18

1.3K 131 50
                                    

"Terima kasih, Anthony. Ah ya, jangan lupa nanti jemput aku jam 6 di Red's Cafe," Celine berkata kepada supir barunya, Anthony. Anthony menganggukkan kepalanya dan dengan segera, Celine keluar dari mobil range rover hitamnya dan langsung disambut oleh Gigi.

"Hey, Celine!" Sapa Gigi.

"Hai, G. Untuk apa kau disini? Ini akan sangat membahayakan jika ada paparazzi," Tanya Celine lalu memeluk Gigi singkat.

Mereka berjalan berdampingan masuk ke dalam Rey's Restaurant.

"Aku sangat pintar dalam hal menghindari paparazzi. So, kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu," Jawab Gigi membuat keduanya tertawa.

Setelah mendapatkan tempat duduk, Celine dan Gigi mulai membahas tentang kehidupan mereka. Mulai dari Gigi dan Zayn yang sedang merencanakan memiliki seoranh bayi, hingga Celine yang bercerita soal kehidupannya dengan Harry yang begitu-begitu saja.

"Aku pikir kalian harus segera memiliki anak. Aku akan memiliki keponakan," Kata Celine, sedikit menggoda Gigi.

Gigi terkekeh malu dan menjawab, "Sebenarnya aku tak mau buru-buru. Aku masih ingin menggapai lebih tinggi cita-citaku. Tapi, desakan kedua orang tua kami membuat kami mau tak mau harus segera memiliki anak."

"Benarkah? Tapi G, kau dan Zayn sudah sukses. Lalu, apa lagi yang kalian inginkan? Memiliki anak tak menjadi halangan untuk berkarir untuk kita selagi kita masih dapat menjaga tubuh. Behati, Candice, Lily, Ale, dan lain-lainnya, mereka sudah memiliki anak, bahkan lebih dari satu, tapi mereka masih menjadi model tetap Victoria's Secret, bukan? Jadi aku pikir, memiliki seorang anak tak akan menjadi masalah," Jelas Celine panjang lebar.

"Ah, entahlah. Aku masih bingung memikirkan hal itu," Jawab Gigi.

"Kita seharusnya memesan makanan atau minuman, G. Kena--"

"Aku sudah memesan makanan dan minuman untuk kita. Kau tenang saja," Sergah Gigi dan Celine hanya terkekeh.

"So, bagaimana denganmu dan Harry? Apa kalian tak merencanakan untuk memiliki seorang baby?" Tanya Gigi membuat Celine bersemu seketika.

"Yang benar saja, G. Aku dan Harry bahkan belum menikah."

"Kenapa? Banyak yang sudah memiliki anak sebelum menikah. Aku pikir, cinta kalian sangat kuat mengingat 8 tahun Harry masih saja mencintaimu dan sebaliknya."

"Yeah. But, i don't know. Aku masih belum berpikir sejauh itu. Aku hanya memikirkan pernikahanku dan Harry yang entah kapan akan dilaksanakan."

"Apa kau sudah tahu Kendall kembali ke London?" Tanya Gigi tiba-tiba membuat tubuh Celine menegang.

Celine mengangguk pelan, "Aku sudah bertemu dengannya. Dia menabrakku saat aku berada di McDonald's. Percayalah! aku terkejut melihatnya," Jawab Celine.

"Well, aku harap kedatangannya yang tiba-tiba tak akan membuat keributan."

"Aku juga berharap seperti itu," Ucap Celine sebelum melanjutkan, "Kau tahu 'kan aku tak bisa lagi kehilangan Harry. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan jika aku kembali kehilangan Harry untuk yang kedua kalinya. Aku tak mampu hidup tanpanya. Aku tak ingin Ia kembali bersama Kendall."

"Aku tahu itu, Celine. Aku harap Harry dan Kendall tak akan pernah bersatu."

.

"Apa Ferry sudah mengantar Claire untuk les menyanyi?" Tanya Celine kepada Anthony.

"Sudah, nona."

"Baguslah."

Sesampainya di depan halaman rumah megah Harry, Celine segera turun dan berjalan menuju pintu utama. Namun, langkahnya terhenti saat dia melihat sebuah kotak kecil yang tergeletak di lantai dekat pintu utama.

Celine segera mengambil kotak itu dan segera membawanya masuk ke dalam rumah.

"Astaga! Rumah ini sepi sekali! Aku pikir aku harus menyewa sebuah pembantu rumah tangga," Gerutu Celine seraya menaruh tasnya di sofa dan menaruh kotak itu di atas meja.

"OH MY FUCKING GOD!"

Umpat Celine saat dia sudah membuka kotak dan mendapati kotak itu berisi pistol dan kaca yang berlumuran darah, dengan tulisan 'You're Dead!'

"JOHN! JOHN!" Teriak Celine ketakutan seraya membuang kotak itu ke arah pintu.

Air mata mulai membasahi pipi Celine dan dia merengkuh ketakutan. Ini adalah pertama kalinya Ia mendapat teror karena selama menjadi seorang model, Ia tak pernah mendapatkan teror seperti ini.

"Ada apa, nona?" Tanya John panik melihat Celine yang menangis.

"Ambil kotak itu! Bawalah pergi dan buang kotak itu!" Kata Celine berteriak membuat John cepat bertindak dan segera mengeluarkan kotak itu dari rumah megah Harry.

Celine terus menangis ketakutan hingga terdengar suara gebrakan pintu yang bersumber dari pintu utama.

"Celine! Ada apa? Mana kotak itu? Kau mendapat teror bukan?" Teriak Harry panik dan segera memeluk tubuh Celine yang ketakutan.

"Harry, dia akan membunuhku. Dia akan membunuhku. Aku akan mati," Kata Celine dengan ketakutan dan menangis.

"Sstt," Harry mengecup puncak kepala Celine, "Tak akan ada yang bisa membunuhmu. Tidak akan. Kau aman bersamaku. Tidak ada satupun yang bisa membunuhmu."

"JOHN!" Harry berteriak dengan keras membuat John seketika langsung masuk ke dalam rumah.

"Panggil semua temanmu!" Perintah Harry dan John segera memanggil security rumah ini dan supir-supir yang ada rumah ini.

Ferry, Anthony, John, Simon, dan Thomas segera masuk ke dalam rumah dan menghadap pada Harry. Harry melepaskan pelukannya pada Celine dan berdiri.

"Simon, Thomas, siapa yang masuk ke dalam rumah ini?" Tanya Harry dengan nada marah.

"Tidak ada, tuan. Tidak ada yang masuk ke dalam rumah ini," Jawab Simon dengan takut.

"Jika tidak ada yang masuk,lalu bagaimana ada kotak di luar sana?!"

"Kami tidak tahu, tuan. Tidak ada yang masuk kecuali ornag-orang yang ada di rumah ini," Jawab Thomas ketakutan.

"Tapi bagaimana mungkin ada kotak di sana?! Apa kalian tahu kotak itu berisi teror yang mengancam?! Itu bisa membahayakan!"

"Kami tahu, tuan. Tapi maaf, kami tak tahu apapun tentang masalah ini. Karena, tidak ada yang masuk selain keluarga di rumah ini."

"Apa kalian semua bodoh?! Aku hanya membuang uangku untuk membayar kalian semua yang payah!"

"Harry! Sudahlah! Mereka tak salah! Lagi pula mereka tak melihat orang yang masuk selain kita. Sudahlah!" Celine berdiri dan mencoba menenangkan Harry yang tubuhnya menegang.

"Tapi mereka sangat bodoh! Mereka tak--"

"Hentikan, Harry!" Bentak Celine kepada Harry sebelum berkata kepada semua karyawannya, "Sudahlah! Terima kasih! Kalian boleh kembali!" Ucap Celine kepada Ferry, Anthony, John, Simon, dan Thomas.

"Kau tak berhak memarahi mereka karena mereka tak salah, Harry! Sudahlah, aku tak apa!"

"Aku tahu siapa yang memberikan teror itu!"

                          🍑🍑

Tebak dong siapa yang neror.
Jangan lupa vote sama comment yaaa :)
Thanks a lot, baee ❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INFINITY ▶ H.S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang