Pandangan - 8 -

41 8 0
                                    

Dibaca yah:)

- ❤ -

Flashback On.

Bugghhh....

"Awhh jidat guee." Ringis Adel. Tiba-tiba saja ada bola basket mendarat di jidatnya. Saat ia sedang asik bersantai dibawah pohon yang ada ditaman komplek.

"Ah maaf saya tidak sengaja." Ucap sang lelaki tulus sambil tersenyum kecil melihat Adel yang mengomel sambil mengerucutkan bibirnya serta pipinya yang mengembung. "Lucu sekali". Pikir lelaki itu.

"Maaf-maaf lo pikir gampang tinggal bilang maaf doang." Omel Adel sambil tetap mengelus jidatnya tanpa melihat siapa yang meminta maaf.

Setelah itu Adel mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa sang lelaki itu.

dia cukup tinggi dari Adel. Jadi Adel sedikit menengadahkan kepalanya untuk melihat wajah lelaki itu.

Saat itu juga Adel langsung terdiam saat melihat mata tajam bak elang namun sangat meneduhkan. Begitupun sang lelaki seolah-olah dunianya berhenti saat melihat mata bulat yang dihiasi bulu mata lentik milik Adel. Tanpa disadari mereka berdua cukup lama berdiri dengan posisi yang sama, saling menatap satu sama lain. Sampai pada akhirnya Adel yang merasa matanya sudah mulai perih karena terlalu lama tidak berkedip.

Adel langsung mengucek matanya. "Emhh mataku".

Lelaki itu melihat Adel mengucek matanya secara reflek langsung menghentikan gerak tangan Adel. "Ehh jangan dikucek matanya. Sini saya bantu tiup." Sambil meniup mata Adel.

Seketika itu Adel merasa sedang ada yang tidak beres dengan jantungnya yang berdetak dari keadaan normal menjadi Brutal. Saat melihat kedua mata elang tersebut dari jarak sedekat itu. "Aduh jantungku kenapa?." Pikir Adel sambil menyentuh dadanya.

"Nah sudah. Gimana masih terasa ada yang mengganjal dimatamu?." Tanya lelaki itu khawatir setelah selesai meniup mata Adel.

Adel masih sibuk merasakan jantungnya sehingga tidak mendengarkan apa yang diucapkan oleh lelaki itu.

"Hey gadis kecil, kamu baik-baik saja?." Tanya lelaki itu mulai khawatir melihat kelakuan Adel yang sedari tadi hanya memegang dada sebelah kiri sambil mengerjapkan matanya dan sekali-kali dia menggeleng. Karena teralu khawatir dengan kelakuan Adel. Lelaki itu menanyakan sekali lagi. "Hey, hello gadis kecil, kamu baik-baik saja?." Sambil menggoncangkan tubuh Adel.

Seketika itu Adel kembali sadar. " Eh iya ada apa kak?". Tanya Adel sambil mengedipkan matanya yang semakin membuat dia imut.

"Alhamdulillah sadar juga. Saya kira kamu kerasukan. Hehehe." Jawab lelaki itu sambil terkekeh.

Adel yang mendengar itu hanya bisa melipat kedua tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya serta menggembungkan pipinya kembali. Dia merasa malu dan marah. "Enak aja kerasukan." jawab Adel ketus.

Tawa lelaki itu langsung meredah mendengar ucapan Adel. "Eh marah. Tambah lucu tau." Balas lelaki itu. Akhirnya lelaki itu mengulurkan tangannya untuk meminta maaf pada Adel karena kejadian tadi. "Maaf saya gak sengaja ngelempar bola itu ke kamu dan kenalin nama saya Abi dan namamu?." Tanya lelaki itu.

Adel yang masih merasa malu dan kesal hanya menjawab "Adel, iya sudah saya maafin kok saya kira tadi orang iseng." Tanpa melihat dan membalas uluran tangan Abi. Karena Adel tidak mau jantungnya berdetak lebih keras lagi.

Abi yang sedari tadi melihat Adel cemberut sudah tidak tahan lagi menahan tangannya untuk tidak mencubit pipi chubby Adel. "Hiiiii gemesin banget sih kamu dek. Kalo ada orang minta maaf itu dilihat orangnya bukan lihat pohon. Kalo ada yang ngajak kenalan itu dibales jangan jutek. Kalo sama yang tua itu lebih sopan." Ujar Abi yang tetap mencubit pipi Adel.

Adel yang mendapat serangan itu langsung membeku "DEG, aduh jantung gueee gila kayaknya harus dibawa kedokter deh." Adel yang merasa pipinya sudah mulai sakit langsung menepis tangan Abi. "Apaan sih kak sakit tauuu". Rengeknya sambil menghentak-hentakan kakinya serta memegang bekas cubitan dari Abi.

Alhasil dengan kelakuan yang seperti itu mampu mengundang tawa Abi lebih kencang. "Oke oke cukup." Ucap Abi sambil mengendalikan tawanya. "Gimana kalo saya traktir kamu makan eskrim mau? Itung-itung sebagai ucapan maaf dari saya". Tawar Abi setelah ia selesai tertawa. Dan tawarannya mendapatkan anggukan dari Adel.

Maka hari itu mereka habiskan bersama tanpa Adel ketahui sebenarnya jantung Abi juga sama seperti Adel yang berdetak lebih dari normal.

Flashback off.

****

"Del, Adel . . . .". Panggil Ira yang khawatir melihat Adel yang sering melamun setelah kejadiaan pertemuannya dengan Rey minggu lalu. "Adelia Calista Gunawan". Teriak Ira didekat telinga Adel.

"Aduh apaain sih Ra gue gak budge ya." Kesal Adel sambil memegang telinganya yang mendengung akibat ulah Ira.

Ira yang mendapatkan omelan dari Adel merasa tidak terima. "iya lo emang gak budge cuma pendengaran lo aja yang lemah!. Dari tadi tuh gue panggil-panggil gak nyahut. Noh dibeliin Rey nasi goreng". Kata Ira sambil menyodorkan sepiring nasi goreng milik Adel.

"Rey kapan datengnya kok gue gak tau Ra". Tanya Adel dengan wajah polosnya sebelum memakan nasi gorengnya.

Ira memutar bola matanya jengah. "dari tadi Del" Greget Ira. "Lo nya aja yang keasikan ngelamun, sampe bosen gue sama Rey ngeliatin lo dari tadi cuma mainin sedotan yang ada di minuman lo. Akhirnya Rey cabut deh dia dicariin temennya. Udah cepet habisin tuh bentar lagi bel nih". Celoteh Ira sambil melihat jam tangannya yang menandakan jam istirahat akan berakhir 10 menit lagi.

Adel yang mendengar itu merasa bersalah dia hanya menganggukkan kepalanya dan mulai memakan nasi gorengnya.

Yah setelah pertemuan mereka minggu lalu, mereka sering jalan bersama apalagi setelah mengetahui bahwa Rey adalah murid baru disekolah Adel dan Ira. Rey murid baru di gedung IPS walaupun gedung mereka berbeda tetapi untuk hal cogan atau cecan terus gosip terhangat. Tidak usah diragukan lagi seberapa cepat berita itu menyebar keseluruh lingkungan sekolah.

Bahkan Adel dan Ira sempat mendengar adanya murid baru di gedung IPS tapi mereka berdua tidak ambil pusing karena memang gedung mereka yang berbeda. Tapi ternyata takdir berkata lain murid baru yang dikabarkan donatur terbesar disekolah mereka dan seorang murid yang masuk jajaran cowok most wanted Aksara ternyata adalah Rey. Rey yang tanpa sengaja bertemu mereka di taman komplek.

Dan yah setelah pertemuan minggu lalu juga, entah dari mana salah satu murid Aksara mendapatkan foto Adel dan Rey saat di kedai dan foto itu ditempelkan dimading dengan judul "Akhirnya ada seorang lelaki yang mampu mencairkn hati seorang Adelia Calista Gunawan, Lucunyaa". Apalagi yang ditempelkan adalah foto saat Rey sedang mencubit pipi Adel. Alhasil mereka menjadi trending topic selama beberapa hari.

Karena semua tau bagaimana ketertutupannya Adel kepada semua lelaki. Bahkan Adel pernah menolak ketua Osis Aksara yang gantengnya berlebihan dengan alasan masih ingin sekolah. Sudah banyak lelaki Asksara yang mengincarnya dari mulai badboy sampai most wanted Aksara. Siapa yang tidak mengenal Adelia yang karena keimutannya, bakatnya, otaknya dan sikap easy goingnya. Adelia adalah salah satu jajaran cewek most wanted di Aksara.

. . . . .

Tbc

Happy reading 😆
Jgn lupa tinggalkan jejakk

Kritik dan saran sangat diterimaaa
maaf penulis baru😳

Gimana? Hehe
Vomentnya

-Sweet

Love at the first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang