Dua

41 9 10
                                    

Dua, hng... inget apa ya?
Oke gue mulai gajelas.
Langsung aja n.. hope u like it 👌

Glek glek glek

Ah....

Segelas air mineral sukses melewati kerongkongan dahaga milik perempuan berambut pirang bergelombang itu.

Pelajaran matematika pelajaran pertama dihari senin sukses memutar-mutar otak Laura.

Maunya apa sih si x sama y? Batin Laura.

Dengan ganas Laura menyobek, lalu memakan roti yang iya bawa dari rumah.

Matematika moodbreaker. Makan moodbooster. Jadi, gada alesan untuk gamakan.

"Lauu!" Teriak seseorang dari pintu kelas.

"Masuk Anya!" Perintah Laura.

Gadis berambut hitam legam itu masuk melewati orang-orang yang ingin keluar kelas.

"Eh misi dong woii."

"Heloow, permisiii."

"Eh misiii misiii."

Ditangan kanannya ada ice cream juga minuman botol rasa jeruk, sedangkan ditangan kirinya ada beberapa snack.

Yak ribet.

"Eh misi dong Anya mau lewat nih--- aww! Jangan senggol Ice cream gue--- Eh lo, iya lo yang dikuncir kuda, bawain snack gue ke Laura dong." tiba-tiba salah satu cowok terkeren disekolah melintas dihadapan Anya

"eh, hai Dimas, apa kabs?"

"Good." Jawab Dimas.

"Uw." Respon Anya.

Miris emang.

Brukkkk...

Aneka macam snack, minuman, ice cream kini berserakan dimeja Laura.

Good! Moodbstr. Batin Laura.

"Take ur paradise Laura!" Ucap Anya.

"Dont tell me." Jawab Laura dengan senyum  sumringah

"Btw, tadi lo dihukum ya?" Tanya Anya serius. "Yup." Jawab Laura dengan mulut penuh makanan.

"Lo tau ga sih, tadi lo dihukum bareng Giordy!" Ucap Anya excited.

"Hm"

"Kok lo datar sih Lau? Mending gue yang dihukum." Kata Anya jengkel.

"Hm.. how lucky I am." Ucap Laura sama datarnya.

"Ish serius gue!"

"Gue juga serius."

"Tapi lo kaya gak excited gitu? Harusnya lo cerita, do u know Anya? Gue dihukum sama pangeran!"

Oke. Anya emang lebay.

"Anya, gue dihukum bareng prince charming! Lo gatau rasanya ditatap sama mata coklatnya itu? Oooo how lucky I am. Lo gatau rasanya cabut berdua? Great! I get it with him."

Tapi Laura lebih lebay

Akhirnya mereka larut dalam obrolan dan juga makanan makanannya.

"Wait, jadi namanya Giordy?" Tanya Laura disela-sela kesibukannya yang sedang mengunyah.

"Yup. Lo gimana sih? Orang tenar aja gatau. Lo harus pinter bersosialisasi kaya gue. Makanya jadi anak sosial haha."

"Gak usah rasis."

*


Me time.

Makan sendiri menikmati bakso Pak de Diman merupakan "me time" bagi Laura. Meskipun pada dasarnya "jones time"

Eh dia yg tadi dihukum bareng gue bukan ya? Batin Laura saat liat cowok yang berdiri tepat didepannya.

Eh, iya ya prince charming...

"Woi!" Panggil Ale sambil menggeprak meja.

"B aja woi." Saut Laura malas

"Bagi duit napa Lau, laper guee"

Ah udah gue duga.

"Ambil Le, ambil lo mau apa." Ucap Laura, lagi-lagi dengan malas.

Wait,

Sekarang pandangan Laura seperti autofocus ke cowok yang sekarang berdiri disamping Ale.

Cowok itu,

Ale memandang Laura heran, lalu mengikuti arah pandangan Laura.

"Kayaknya, kita pernah ketemu ya? Asique haha" ledek Ale. Tapi, ledekannya gak mempan untuk membuyarkan pandangan Laura.

Fix, Laura cewek ternorak.

Padahal jelas-jelas cowok itu sudah menatapnya balik, dia sama sekali tidak membuang muka bahkan memandangnya lebih tajam.

Back to earth Laura!

"Lo, yg dihukum bareng gue tadi pagi kan?" Tanya Laura to the point.

Cowok itu hanya mengangguk.

Yah gue kira obrolannya bakal panjang.

Tiba-tiba suasanya menjadi awkward, bahkan Ale pun tak bergeming.

"Ehm, eng.. gue duluan deh." Ucap Laura memecah keheningan.

"Eh tunggu Lau!" Sambar Ale dengan menarik tangan Laura.

"Katanya mau jajanin gue?"

Najis kira gue apaan.

"Ambil aja, tar gue yg bayar." Ucap Laura dan berlalu.

"Eh, lo mau ga nih sama temen gue yang ini?" Teriak Ale pada Laura yang berjarak kira-kira 2,5 meter dari Ale juga cowok itu.

"Mau gak lo?" Tanya Laura pada salah satu perempuan dikantin.

Entah siapa perempuan itu.

Perempuan itu berbalik dan menatap Laura jijik.

Hih sok cantik. Batin Laura.

"Namanya Giordy!" Teriak Ale diantara kerumunan pengunjung kantin.

Laura terdiam, lalu berbalik badan.

"Hai Giordy." Sapa Laura hangat.

Giordy blushing!

Eh anjir gue baperin anak orang nih? Apa guenya yang baper?. Batin Laura.

Laura yang pake celana hitam, Anya yang pake dress putih.

Ok, ini agak basi sih, tapi sedikit berpengaruh buat ke chapter selanjutnya.

Happy reading thankss...

Tinggalkan jejak guys👌

ChaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang