Part 6

30 5 0
                                    

   Jaehwan PoV

Aku merasa gundah malam ini. Pikiranku tak henti-hentinya memikirkan Hyemin. Aku pernah mengatakan bahwa aku tidak mencintainya lagi dan terasa hampa di dekatnya. Dan kini aku sadar bahwa sebenarnya semua perasaan itu semu. Aku sangat mencintai Hyemin. Sangat.
Bahkan setelah putus darinya rasa sakit itu semakin menjadi. Katakan aku egois melakukan hal seperti ini padanya tapi rasa bersalahku karena tidak bisa menemaninya lebih lama lebih menguasaiku. Aku rela melepasnya asalkan dia bahagia dan asalkan dia tidak menangisiku.

"Oppa kau di dalam?" suara adik tiriku Kim Sejeong menyadarkanku dari lamunan "boleh aku masuk?"

"Ne masuk saja Sejeong. Pintunya tidak dikunci"

Tak berapa lama sosok manis Sejeong muncul. Aku menyambutnya dengan senyuman khasku

"Ada apa Sejeong-ie?" tanyaku sambil mengacak rambut Sejeong. Sejeong mempoutkan mulutnya mengetahui rambutnya aku acak-acak. Kebiasaan yang sama dengan Hyemin.

"Yak oppa berhenti mengacak-acak rambutku" raut wajah Sejeong terlihat cemberut tapi aku malah semakin ingin menggodanya karena dia begitu menggemaskan

"Kau tau Sejeong? Kau itu begitu menggemaskan" ujarku padanya

"Sudah berapa kali aku dengar ini dari oppa?" Sejeong menggelengkan kepalanya heran sambil menatap sebal padaku "oppa, eomma bilang oppa harus segera bersiap. Oppa harus check up"

"Lagi?" aku mendecih sebal

"Oppa ini kan demi kebaikanmu. Lagipula kalau oppa sembuh mungkin oppa akan berubah pikiran untuk melepas Hyemin eonni"

Ya Kim Sejeong tahu semua tentangku. Dia juga tahu bahwa aku putus dengan Hyemin yang katanya eonni kesayangan dia. Tak ada yang aku tutupi padanya. Ketika tahu bahwa aku putus dari Hyemin pun Sejeong mengomeliku sepanjang malam karena ia tahu itu bukanlah pilihanku sebenarnya.

"Sejeong-ie …"

"Mwo? Aku benar kan oppa? Oppa putus dengan eonni agar Hyemin eonni tidak tahu bahwa oppa sakit kan?"

Aku menghela nafasku berat "ne"

"Kenapa oppa bisa selemah ini? Makanya aku minta oppa segera sembuh dan temui Hyemin eonni"

"Dia bahkan menghindariku" gumamku pelan

"Aku tak menyalahkan tindakan eonni. Dia wanita dan pasti saat ini dia sedang terluka. Aku harap eonni hanya butuh waktu Makanya dia menghindari oppa"

"Sejeong sekarang apa kau akan marah padaku jika aku sudah meminta Hakyeon hyung menjaganya"

"Mwo??" Sejeong tampak benar-benar terkejut lalu menatapku tak percaya "yak oppa neo michyeoseo? Kenapa kau melakukan ini pada Hyemin eonni eoh? Oppa ingin menyakiti hati sampai kapan?"

"Aku hanya ingin dia bahagia. Itu saja"

"Yak oppa"

"Sejeong katakan pada eomma aku tak ingin check up malam ini" aku merapikan meja belajarku "karena itu percuma"

"Yak oppa" Sejeong memandangku tak terima. Tiba-tiba saja aku merasakan dadaku terasa sakit. Sangat sakit. Bahkan aku tak sadar bahwa aku sudah limbung di lantai. Mataku mendadak juga terasa berat dan yang masih bisa kuingat adalah teriakan Sejeong.

"Oppaaaaaa jebal ireona. Oppa!"

#*#*#*#*#*#*#*#*#*

    Sejeong PoV

Kalian tahu sekarang di mana aku berada? Ruangan yang benar-benar bagiku berbahaya dan banyak orang yang mengatakan ruang hidup dan mati.

ICU

MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang