Take Two. Pembagian Peran [Konan]

208 12 1
                                    

#WARNING! Mengandung Frasa Baku. Beda Karakter Beda penggunaan Frasa. Humor Garing menjadi Acuan.

Pagi yang indah dimulai dari sebuah rumah seorang wanita bermahkota biru ini. Suasana kamar yang di tampilkannya begitu manis seperti dalam cerita dongeng Putri dan Pangeran. Beda Luar dan Dalam itulah kesan yang di tampilkan gadis ini.

Semuanya Terang sejauh mata memandang, sedangkan bunyi Alarm di Smartphone nya sudah bersenandung semenjak 20 menit yang lalu. Tangan rampingnya meraih Alarm yang berada tak jauh dari sosok malasnya.

Ia meraih Smartphone nya, mematikan alarmnya dan kemudian kembali tidur seperti biasanya.

Sementara itu di Lapangan, tempat mereka biasanya berkumpul. Kemarin mereka sepakat akan mengadakan pertemuan membagikan peran. Kecuali salah seorang Apes Pelit yang Trauma gegara Duit.

Si Ketua(an) Berdiri dengan gagahnya memimpin barisan yang telah rapih, bersiap-siap pemanasan pagi. Sementara orang di sebelahnya, Cabe Keriput bermuka masam sejak tadi. Ia memang tidak bicara, tapi mukanya itu ngajak ribut.

"Apa Konan san belum datang?" Kisamens bersuara, Manusia Hiu itu berkeringat deras.

Pein hanya senyum, sementara Orang disebelahnya semakin berwajah masam.

"Tidak ada yang ingin kau sampaikan?" Babifaced #ditimpukfanssasori berbicara serius ke ketua Voceb.

"Konan pasti masih mempertimbangkan peran kita" Si Ketua sok bersahaja. Sementara di sebelahnya dengan beringas nimpuk Pein dengan Vocebullary yang tadinya udah di umpetin dia di atas pohon.

Hampir aja Peing mau ngamok, kalo aja dia nggak inget kalo yang nimpuk dia itu si Cabe PMS. Anak nya penyakitan sih, Peing jadi Kasihan sama wakilnya.

"Loe kenapa lagi, cuk?!" Si Uban bersuara kepada Cabe keriput yang kayaknya udah nyimpen kzl dalam raga.

Cabe Keripik cuma bisa diem. Dia inget ada yang ngomongin dia Banci gegara kebanyakan omong and the Bacot no jutsu.

LEM!

suara dering pemberitahuan tiba-tiba memecah suasana. Rupanya itu dering milik Si Hitam kucing kesayangan Konan.

"Pein san, Aku harus pulang" Si Hitam berbicara ke arah Pein yang sebenarnya dari tadi ngeliatin Vocebullarynya yang lecek gegara buat nimpuk dia tadi.

Dia natep Si Hitam lama. Matanya yang udah sipit jadi merem.

"Pulang gih, kalo loe emang mau pulang" Peing berkata dengan nada ketus asem. Ia kembali membaca buku Vocebnya tanpa memperdulikan pandangan Si Hitam.

"Kalau begitu saya permisi.." Si Hitam pun pergi meninggalkan anggora-anggora kelaperan di tengah lapangan.

"Aku juga mau Pulang-un!" Si Jantan siang, Banci Malem bersua.

"Kalo githu.. Dei, Aku, dan Babi. Kita pergi ke rumah Kakek"

"Siapa yang loe panggil BABI?!" Lah Mukanya si Babifaced#dikroyokFansSaso udah mirip aja seperti yang disebutkan.

Dengan berat hati mereka bertiga pergi keluar lapangan, berbarengan dengan di geretkannya seorang Autis yang sebenernya boro-boro ikut pemanasan pagi.

Kini sisanya tinggal si Cabe Keriput, Uban Ganteng, Hiu, dan yang terakhir tumbuhan karnivora Amerika Venus. Yang sebenernya nih Zebra Cross baru aja dateng sambil bawa-bawa karung pasir.

Akatsuki: Film MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang