Halooooooooo, apa kabar readers? :D
Maaf yaa baru nongol lagi di Wattpad. Author sibuk bingit soalnya -__-
Berhubung lagi enggak terlalu sibuk, author nyempetin buat ngelanjutin cerita gaje ini. Part ini agak panjang loh :D semoga nggak bosan hahaha. Dan maaf kalo di part ini banyak typo, author nggak sempat edit lagi soalnya -_-Oh ya, part ini ada adegan tiiiiiittt *sensor* Jadi yang belum cukup umur ataupun yang tidak suka mohon mundur teratur :)
Dan, ditunggu votes and comment nya. Makin banyak voment makin cepat cerita dilanjut.
Happy reading! ^_^
================================================
Miley mengaduk-aduk cappucino-nya dengan lesu. Ia tampak tidak bersemangat. Pikirannya tertuju pada satu nama; Joshua Saunders. Hatinya gundah dan gelisah. Ia merasakan firasat aneh yang mengganggu ketenangan jiwanya.
"Hey! Mikirin apa sih?" Suara nyaring Naomi memecah lamunan Miley.
"Ah. Tidak. Aku hanya merasakan hal aneh," jawab Miley.
"Tentang Joshua?"
Miley mengangguk.
"Memangnya kenapa dengan Jo? Hubungan kalian baik-baik saja kan? Bahkan kalian sudah 2 bulan bersama, ini adalah rekor baru dalam hubunganmu Mi. Selama ini kau berpacaran paling lama hanya tiga minggu. Aku rasa ini adalah sebuah kemajuan," tutur Naomi sambil menyeruput mocha smoothie-nya.
"Ya, aku tau. Aku hanya gelisah, Nao."
"Ah, sudahlah. Kau tidak perlu memikirkan masalah itu. Toh kau sendiri tidak tau apa yang kau gelisahkan , bukan?"
"Ya, hanya saja, aku sedikit khawatir," balas Miley lesu.
"Apa yang kau khawatirkan?"
"Jo menyukai wanita dewasa, Nao. Aku takut ia akan meninggalkanku. Aku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan wanita dewasa," katanya lirih.
"Ah, aku lupa akan satu hal," ujar Naomi tiba-tiba.
"Apa?"
"Bukankah Jo masih jadi agen jasa sewa pacar kakaknya?"
Miley tertegun, benar juga. Ia melupakan kenyataan yang satu itu. "A-ah. Benar juga," jawab Miley tergagap.
"Kau berhak khawatir, Miley."
**
Miley merasa gundah. Begitu banyak perasaan aneh yang mengganggunya. Karena takut kehilangan Jo, Miley pun menghubungi lelaki itu.
"Halo, Jo?"
"Ya, Sayang, ada apa?"
Miley menghela napas. Ia takut bertanya.
"Mm, tidak. Tidak ada apa-apa," jawabnya bohong.
Di ujung telepon Jo mengernyit bingung. "Ada apa, Sayang?" Tanya Jo sekali lagi dengan nada lebih lembut.
"A-aku ingin bertanya," kata Miley kemudian.
"Bertanya tentang apa?"
"Kau... Apa kau masih bekerja untuk kakakmu Felix?" Tanya Miley kemudian.
"Oh. Tidak lagi. Aku sudah berhenti."
Miley berbinar bahagia sekaligus lega. "Be-benarkah?"
"Iya."
"Sejak kapan?"
"Dua bulan yang lalu. Tepat saat kita resmi berpacaran," kata Jo.
"Kau..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Trap and Revenge
RomanceMasa lalu, cinta, benci, dendam, perangkap, sahabat, dan keluarga. 18+