Sesosok gadis dengan tinggi 172 cm, berkulit cerah dan berambut panjang itu keluar dari kelasnya. Alroji putih yang melingkar manis ditangannya menunjukan pukul 4 sore. Keadaan sekolah sudah sepi. Tentu saja, jam pulang normal tepat pukul 2 siang. Dan gadis itu memilih pulang terlambat karena mengerjakan tugas sekolahnya. Satu pertanyaan, kenapa ia tak mengerjakan dirumah? Karena gadis ini terlalu malas mengerjakan urusan sekolah jika sudah berada dirumah. Dan ada satu lagi alasan ..
"Han Sungyoung!" Langkah kakinya berhenti. Matanya terpejam dengan hembusan nafas kasar. Frustasi!
Gadis bernama Sungyoung itu membalik badanya. Belum sepuluh langkah ia keluar dari gerbang sekolahnya, namun sebuah panggilan menghentikan langkahnya.
"Kenapa kau kesini lagi?" Tanya gadis itu. Sangat datar.
Pria tinggi, tampan dan berambut hitam itu berjalan mendekat. "Aku merindukanmu."
Sungyoung memutar malas bola matanya. Inilah yang membuatnya memilih pulang sore. Menghindari pria ini. Tapi ternyata semuanya sia-sia. "Aku harus pulang."
Secepat kilat ditahannya tangan kecil itu, membuat Sungyoung yang semula hendak pergi harus kembali pada posisi awal. "Kita harus bicara."
"Kita sudah berakhir, Oh Sehun! Kau dan aku .. selesai. Tak ada urusan apapun lagi antara kita."
"Kau yang mengatakan putus, sementara aku tidak. Berakhirnya suatu hubungan itu ketika dua orang menyetujui. Sementara aku tak pernah mengatakan bahwa kita selesai."
"Kau berselingkuh dibelakangku dengan sahabatku sendiri, Nayeon. Itu sudah sangat jelas bahwa kita selesai."
"Tapi aku takkan pernah melepaskanmu. Kau milikku, Han Sungyoung! Itu tak terbantahkan."
"Kenapa kau begitu serakah? Aku sudah melepasmu dengan Nayeon. Bahkan saking baiknya, aku pindah sekolah agar tak mengganggu hubungan kalian. Tapi apa sekarang? Kenapa kau terus datang padaku? Aku muak denganmu, Sehun!"
"Aku mencintaimu. Hanya mencintaimu. Tidak dengan Nayeon atau siapapun!"
"Aku tidak peduli. Sekarang lepaskan aku atau aku akan berteriak."
"Takkan pernah!" Tegas Sehun. Pria itu menatap tajam Sungyoung dengan wajah dinginnya.
"Lepaskan gadisku!" Suara berat seseorang membuat kedua manusia itu menoleh. Sungyoung mendesah frustasi kembali. Situasi gila yang sama sekali tak ingin ia lalui.
"Siapa kau?" Tanya Sehun dingin. Dilepaskannya tangan Sungyoung dan beralih menatap sangat tajam mata pria yang mulai mendekati pria tak kalah tampan dengan tinggi yang hampir sama.
"Aku Kim Mingyu, dan gadis ini milikku." Jawabnya tak kalah dingin.
"Milikmu? Cih! Aku kekasihnya, sialan!"
Alis Mingyu terangkat sebelah. Kini tangannya menarik Sungyoung dan menyembunyikan gadis itu dibelakang tubuh besarnya. "Kekasih? Jangan gila! Dia tak punya kekasih."
Sehun mendecak sinis. "Tau apa kau tentangnya? Gadis ini baru satu minggu sekolah disini. Tentu saja dia masih menyimpan banyak rahasianya."
Mingyu menoleh kebelakangnya. Melihat gadis itu tengah termenung dengan dunianya sendiri. "Sudahlah! Aku tak peduli kau siapa. Yang jelas, jangan ganggu dia! Dia gadisku dan milikku. Dan harus kau tahu, aku benci milikku tersentuh orang lain."
Tak menunggu lama lagi, Mingyu menyeret Sungyoung pergi dari sana. Meninggalkan Sehun yang menatap mereka dengan geram.
"Siapa dia?" Tanya Mingyu yang kini mulai menghentikannya. Mereka berada di halte bus yang sangat sepi. Hanya mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy (Mingyu Seventeen) ✔✔
Fanfiction(PRIVATE) (COMPLETE) Ketika Sungyoung yang ingin melupakan mantan kekasihnya, namun bertemu 'bad boy' seperti mingyu