Author pov
Karen menuju rooftop sekolahnya.Ia sering kesitu bersama Galen.Namun saat ini malahan tidak ada yang mau menemani Karen ke rooftop.Bahkan sahabat sahabatnya pun dari tadi hanya menyindirnya.Seperti
'dasar ketua kelas gak punya hati' seperti Lala bilang.Karen hanya ditemani oleh 2 bunga yg bertuliskan '94_3_'.Dia hanya ditemani dengan bunga yang entah dari siapa."Hahhh..."Karen menghela napas pelan
"Kenapa jadi gini sih"kata Karen.Lalu Karen memutuskan untuk turun kebawah menuju kelasnya.Saat di kelas dia menemukan bu Farida yang masih mengajar,lalu ia urungkan niatnya untuk masuk kelas.Akhirnya dia ke pos satpam.
"Hallo pak"sapa Karen pada pak mimin.
"Loh neng Karen kok gak masuk ke kelas?"kata pak Mimin
"Temen temen aku pada gak mau aku di kelas pak"ucap Karen sedih.Ya memang Karen sudah lama dekat dengan pak Mimin.Bahkan sejak dia belum sekolah disini.Karena SMP pelita jaya bersampingan dengan SMA nya sekarang,jadi Karen sudah mengenal pak Mimin sejak SMP kelas 1.
"Ohhh itu mah biarin aja neng,mereka cuma iri aja sama eneng"kata pak Mimin
"Haha iya kali ya pak"kata Karen
"Terus eneng mau sampai kapan di luar kelas terus?nanti eneng malah ketinggalan pelajaran lagi"kata Pak Mimin
"Gak kok pak sampai bel istirahat kali pak"kata Karen lesu.
"Udahlah neng gak usah dipikirin mendingan eneng fokus aja ke pelajaran kan bentar lagi lulus neng"kata pak Mimin
"Kalau pelajaran sih pasti pak"jawab Karen
"Semangat atuh neng.Bapak mah udah kenal sama neng Karen dari dulu.Yang bapak kenal mah neng Karen pantang menyerah.Waktu itu aja neng foto copy kisi kisi uts waktu ujan kan?terus kemana neng Karen yang dulu pantang menyerah sekarang?ayolah neng...semangat belajarnya"kata pak Mimin sukses membuat hati Karen berfikir ke 2 kalinya untuk masuk di pelajaran ke 3 yaitu IPA dan 15 menit lagi akan ada pergantian jam.
"Yaudah pak Karen masuk dulu ya pak da...."jawab Karen sambil berlari ke gedung sekolah.
"Karen...karen"kats pak Mimin sambil geleng geleng kepala.
.
.
.
Pulang sekolah Karen mengambil kado di loker.Dia sudah menelepon supirnya untuk menjemputnya di sekolah karena dia gak bisa bawa banyak kado.
"Waduhh non banyak banget kadonya?"kata supir pribadi Karen
"Iya nih pak"kata Karen sambil memasukan kado kedalam bagasi.
Lalu tak lama kemudian mobil itu jalan menuju rumahnya.Saat dia membuka gerbang tiba tiba saja mobil honda HRV nya melesat meninggalkannya
"PAK TAS SAYAAAA PAK HP SAYAAA JUGA.....aduh gimana nih"kata Karen.Akhirnya dia memutuskan untuk masuk rumah saja dulu.Saat dia ingin membuka pintu,pintunya dikunci
"Aduhhhh sial banget sihhhh hari ini"kata Karen.Lalu dia duduk di ayunan yang berwarna putih belang belang hitam.
"Hp gak ada,kunci gak ada,mati aja ren"kata Karen pada diri nya sendiri.
Jam 16.00 gak ada tanda tanda orang bukain pintu rumah.Saat dia coba lagi.Ternyata yesss berhasil.
"Tapi kok tadi gak bisa ya?horor banget"kata Karen.
"Bodolah capek"kata Karen lagi.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be What You Want [Completed]
Teen FictionHanya kisah tentang mereka yang terlalu gengsi untuk mengatakan cinta. "Gw itu selalu cemburu len sama lu yang kadang kadang tebar pesona" -Karen kiara aditama- "Gw capek Ren,gw capek nunggu lu buka hati lu buat gw" -Galen Rama Widianto-