15

814 109 9
                                    

"Dad! Apa kita jadi pergi ke mall untuk membeli apa yang Dad janjikan senin lalu?" Tanya Claire seraya memeluk perut Harry yang sedang memotong pisang.

"Tentu saja, sayang. Tapi nanti malam," Jawab Harry lalu mengelus puncak kepala Claire.

"Ugh, baiklah," Claire melepas pelukannya dan pergi menuju kamarnya.

"God! Dia sangat mewarisi sikap Kendall yang gemar berbelanja!" Gerutu Harry seraya memasukkan potongan buah pisang ke dalam blender.

"Itu bukan sifat yang diwariskan, Harry! Itu semua karena kau yang selalu menuruti apa yang dia minta!" Kata Celine.

"Aku menurutinya karena aku sayang padanya, Celine!"

"Aku tahu, Harry. Tapi cobalah untuk mengekspresikan rasa sayangmu dengan cara yang berbeda, tidak harus menuruti semua apa yang Claire minta. Itu hanya akan membuatnya menjadi anak manja. Kau bisa mencoba-- selalu ada didekatnya, misalnya. Mencoba mengurangi kesibukanmu, menurutku, itu sudah cukup untuk memberitahu pada Claire jika kau menyayanginya."

Harry berdecak kesal dan berkacak pinggang, "Aku sibuk karena aku mencari uang!"

"Tentu saja kau sibuk untuk mencari uang, bukan sibuk dengan wanita. Kau--"

"Aku memang sibuk dengan seorang wanita," Potong Harry membuat Celine langsung diam dan menatap Harry tajam.

Merasa marah, Celine melanjutkan kegiatannya memotong strawberry dan kemudian dimasukkannya ke blender, tak lupa juga Ia memasukkan susu dan yoghurt.

"Hey, apa kau marah?" Tanya Harry kepada Celine yang tiba-tiba saja diam.

Celine hanya diam, berpura-pura tak mendengar perkataan Harry. Celine mengabaikan Harry dengan cara menyalakan blender.

"Apa kau marah?" Tanya Harry lagi namun Celine pura-pura tak dengar karena bunyi dari blender yang nyaring.

Setelah smoothie nya halus, Celine segera mematikan blender dan segera menuangkan smoothie itu pada 2 gelas.

"Hanya 2? Mana untukku?" Tanya Harry kepada Celine, lagi-lagi pertanyaannya diabaikan oleh Celine.

Setelah smoothie tertuang pada gelas, Celine segera membawa salah satu gelas dan berniat untuk membawanya pada Claire yang berada di kamarnya.

"Hey! Kau marah?" Tanya Harry, mencekal lengan Celine.

Celine menarik paksa lengannya namun sia-sia karena tenaganya kalah kuat dari Harry.

"Lepaskan, Harry! Itu sakit!" Pekik Celine.

"Apa kau marah padaku? Maafkan aku! Aku hanya bercanda!"

"Tapi sayang sekali bahana bercandamu itu tidak lucu!"

"Maafkan aku! Aku tahu itu tak lucu! Maafkan aku!"

"Lepaskan, Harry! Lepaskan!"

"Tapi maafkan aku!"

"Aku tak akan melepaskan lenganmu jika kau tak memaafkanku!"

"Aku juga tak akan memaafkanmu jika kau tak melepaskan lenganku!" Harry segera melepaskan tangannya dari lengan Celine.

Celine segera berjalan dengan cepat menuju anak tangga dan Harry berjalan di belakang Celine untuk mengikutinya. Merasa Harry mengikutinya, Celine membalikkan badan dan menatap Harry tajam.

"Untuk apa kau mengikutiku?"

"Kau tak memaafkanku!"

Celine hanya memutar bola matanya dan kembali menaiki anak tangga. Sesampainya di depan pintu kamar Claire, Celine mnegetuk sebentar pintu jati yang ada di kamar Claire dan segera masuk.

"Claire, ini smoothie untukmu!" Celine menaruh gelas itu di meja nakas membuat Claire mengalihkan pandangannya dari televisi menuju Celine dan mengernyit mendapati Harry yang berjalan di belakang Celine.

"Apa yang kau lakukan dibelakang Mum, Dad?" Tanya Claire kepada Harry.

Saat Celine sudah menaruh gelas itu di nakas, Harry segera memeluk Celine dari belakang dengan erat membuat Celine terkejut. Tak hanya Celine, Claire dibuatnya kaget juga.

"Lepaskan aku, Harry!" Pekik Celine berusaha keluar dari pelukan Harry.

"Aku tak akan melepaskan pelukan ini sebelum kau memaafkanku. Claire, Mum marah pada Dad!"

Claire terkikik melihat apa yang dilakukan oleh Harry dan berkata, "Kau pasti melakukan kesalahan besar, Dad!"

Harry bergumam dan menjawab, "Dad sudah mengaku jika Dad salah, tapi Mum tak mau memaafkan Dad. Apa itu perbuatan yang baik, Claire?" Claire menggelengkan kepalanya membuat Celine melototkan matanya.

"Claire, kau tak berada di pihak, Mum?" Tanya Celine, masih berusaha melepaskan diri dari pelukan erat Harry.

"Maafkan aku, Mum. Tapi Dad sudah mengakui kesalahannya dan seharusnya, Mum memaafkan Dad!"

"Yes! Kau kesayangan Dad!"

"Sial le--"

"Jangan mengumpat, Celine!" Peringat Harry dan sedikit merengganggkan pelukannya.

"Lepaskan! Oh my fucking god! I can't breathe!" Celine masih berusaha melepaskan diri dengan cara memukul lengan Harry. Lagi-lagi, kelakuan Harry dan Celine membuat Claire tertawa.

"Aku katakan jangan mengumpat, Celine!"

Merasa kesal, Celine menggigit lengan Harry membuat Harry berteriak kesakitan dan melepaskan pelukannya lalu mengelus bagian yang digigit Celine.

Celine tertawa akan kemenangannya dan hendak untuk kabur, tapi Harry lagi-lagi berhasil menangkap tubuh Celine dan menggendongnya, lalu ditaruhnya di pundak seperti mengangkat karung. Merasa kaget, Celine berteriak seraya memukul pundak Harry.

Lagi-lagi Claire tertawa dengan keras melihat Harry dan Celine, "Thanks atas bantuanmu, Claire!"

Ucap Harry seraya menutup pintu kamar Claire. Harry langsung membawa Celine ke kamar mereka dan menidurkannya di ranjang. Berusaha mengumpulkan darahnya yang masih terkumpul dikepalanya, Celine memegang kepalanya, merasa pusing.

"Aku pusing, sialan kau, Harry!" Kata Celine seraya menutup matanya dan memijat sedikit kepalanya.

Lagi-lagi, Harry memeluk tubuh Celine dan mencium leher jenjang Celine membuat Celine terkikik geli.

"Itu geli, Styles! Hentikan!" Pekik Celine seraya menutup matanya.

"Aku tak akan berhenti sebelum kau memaafkanku!" Kata Harry, lalu kembali mencium leher Celine.

Celine menutup mulutnya saat Ia menyadari bahwa Ia baru saja mendesah pelan membuat Harry menghentikan aktivitasnya dan mneyeringai nakal kepada Celine.

"Apa aku berhasil membuatmu turn on, honey?"

                           🍑🍑

Ciee fast update 😷
Maaf kalo gajee lagee 😂
Jangan lupa vote sama comment yaaa :)
Thanks a lot :)

INFINITY ▶ H.S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang