Empat

28 8 3
                                    

"Ada siapa Gi?" Tanya Bagas yang heran melihat Gio terdiam.

"Gi, Woy onta!" Bentak Bagas, wajar saja, Gio memang aneh beberapa detik terakhir.

"Apaansi Gas?" Tanya Gio, suaranya naik beberapa oktaf. "Ih galak."

*

Suara gaduh bersumber dari Anya cs menggema disepanjang koridor. Memang seperti ini jika mereka sudah berkumpul. Seperti jahannam bagi murid lain yang kebetulan melewati koridor

'Kalo mau tenar, ga gitu caranya' beberapa orang beranggapan seperti itu.

Laura termasuk dalam komplotan knalpot bajaj itu, namun ia sama sekali tidak berkicau. Dia masih memikirkan sosok laki-laki ganteng yang sekarang lagi 'dikepoin'.

"Woy, Lau! Bengong aje." Tegur Budi.

Ah elah bikin buyar khayalan gue aja. Batin Laura.

"Di.. ka.. ca.. ngin..." ucap Budi dan mengundang gelak tawa para komplotan knalpot bajaj.

Anjir receh bat.

"Eh Rak, lo tau kan cowo-cowo anak MIPA F yang sering manggilin lo pas jam pelajaran?" Tanya Laura ditengah kebisingan komplotannya.

Sekedar informasi, Budi sedang menceritakan pengalamannya saat diterima di Sma.

Aduh lebay.

"Tau lah, temen smp gue itu. Kenapa? Ada yang lo suka ya?" Tanya Raka yang pastinya bikin Laura salah tingkah.

Sadar Laura, lo cuman penasaran. Gak lebih.

"Gak." Jawab Laura singkat.

"Selow elah, kaya baru kenal sama gue sebulan 2 bulan aja." Kata Raka gamblang. "Emang baru 2 bulan anjir."

"Eh iya."

Laura kembali diam

5 menit..

7 menit..

10 menit..

"Yakin ga--"

"Namanya siapa aja?"

Oke maklum, Laura memang benar-benar penasaran sama cowok itu.

"Dari yang paling ganteng dulu ya, Gio--"

"Oh." Potong Laura begitu saja. "Oh Gio ahahhaha."

Oke Laura sangat salah memberi kesempatan agar Raka tahu perasaannya ke Gio.

Pasalnya, Gio lewat tepat saat Raka berkata "Oh Gio."

Oh
My
God!

*

Berkat Raka, sekarang Laura punya kontak Gio di Line.

Oke ada untungnya juga Raka.
Meskipun banyak buntungnya.

Namun nyatanya, gadis berambut sebahu malah bingung dibuatnya.

Berkali-kali ia membuka kontak Gio, tapi berkali-kali juga ia membatalkan niatnya untuk 'greet' si cowok bermata cokelat itu.

Gak gak gak. Gue cewek. Kodratnya, cewek gapernah mulai duluan.

Cewe gaboleh bilang 'hai'?

Laura tidak menyerah. Ia terus menahan hasratnya untuk chat Gio.

Ia matikan ponselnya dan langsung mengambil kasar buku Biologi.

Gio gak akan bikin gue terpuruk dan buat hidup gue gak jelas cuman buat mikirin dia.

Gue bukan alayers.

Gue gak suka Gio.

Gue cuman penasaran.

Dan selamanya akan begitu.

*

"Gimana Lau, sukses ga chattannya?" Cecar Raka tepat saat Laura baru memasuki kelas pagi ini.

"Chattan apaan ya?" Tanya Laura malas.

"Pake nanya lagi." Kata Raka sambil membuntuti Laura yang berjalan ke mejanya.

"Oh, gue gak ngechat dia."

"Aish bego. Ngapain gue kasih kontak dia?"

Raka mulai gusar.

Laura mengeluarkan handphone dan headsetnya, kemudian memutar lagu yang akhir-akhir ini sedang ia puja.

I keep craving, craving
You don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words I wanna say to you
This is typical of love
Can't wait any more, won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together forever

Ditenggelamkannya wajah gadis beralis tebal itu dilekukan kedua sikutnya.

Dalam hati, ia mengikuti alunan lagu Imagination milik Shawn Mendes ini.

"Nih Lau, semoga obrolannya jadi panjang ya!" Kata Raka sambil mengembalikan handphone Laura.

Sedari tadi Laura gak menyadari kalau hpnya dikuasai Raka.

Wah ada yang ga beres nih.

Laura langsung membuka aplikasi Line dan mengecek kontak Gi--

"Rak, gila berani-beraninya lo ngechat diaaaa!"  Sambar Laura.

"Yeilah, selow. Gio kan ngiranya gue yang nge chat." Jelas Raka dan pergi keluar kelas.

Tai kuda.

Giordy.

          Gi, besok bawa gitar ya. Gue pengen minjem. -Raka.

Bisa banget nih orang.

Tapi gak papa lah haha.

Antara kesal, marah, seneng, malu, semuanya diaduk jadi satu. 

Antara ingin berterima kasih, juga ingin menenggelamkan.

Ah, Raka.

Yay,

Langsung Laura sama Gio? Apa gimana dulu?

Gimana kalo Laura sama Raka aja?

Or...

Ale? Wkwkkw

Jangan lupa voments yup!

ChaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang