Became An Agent: Hana & Rhena

4.4K 342 6
                                    

*******

Terlihat seorang gadis berambut pendek berlari tergesa-gesa, ia terlihat seperti orang yang dikejar sesuatu. Di punggungnya terdapat sebuah Ransel yang cukup besar.

"Hosh...Hosh...Hos..." ia mengatur nafasnya sejenak, lalu menoleh ke belakang. Setelah memastikan posisinya aman, ia menjatuhkan dirinya di kursi Halte yang tampak sepi malam ini.

"Insane." Desisnya kesal, setelah merasa nafasnya sudah normal. Ia memejamkan matanya.

"Hei." Ia tersentak saat mendengar sebuah suara, mata Hitamnya terbuka. Ia menyeritkan dahinya begitu melihat seorang Gadis perempuan yang lebih muda darinya, dengan T-shirt ungu serta Celana Training hitam, tersenyum kearahnya.

"Eum... Hi?" balasnya Kaku. Gadis kecil tadi terkekeh, lalu terduduk disampingnya. Gadis tadi menjulurkan tangannya. "Rhena Widdleton, kau bisa memanggilku Rhena." Ucapnya.

Ia membalas jabatan tangan itu ragu-ragu. "Hana. Hana Relaine." Balasnya pendek, gadis tadi tersenyum ceria. "Kau... habis kabur ya?" Tebaknya polos, Hana tersentak. Bagaimana gadis itu bisa tahu?


"Terlihat dari Ranselmu, caramu berlari, nafasmu yang tidak teratur, dan keringat di dahimu. Hana." Rhena terkekeh sambil menjawab pertanyaan yang ada si otak Hana. Hana lagi-lagi tercengang.



"Ba--bagaimana--"


"Kau pasti lelah, 'kan? Ayo kita pulang kerumahku." Ajak Rhena dengan senyum lebarnya, Hana menyeritkan dahinya. "Tap--tapi, kita baru saja saling menge--"

"Aku tahu, kau orang baik Hana. Dan aku ingin kau menjadi temanku, tidak ada bantahan." Hana mendengus, sejujurnya ia tipe pemberontak, ia benci jika harus diatur. Tetapi, entah kenapa, ia lebih memilih percaya kepada gadis yang baru dikenalnya tadi, Rhena Widdleton.








***

"Twins, ayo kita ke supermarket!" Seorang gadis dengan rambut hitam legam berjalan kearah Gadis yang 3 tahun lebih tua darinya.

"Mau beli apa?" Tanya Gadis tadi, Rhena tersenyum polos. "Camilan, aku lapar." Balasnya, Hana menggelengkan kepalanya lalu tersenyum sambil mengangguk.

Mereka berdua berjalan menyusuri trotoar kearah Supermarket yang kebetulan tidak jauh dari rumah Rhena. Sudah terhitung 7 bulan semenjak Hana tinggal dirumah Rhena, mereka semakin akrab. Apalagi mereka berdua menyukai hal-hal yang sama.

Kebetulan sekali, orang tua Rhena sering kali melakukan perjalanan bisnis keluar negeri, Rhena tidak merasa kesepian lagi sejak kedatangan Hana. Usut punya usut, yang Rhena tahu adalah, Hana kabur karena tidak ingin dijodohkan dengan putra kolega bisnis Ayahnya. Rhena yang tahu alasan konyol itu hanya tertawa kencang dengan Hana yang mendengus disampingnya.






-- [ SKIP ] --

Rhena dan Hana tampak membawa plastik putih berlogo salah satu Supermarket terkenal, mereka berdua mengobrol santai sambil berjalan.





BRUK...


"Whoa!" Hana terpekik kaget saat tubuhnya tidak sengaja bertubrukan dengan tubuh seorang wanita yang tampak tidak terawat. Tubuh wanita itu sangat kurus dan kotor, banyak luka goresan di tubuhnya.



"Ma--maaf..." wanita tadi berujar lirih, tubuhnya gemetar hebat. Rhena dan Hana saling berpandangan. "Hei--hei! Kau kenapa, nona?" Tanya Hana.

Wanita tadi mulai menangis. "Aku ti--tidak ingin mati." Ujarnya Pelan, Hana Dan Rhena lagi-lagi bertukar pandang, saat Rhena ingin bertanya. Ia melihat ada sekitar 5 orang pria berpakaian serba hitam berjalan cepat kearah mereka sambil menunjuk wanita kumuh tadi.

"To--tolong aku... aku mohon." Lirih wanita itu lagi, Rhena dan Hana terdiam. Lalu mengangguk. Mereka menyimpan belanjaan mereka di dekat wanita tadi, lalu mulai menerjang pria-pria itu.






.

BUGH!

Pukulan terakhir itu bersarang di perut pria yang sudah sekarat itu, Hana Dan Rhena berhasil melawan mereka. Keringat bercucuran di dahi mereka. Saat mereka menoleh, wanita kumuh tadi sudah tidak ada.


"Kemana perginya Di--"



Prok... Prok... Prok...

Suara tepuk tangan itu mengalihkan mereka, dan terlihatlah Wanita dengan pakaian serba hitam dengan rambut Hitam legam menatap kagum keara mereka. Hana dan Rhena menyeritkan dahi mereka.

"Kalian hebat, bisa melawan anak buahku." Ucap wanita tadi sambil tersenyum lebar. "Tidak salah kami memilih Kalian." Lanjutnya.


"Kami?" Ulang Rhena dan Hana bersamaan.





Wanita tadi mengangguk. Lalu ia menjulurkan tangannya. "Perkenalkan, aku Agent Rifa. perwakilan dari Agency Office, anggota inti dari The Broke Agent. Kami sudah memantau kalian sejak lama, dan ingin merekrut kalian menjadi salah satu Agent kami, apakah kalian berminat?" Ia berujar dengan senyumnya.




Hana dan Rhena masih terdiam di tempat, mereka masih shock dengan semua ini. "Agent? Agency Office? The Broke Agent? Insane." gumam Hana, ia masih tidak bisa menggerakkan tubuhnya.









Wanita bernama Rifa tadi terkekeh. "Pasti kalian terkejut, kan? Baiklah aku akan menjemput kalian besok. Lalu kita akan pergi ke Agency Office tower, jam 8 pagi. Selamat bergabung bersama kami! Agent Hana Relaine dan Agent Rhena Widdleton."

























*********
Bersambung.

Selesai juga Hana-Rhena c:

Vommentsnya jangan lupa ya 1K1 c:
P.s Sorry for Typo(s)

Became An Agent [Prequel; The Broke Agent] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang