Part 8

17 3 2
                                    

Perkataan Namin masih terus terngiang di telinga Hyemin sampai sekarang.

Haruskah, batin Hyemin

Jujur saja kalau Hyemin sangat penasaran dengan alasan Jaehwan. Tapi di satu sisi dia juga takut melukai Hakyeon yang sudah mencintainya.

"Hey Hyemin kau mendengarku?" tepukan lembut Yewon mengejutkan Hyemin yang tengah melamun

"Ah ya aku mendengarmu" Hyemin tersenyum kikuk. Yewon menghela nafas panjang. Dia yakin ada yang disembunyikan dari sahabatnya ini

"Kau mau bohong padaku Shin Hyemin?" tanya Yewon sambil menatap Hyemin "apa yang sedang kau pikirkan eoh?"

"Aniya Yewon bukan apa-apa. Aku hanya sedang lelah saja. Mianhae"

"Ah" Yewon mengangguk paham "kau mau pulang saja atau …"

"Aku pulang duluan saja. Kali ini aku akan bolos mata kuliah Miss Kim" Hyemin membereskan bukunya. Yewon hanya mengangguk saja lalu melambaikan tangan

"Hati-hati Hyemin-ah. Mianhae aku tak bisa mengantarmu"

"Aniyo gwaenchanayo. Aku pulang dulu ya" Hyemin bergegas pergi keluar kelas sebelum dosen datang. Dia tak bisa berpikir jernih saat ini meskipun mata kuliah Miss Kim favoritnya. Pikirannya terasa penuh.

"Hyemin" Hyemin yang tengah sibuk dengan pikirannya kembali menoleh. Rupanya Wonshik yang tadi memanggilnya.

"Oppa kau menunggu Namin?" tanya Hyemin sedikit canggung. Sudah lama dia tak mengobrol dengan Wonshik yang notabene adalah sahabat Jaehwan. Dan kali ini mereka bertemu dengan atmosfer yang sungguh berbeda

"Ya aku sedang menunggunya. Kau sudah pulang?"

"Ne aku sudah pulang. Ah aku duluan" Hyemin sungguh membenci atmosfer yang canggung ini. Dia bergegas pergi ketika tiba-tiba tangan Wonshik menahannya

"Yak apa seperti itu cara kau bertemu dengan oppa mu?" kali ini Wonshik menatapnya kesal. Hyemin hanya menunduk. Bukan mau Hyemin meminta hubungan yang canggung seperti ini. Dia hanya mau menghindari semua yang berhubungan dengan Jaehwan termasuk juga Wonshik oppa yang sudah ia anggap oppa nya. Mungkin ini salah tapi itulah keputusannya

"Aniyo. Jeongmal mianhae"

Wonshik menghela nafas "hey kita sudah lama tidak mengobrol. Yak kau tidak kangen memukulku lagi eoh? Atau mencubitku ketika aku menggodamu"

"Oppa kan sudah punya Namin" jawab Hyemin pelan. Wonshik mengacak-acak rambut Hyemin gemas

"Jangan bilang kau cemburu. Namin dan kau kan hampir seumur hanya beda setahun. Lagipula dia kan yeojachinguku dan kau yeodongsaeng"

"Ne arraseo. Mianhae aku menjauhi oppa"

"Arraseo. Aku tahu bagaimana kau dan Jaehwan hyung sekarang. Kuharap kau tidak menjauhiku meski aku adalah sahabat Jaehwan hyung"

"Ne oppa"

"Ah kau tetap manis dan cantik seperti biasa. Kuharap kau bisa mendapat namja yang lebih baik selain Jaehwan hyung" kata-kata Wonshik terdengar tulus. Hyemin hanya tersenyum manis menanggapi

"Hyemin kau mau ikut aku ke suatu tempat sekarang?" nada bicara Wonshik berubah serius. Hyemin hanya menatap Wonshik heran "tapi kuharap kau tidak akan terkejut"

"Oppa mau mengajakku ke mana"

"Tempat Jaehwan oppa membutuhkanmu sekarang" tiba-tiba Namin muncul di belakang Hyemin. Hyemin memandang Namin curiga

"Apa maksud kalian?" tanya Hyemin bingung "jelaskan padaku"

"Kau akan mengerti jika ikut kami. Kuharap kau bisa kuat Hyemin" kata Wonshik lagi

MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang