Fattar pov
Sesampainya di bandara, Hazna keliatan cape banget matanya aja masih 5 wat. Dari pada nanti dia jalan sambil tidur mending gue gendong aja.
Dan gue cukup terkejut dengan kedatangan pak. Taufik salah satu supir kantor papa.
"Permisi tuan,anda bisa ikut dengan saya?"
Dibawa santai aja bray palingan juga bokap nyiapin something.
Yang bikin pala gue muter-muter ini gue sama Hazma mau kemana? Bukan arah ke rumah gue atau juga apertement.
Sampailah di salah satu rumah mewah yang waktu itu papa tunjukin lewat gambar.
"Tar ini dimana?"
"Aku ga tau Haz"
"Silahkan masuk" pinta pak. Taufik
Clek.
"Waaaw..."
"Ini rumah siapa Tar?" Tanya Hazna
"Eh bentar ada telepon"
"Hallo?"
"Hallo Fattar"
"Papa? Ada apa pa?"
"Kamu sekarang dimana?"
"Ini pa Fattar juga ga tau ini dimana tapi kayaknya ini rumah yang papa tunjukin ya?"
"Iya betul,itu rumah kamu dan Hazna sekarang"
"Rumah aku pa?"
"Ya..ini hadiah pernikahan kamu dan Hazna"
"Makasih pa..makasih banget"
Tuuuuuut...
"Haz ini rumah kita"
"Seriusan?"
"Iya"
"Alhamdulillah.."
"Eh Haz kayanya barang-barang kita udah di pindahin deh"
"Coba kita liat kamarnya Tar"
Kamar
"Wah.."
Hazna pov
Lah ngapa si Fattar malah pasang muka kusut begono ya? Apa gue yang terlalu berisik.
"Kamu kenapa sih?"
"Aku cape sayang"
"Oh gitu yaudah deh sono bersih-bersih badan dulu abis itu baru kamu tidur"
"Oke deh"
16:00
Jam sudah menunjukan jam 4 sore,jangan mikir gue masih tidur karena biasanya gue tidur cuma 4 jam maksud gue di kali 2 jadi berapa hayo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Merriage by Parents
HumorMungkin kebanyakan orang bermimpi menikah dengan seseorang yang sangat mereka cintai. Namun bagaimana jika pernikahan tersebut hanya karena sebuah perjodohan?
