Chase

Delapan

Hari ini Laura sangat bersemangat untuk nemulai harinya. Memulai menjalani garis takdir dan skenario yang Tuhan berikan. Memulai untuk bahagia, siap untuk meratap.

Gue mau liat Gio pake Yukata--Kimono, ah entahlah.

Gue mau liat Gio.

Kebaya berwarna biru ditambah rok span bermotif batik cokelat amat serasi ditubuh kurus Laura.

Rambut dikuncir kuda sangat tidak cocok. Tapi entah kenapa, itu membuat kesan manis bila Laura yang memakai gaya itu.

*

Do re mi fa sol la si do..
Do si la sol fa mi re do..

Sebelum benar-benar tampil dipanggung, anak-anak paduan suara melakukan pemanasan yang rutin dilakukan setiap ingin latihan.

Biar ga fals.

Setelah menyanyikan 2 lagu yaitu lagu Mandarin dan Sunda, para anggota Japanesse Club maju dan menyanyikan lagu Himawari No Yoona bersama para anggota ekskul paduan suara.

Wajah berseri Laura seakan mengucap "Welcome anak Jc.... eh, Gio"

Bayangan Gio sudah jatuh tepat diretina, bersamaan dengan kekecewaan yang jatuh tepat di hati gadis yang berkuncir kuda itu.

Pasalnya, cowok itu sama sekali jauh dari apa yang menjadi bayang-bayang Laura semalam. Ia hanya menggunakan kaus hijau lumut dan celana jeans. Kadar kegantengannya memang melambung, namun bukan ini harapannya.

Laura kecewa.

Meskipun senyum Gio mendarat pada Laura,

Gadis itu tetap kecewa.

Udah thor, jangan dilanjut. Ga ada yang spesial lagi diacara ini.

Tapi, ada yang ketinggalan.

Perempuan cantik berkacamata dengan rambut sebahu itu kini bersama Gi--

Udah thor, ih.

*

Lebih dari 4x gadis yang memakai kaus hitam bertuliskan don't disturb itu melangkah kesana kemari dengan tangan menyentuh dagu.

Rambutnya ia kumpulkan jadi satu dan diikat kebelakang sementara anak rambutnya melambai-lambai didepan keningnya.

Kacamata dengan bingkai hitamnya pun bertengger manis didepan kedua bola mata indahnya.

Omong-omong, Laura hanya memakai kacamata saat belajar ataupun saat keadaan perlu lainnya. Karena ia baru saja kerja rodi untuk menyelesaikan semua tugasnya, maka tak heran kenapa kacamata itu masih menghiasi wajahnya.

Oke gue memutuskan untuk mengejar Giordy Aventyoreno. And now, Laura Anavelle Glavinka is reborn.

Jangan penasaran terlalu dalam, karena kau akan sulit mengingat jalan pulang.

Jangan penasaran melebihi kadar wajarnya, karena saat kau menemukan satu kebaikan lalu kau jatuh padanya, maka semua kesalahannya pun akan kau cintai.

Semakin kau ingin mengetahui apapun tentangnya, semakin kau biarkan hatimu lari menuju hatinya.

Tanpa kau tahu seperti apa nanti hatimu ketika kembali padamu.

Utuh, remuk, atau bahkan hancur berkeping-keping.

Garis takdir yang menentuinya. Dan itu sudah pasti yang terbaik. Entah dari sudut pandang mana nanti kau melihatnya.

Siap jatuh cinta, maka harus siap patah hati.