Udara malam semakin dingin, sindy merapatkan jaketnya.
Ia menatap sedih kamar gelap diseberang kamarnya.
"Wisnu..." lirihnya.
Sudah minggu ketiga pria itu tak berada disana.
Dan malam ini jadi salah satunya.
Dibenaknya Sindy menggambar figur Wisnu yang tersenyum, kerutan wajah dan hidungnya. Mimik khas Wisnu kala ia tersenyum.
Ia jadi ingat obrolan tengah malam yang biasanya mereka lakukan kala mereka terjaga.
Satu hal yang baru Ia sadari.
Waktu rasanya sangat cepat bila dilaluinya bersama Wisnu.
Sekarang hanya hampa karena Sindy sendiri yang ada di sana.
Ia tidak ingin menampik lagi. Hatinya sudah terlalu sering berbohong.
Ia akhirnya mengaku.
Ia merindukan Wisnu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky
Short Story"aku menyukai langit malam dan isinya..." "karena kamu salah satu isi dari langit malam itu sendiri."