Pandangan - 13 -

50 5 1
                                    

- ❤ -

Sesuai jadwal yang telah ditentukan hari ini adalah hari dimana lomba akan diselenggarakan. Adel dan semua teman-temannya pagi ini sudah berkumpul diruang latihan. Mereka sudah memakai kostum sesuai dengan tema yang mereka bawakan. Adel memakai kostum penari bali kalau Ira memakai kostum tari jaipong.

"Baik sudah berkumpul semuanya?." Tanya Bu Vivian.

"Sudah bu." Jawab anggota tari serempak.

"baiklah sebentar lagi kita akan berangkat. Siapkan mental kalian, meskipun ini hanya perlombaan untuk meramaikan hari jadi Jakarta. Setidaknya tampilkan yang terbaik." Pesan Bu Vivian.

"Baik bu." Jawab anggota tari serempak.

"Kalian bisa menggunakan bus yang ada didepan gedung sekolah. Silahkan kalian sekarang boleh bersiap-siap." Pamit Bu Vivian.

Seluruh anggota tari baik yang mengikuti lomba ataupun tidak sudah menaiki bus masing-masing. Para pelatih pun sudah berangkat untuk menurus registrasi ulang dan akan menunggu ditempat perlombaan. Adel dan Ira duduk dikursi paling belakang. Selama dibus tidak ada yang diam, ada yang menghafal setiap gerakan, Ada yang bergosip dan sebagainya. Sedangkan Adel memilih untuk nyemil dan membaca novel. lain lagi dengan Ira, Ira lebih memilih tidur.

Perjalannan untuk menuju lokasi lumayan lama karena semua jalanan macet. dsebabkan adanya festival, pameran dan perlombaan dipusat kota. Alhasil sesampainya dilokasi mereka langsung diarahkan ke backstage. Adel dan Ira sebagai penari tunggal mendapatkan giliran nomer 5 dan 6 kira-kira satu jam lagi. Sedangkan yang lain mendapat urutan ke 9 dan 10 kira-kira dua jam lagi.

Tiba-tiba Adel merasa ponselnya bergetar. Ternyata Rey mengiriminya chat melalui Line .

Reynald : Semangat yang mau lomba. Tampil yang terbaik yah.

Adelia : iya terimah kasih Rey.

Reynald : urutan keberapa tampilnya?

Adelia : ke 5

Reynald : Oh, semangat yaah, jangan lupa senyumnya.

Adel tertsenyum saat membaca chat dari Rey. Sikap Adel tertangkap oleh penglihatan Ira, Ira menjadi penasaran apa yang sedang Adel ketawakan saat sedang memegang ponsel. Ira langsung melirik ponsel Adel.

"Ecie yang dapet semangat dari Rey." Canda Ira sambil menyenggol bahu Adel.

"Apaan sih Ra." Balas Adel malu-malu sambil memukul bahu Ira.

Candaan mereka terhenti saat mendengar nama Adelia Calista Gunawan telah dipanggil untuk menuju kepanggung.

Saat Adel menaiki panggung, Adel menyempatkan mencari seseorang yang telah menyemangatinya setiap hari. Dan pandangan Adel berhenti saat melihat papanya mengangkat tangannya yang terkepal  sebgai tanda menyemagatinya. Disebelahnya ada Bang Adit yang sedang membawa camera. Senyum Adel merekah saat melihat orang yang disayanginya telah hadir.

"para hadirin , inilah perwakilan dari International high school Aksara Jakarta. Adelia Calista Gunawan."

Musik mengalun dan Adel menari.

Adel tidak tau bahwa Rey juga berada ditempat yang sama. Saat itu pula Rey melihat bagaimana cantinnya Adel saat menari, ini juga pertama kalinya Rey melihat Adel menari. Penghayatannya, gerakannya, iramanya sangat pas sekali bahkan Rey sampai lupa saat ini ia sedang ditunggu oleh Gilang dibackstage. Tanpa sepengetahuan Adel juga, Rey juga mengikuti lomba yang diadakan hari ini.

Love at the first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang