan merasa lapar. Karena itu aku mengambil chesse cake dan membuat hot chocolate. Kau mau? Aku akan membuatkannya untukmu."
Fara tersenyum senang, "Tentu saja. Terima kasih."
Setelah hot chocolate yang dibuatnya selesai, Celine segera bergabung dengan Fara untuk duduk di meja bar dan menikmati hot chocolate mereka.
"Ada apa denganmu?" Tanya Fara, membuat Celine yang sedang memakan cheese cake mengernyit.
"Ada apa?" Tanya Celine balik, merasa bingung dengan pertanyaan Fara.
"Kau memiliki masalah bukan? Jika kuperhatikan, akhir-akhir ini kau sering murung dan-- terlihat memiliki banyak masalah. Kau bisa cerita jika kau mau. Aku akan mendengarkan."
Celine menatap Fara lekat dan menaruh garpu yang sedang Ia bawa di piring kecil. Dia sangat ragu untuk mengatakan ini kepada Fara. Ia tahu Fara akan sangat tidak suka jika Celine bercerita tentang Harry.
"Uhm-- sebenarnya ini masalah-- uhm--"
"Katakan saja! Aku akan mendengarkan!" Ucap Fara singkat.
Keraguan muncul di hati Celine saat ini, "Maaf, aku tidak bisa menceritakannya, Fara. Aku tahu kau tidak akan suka dengan--"
"Aku tahu masalahmu adalah Harry," Kata Fara spontan membuat Celine lagi-lagi menatap Fara lekat.
"B-Bagaimana kau--"
"Media. Sudah banyak yang mengatakan jika Harry menyatakan perasaannya lagi kepadamu dan kau menolaknya. Well, aku sangat bangga denganmu. Kau menolak Harry, itu adalah pilihan yang sangat bagus, menurutku," Celine membuka mulutnya saat Fara mengatakan hal itu.
"Bajingan seperti Harry tak patut untuk dicintai," Tambah Fara.
Celine tertawa masam sebelum menjawab, "Kau tak mengerti, aku menyesal telah menolaknya," Kini giliran Fara yang menatap Celine dengan kernyitan di dahinya.
"Apa maksudmu?" Tanya Fara.
"Ya, aku menyesal telah menolak cinta Harry. Aku terlalu memikirkan perkataan orang dan pekerjaanku. Aku sangat menyesal karena telah membiarkan cintaku pergi untuk yang kedua kalinya. Jika Harry menyatakan perasaannya kembali, aku janji akan menerimanya."
"Apa kau sudah gila, Celine?!" Teriak Fara membuat Celine menunduk.
Celine mengangkat wajahnya, menatap Fara yang ada di hadapannya, lalu menggenggam tangan Fara kuat, "Aku hancur tanpanya, aku bukan aku tanpa Harry, Fara. Biarkan hatiku menemukan cintanya lagi, "Air mata menurun dari mata Celine membuat Fara sedikit iba dengan Celine, "Aku tak bisa membiarkan hatiku kehilangan pasangan hatiku lagi, Fara."
Fara menarik napasnya sebelum menghembuskannya dengan kasar, "Lalu apa yang kau inginkan? Apa kau ingin mengatakan kepada Harry jika kau menyesal telah menolaknya?! Apa kau akan merendahkan dirimu sendiri demi cinta? Apa itu semua yang kau inginkan?!"
.
"Untuk apa kau mengajakku bertemu?" Tanya Niall lalu menyedot soda miliknya.
"Uhm-- ini semua soal Celine."
Niall berdehem pelan sebelum berkata, "Apa ini soal Celine dan Harry?"
"Yeah. Itu lebih tepatnya. Aku ingin membahas soal Harry dan Celine. Aku yakin kau pasti sudah tahu jika Celine menyesal menolak Harry karena kau dan Celine baru saja bertemu beberapa hari yang lalu. Aku tak bisa membiarkan Celine hancur karena temanmu yang bajingan itu. Aku mau kau membantu Celine, aku ingin Harry menyatakan perasaannya lagi kepada Celine," Jelas Fara panjang lebar.
Niall memicingkan matanya, setengah hatinya tak percaya Fara akan mengatakan itu, "Wait! Setahuku kau tak menyukai Harry. Lalu, untuk apa kau menyuruhku membantu Celine? Apa yang sedang kau rencanakan?"
Fara memutar bola matanya kesal, "Apa kau tak menyimak pembicaraanku sebelumnya, irish boy? Aku mengatakan jika aku tak bisa membiarkan Celine hancur hanya karena temanmu si curly head yang bajingan itu. Aku mau kau membantu Celine-- ah, nah-- Membantuku lebih tepatnya-- untuk meyakinkan Harry lagi agar mau menyatakan perasaannya kepada Celine untuk yang kedua kalinya. Apa itu kurang jelas untukmu?"
"Oh, i'm sorry. Well, aku setuju dengan perkataanmu. By the way, tanpa kau suruh, aku akan melakukan itu karena aku tahu seberapa besar cinta mereka berdua. Well, aku akan mengatur semuanya. Tapi kau juga harus membantuku untuk mengatur tempat dan sebagainya. So, bagaimana? Kau setuju?"
"Aku setuju."
🍑🍑
Yeay! Chapt 12 di post jugaa akhirnyaa 😂
Maaf yaa late update lagii hehe.
Oh ya, buat Chapt" selanjutnya bakalan author's POV terus yaa.
So, gausah bingung kaloo gaada tulisan PIV di ujung kiri paling atas.
Well, vote sama comment jangan lupaa yaa :)
Thanks a lot, babe 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY ▶ H.S.
FanficSequel The Lucky Girl ▶ h.s My love for you is INFINITY and tonight will be the night that i will fall for you over again. Girl like you is impossible to find. -Harry Styles