Oliver Pov
Selama beberapa minggu kulihat dia berjalan kemana-mana seorang diri dengan wajah murung,binar-binar yang selama ini aku lihat di mata hazelnya meredup. Aku rela melakukan apa saja untuk menghidupkannya kembali termasuk menghajar siapa saja yang telah membuat binar-binar itu menghilang. Beberapa kali saat aku sedang mengamati Livie aku melihat Jessy sedang berusaha mencelakainya dan beruntung aku selalu bisa menyelamatkan dirinya dalam bahaya. Binar-binar itu kembali terlihat ketika dia bersama dengan seorang gadis yang bernama Susanah Mc Kenley. Perempuan itu terlihat cantik,meski tidak secantik wanita yang sedang berjalan disebelahnya rambut coffenya terggerai di pundaknya,proporsi tubuhnya sangat pas dengan perempuan seusianya,berkulit putih matanya sedikit sipit. Tidak seperti perempuan kaya lainnya Suze memakai pakaian yang sederhana yang menambah pesonanya ditambah dia bukan seorang penggoda meski aku tahu dia berkali-kali melirik ke arah seorang bajingan bernama erick. Bodohnya lelaki itu lebih memilih seorang yang berpakaian seksi dan seorang penggoda. Aku benar-benar menyukai gadis ini berteman dengan Livie,mereka nampak sesuai.
Suatu hari aku melihat livie berjalan seorang diri kearah perpustakaan,ia sedang berada di bagian novel klasik dan sedang asyik membacanya sehingga tidak menyadari kedatanganku. Melihat pakaian yang ia pakai saat ini dan suasana perpustakaan yang sepi membuatku semakin bergairah. Aku mendekatinya dan berhenti ketika berada di depannya,livie mengalihkan pandangan dari novel yang ia baca dan menatapku ekspresi kaget tampak diwajahnya. Tatapan kami terkunci selama sepersekian detik kemudian livie mengalihkan pandangannya dan berusaha menjauh dariku tapi aku kembali mendekat mempersempit jarak antara kita. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan livie dia berusaha kabur dariku,aku merasa seperti kuman.
"Mau kemana kau?" geramku
"Pergi" jawabnya yang tidak kalah geram
“Tidak,aku tidak akan biarkan kamu pergi.”
“Apa maumu?”
“Kau,cantik. Hanya kamu.”bisikku di telinganya,aku merasa tubuhnya menggeliat.
Aku tersenyum senang ternyata dia tidak kebal terhadapku
“Tahukah kau,betapa aku menginginkanmu?” dia tidak berkata apa-apa hanya menatap kebawah dan menggelengkan kepalanya tanganku sudah membelai lehernya sebelum dia menjawabku.
“ Aku menginginkanmu seperti ini,hanya ada kau dan aku, dan kau hanya untukku.” dia masih diam
“ Tahukah kamu berapa lama aku memimpikanmu?” kembali dia menggelengkan kepala.
“Jawab sayang” perintahku
“ Tiii…daa..k ta…hu” katanya terbata-bata
“ Sudah lama sayang,sudah lama”
Aku sedikit mengangkat tubuhnya,menangkup wajahnya mendekatkan wajahku ke wajahnya bibirku mula-mula menciumnya dengan selembut bulu kemudian berubah menjadi sangat panas. Lidahku memaksanya membuka bibirnya,memilin lidahnya menyesap setiap sudutnya. Tanpa bisa di cegah tubuhnya melengkung ke arahku mendamba sesuatu yang lebih,tanganku perlahan turun dari rambut ke leher kemudian turun kearah dadanya membuka satu kancing kemejanya menyentuh payudaranya sekilas dia melenguh lebih keras.
“ Sssttt.. diam cantik” tanganku turun lebih bawah lagi ke perutnya membelai dengan sangat lembut,turun lebih kebawah lagi kearah pantatnya aku menekan dengan gemas dia mengerang,dan kakiku memaksanya membuka lebih lebar tanganku menyingkap bawahan rok dan graternya menyentuh kearah vaginanya.
YOU ARE READING
Secret
RomanceSecret adalah sequel 1.1 dari The Fight for love Perhatian : Cerita ini untuk 20+ bagi yang belum cukup umur dimohon jangan membaca With Love Azumi_Ryunae^^