Telolet

:: LIMA ::

"VERO ANDARA ADITYA"

"Karena bertemu dengan Shadira, Vero sering demam, demam mikirin Shadira, karena bertenu dengan Shadira, Vero sering senyum-senyum sendiri"

###

BUSET dah tuh cewek, montok juga, eh sorry, cantik juga.

Batin Vero sambil memutar-putarkan pena yang berada ditangannya. Benar saja kata banyu, 'kalo ketemu cewek cantik, pasti lo senyum-senyum sendiri'
Sudah dibuktikan, itu benar. Dan sekarang Vero senyum-senyum sendiri layaknya Celai, orang gila depan gang.

"Arrggghhh, Shadira, adek kelas, tapi, ohhhhhh cantik bener, sumpah" ucapnya pada diri sendiri.

Nathan, salah satu sahabat karib Vero, sejak tadi terbahak tanpa suara menyaksikan aksi gila Vero.

"Eh!"

Sontak, Vero menoleh kearah sumber suara.

"Lagi mikirin sapa?"

"Apa, maksud lo!" sergah Vero berusaha menutupi apa yang ia lakukan tadi.

"Mikirin tante-tante girang ya? Eh sorry, cecan ya?" tanya Nathan sambil menaik-naikan alis sebelahnya jahil.

"Anjing, lo pikir gua om om gak laku!" protes Vero sebal.

"Awas, ntar kalo salah jebolin tante-tante, ntar lo bakal jadi bapak" cerocos Nathan tanpa dosa.

Demi telolet dan film uttaran kesukaan nenek gua. Nathan ngomong kayak gak punya lidah.

"Coyyyy gua juga tau cara pake pengaman!"

Nathan terkekeh.

"Asstafirullah" suara itu terdengar seperti suara perempuan.

Lili, salah sati siswi nerd terpopuler di sekolah. Dengan rambut dikuncir dua, dan barang-barang endorsan andalannya yang ia pamerkan di instagram.

Hati-hati zaman sekarang, banyak orang culun berkacamata tebal, punya maksud tujuan, mengumbar kepintaran, dapetin keuntungan, dibelakangnya anak gaul jakarta.

Cuplika lagu cukup menusuk hati Lili.

Demi iler Alfa dan ingus Chessa, gua gak ngebayang, anak photoshoot jaman 70-an. Keriting rambut, gayanya norak.

"Eh Lili"

Tanpa aba-aba, Lili melenggang pergi, ketika mengetahui apa yang mereka bicarakan sejak tadi.