Hallooo... Ini part berikutnya. Maaf updatenya cuma dikit ya hehe :D
Oh iya, gambar di samping itu, anggap aja sebagai Miley Kasova, ya ^^
================================================================================
"Tidak salah lagi. Kau tidur dengannya, kan?" ujar Naomi enteng. Mereka berada di De Bielt sekarang.
Miley menghela lesu. Ia lalu menyesap coffee mocha smoothie-nya.
"Tapi aku tidak merasakan apa-apa! Bukankah biasanya jika hal 'itu' dilakukan pasti akan sedikit sakit?" Bela Miley.
"Kalau memang begitu, kan tidak apa-apa. Lantas apa yang kau khawatirkan?" tanya Naomi sambil memasukkan cake ke dalam mulutnya.
"Aku hanya... hanya...." Sedikit deg-degan ketika tidur seranjang dengannya, sambung Miley dalam hatinya.
"Sudahlah! Lupakan saja! Toh kau baik-baik saja. Sekarang pikirkan bagaimana cara menghadapi stalkermu yang gila itu!"
"Ah iya, benar. Tapi apa yang harus kulakukan?" tanya Miley dengan lesu.
"Cari pacar, Miley! Kau ini lamban sekali!" sentak Naomi dengan kesal.
"Hey! Kau pikir cari pacar itu mudah?!"
"Bukankah kau dengan mudah bisa mendapatkannya?!"
"A...."
Apa Miley masih belum bisa melupakan kejadian 3 tahun yang lalu? Pikir Naomi. Lalu menghela napas.
"Aku mengerti, Mi. Begini saja, aku akan minta bantuan pada Kakakku," kata Naomi menenangkan Miley.
"Kak Anthony?"
"Iya. Kakak punya kenalan yang bisa membantu kita. Sudah jangan dipikirkan lagi. Semua pasti baik-baik saja," hibur Naomi.
"Padahal tadi kau yang menyuruhku memikirkan hal ini. Dasar!"
*
Malam itu, Miley mondar-mandir di balkon kamarnya. Sekali lagi ia melirik secarik kertas yang berisi alamat.
*flashback*"Ini alamat Felix Saunders. Kau bisa menemuinya besok sepulang sekolah," kata Anthony ketika Miley berkunjung ke apartemen lelaki yang lebih tua 5 tahun darinya itu.
"Memangnya apa yang bisa dilakukannya, Kak? Apa dia bisa mencari tau siapa stalker itu?" tanya Miley penasaran.
Anthony tertawa, "Bukan, Mil. Apa Nao tidak memberitahumu tentang rencananya ini?"
"Apa?"
"Felix itu bukan detektif. Ia membuka jasa sewa pacar," Anthony tertawa lagi.
"Se-sewa pacar?!"
"Iya. Nao bilang kau butuh pacar. Kurasa kau datang ke orang yang tepat," jelas Anthony, "tenang saja. Felix tidak akan macam-macam. Ia lelaki yang sangat tampan, lho," sambung Anthony sambil mengerling nakal.
*flashback end*
Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? tanya Miley dalam hati tanpa mengharapkan jawaban apapun.
Tok! Tok! Tok!
Miley membuka pintu kamarnya."Nona, ada kiriman," ujar pelayan dirumahnya.
"Oh? Terima kasih," katanya sambil tersenyum singkat.
Setelah pelayan itu pergi, Miley segera membukanya.
Betapa terkejutnya ia mendapati isi bungkusan itu adalah sebuah bra dan celana dalam berwarna merah menyala.
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"
*
"Huahahahahahahahahhaahahaha."
"Kenapa kau malah tertawa, Nao?! (T__T)"
Setelah berhasil meredam tawanya, Nao mulai berbicara, "Aku salut sekali dengan stalkermu itu. Jangan-jangan dia mantan pacarmu yang dulu kau buang? Aah, jadi selama kau berpacaran, apa saja yang sudah kau lakukan, eum?" Nao mencolek dagu Miley sambil tersenyum nakal.
"Aku tidak melakukan apapun!"
"Benarkah? Aku curiga." Nao masih menatap Miley dengan tatapan penuh selidik.
"Sungguh!"
"Lantas, bagaimana stalker itu bisa tahu ukuran pakaian dalammu, ya??" Kali ini Nao mengetuk-ngetuk dagunya sambil sok berpikir keras.
Pletak!
"Kecilkan suaramu, bodoh!"
"Hehehehe, maaf. Sudahlah, kau tidak jadi menyewa pacar?" tanya Nao kemudian.
"Ah, benar. Mungkin itu jalan satu-satunya," jawab Miley pasrah.
Sepulang sekolah, Miley tak membuang waktu lagi. Ia pergi ke alamat yang tertulis di secarik kertas yang diberi Anthony. Ternyata sebuah apartemen mewah.
Setelah sampai, Miley langsung mengatakan tujuannya dan menjelaskan keluhan-keluhannya.
"Ah, jadi begitu, ya. Baiklah aku pasti akan membantumu. Sebentar lagi 'pacar'-mu akan datang," kata Felix Saunders sambil tersenyum ramah.
"Eh? Bukannya kamu sendiri?" tanyanya bingung.
"Sayang sekali, bukan aku." Felix tertawa kikuk.
Oh, dia memang tampan. Ramah lagi. Batin Miley.
Kreeeek. *suara pintu dibuka*
"Nah itu dia sudah datang," ujar Felix sambil berdiri. Miley bangkit berdiri dan menoleh ke belakangnya. Ia terkejut.
"Ka-kau?!" Ujar mereka serentak.
"Kalian sudah saling mengenal? Waaah kebetulan sekali!" Pekik Felix dengan senangnya.
Ia merangkul lelaki itu, lalu berkata, "Ini Joshua Saunders, adikku. Dia seusia denganmu, Miley. Jo pacar sewaan paling laris disini," jelas Felix dengan bangga.
"Bagaimana...." Miley tak tahu lagi harus berkata apa. Kebetulan yang mengejutkan!"Nah. Kontrak sudah kita sahkan ya. Semoga kalian cocok!" Felix pergi meninggalkan mereka berdua.
Joshua menarik tangan Miley, "Tertangkap!" Serunya sambil tersenyum senang.
Deg!
"Aku terus mencarimu," Joshua menariknya lebih mendekat lagi, menghapus jarak antara keduanya.
Deg! Deg!
"Miley cantik sekali. Waktu itu...." Ujar Joshua lalu menjilat telinga Miley, membuat gadis itu meremang menahan geli yang nikmat (?)
Bagaimana ini? Aku membeli pria yang tidur denganku beberapa hari yang lalu!
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Trap and Revenge
RomanceMasa lalu, cinta, benci, dendam, perangkap, sahabat, dan keluarga. 18+