Chapter 1~ Pertemuan yang Menjengkelkan

6.6K 175 45
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Pagi yang cerah menyambut hati yang bahagia. Semilir angin sepoi-sepoi, membuat udara terasa sedikit dingin. Mentari mulai terbit menampakkan sinarnya. Udara yang segar dan sejuk begitu menyehatkan tubuh. Membuat siapapun pasti ingin menikmati betapa indahnya ciptaan Tuhan.

Namun hal itu tidak berlaku untuk seorang namja tampan yang masih terlelap nyenyak di ranjang king sizenya. Waktu telah menunjukkan pukul 07.00 tepat, namun ia tidak juga bergegas bangun. Mungkin ranjangnya terlalu nyaman, sampai membuat pria itu betah menikmati tidur lelapnya dan tidak berniat untuk membuka mata.

Kemudian terdengar sebuah teriakan yang berasal dari arah dapur. Teriakan yang sangat kencang untuk membangunkannya. Itu suara Bryan Woo, kakak namja tampan itu. "Kevin-ah! Palli ireona! Bukankah kau ada kuliah pagi?"

Bukannya segera beranjak bangun, namja tampan yang dipanggil Kevin itu justru menggeliat malas seperti ulat. Matanya masih saja enggan untuk terbuka.

"Anak ini benar-benar. Kenapa belum bangun juga?" gumam Bryan heran dengan kebiasaan adiknya yang sulit bangun pagi.

Bryan yang sedang memasak sarapan, menghentikan kegiatannya lalu melangkah menuju ke kamar dongsaengnya yang berada di lantai dua.

Kevin POV

Aku masih terlelap dalam tidur nyenyakku yang begitu nyaman ini. Membuatku tidak ingin bangun karena saking nyamannya. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, saat tidur nyenyakku harus terganggu oleh sebuah suara cempreng yang teriakannya terdengar diseluruh penjuru rumah mewahku. Kututup seluruh tubuhku dengan selimut, agar tidak mendengar teriakannya yang sudah seperti ibu-ibu kompleks. Siapa lagi kalau bukan suara Bryan hyung, kakak laki-lakiku satu-satunya. Meski dia cerewet, over protective, cengeng, tapi ia adalah hyung yang baik dan perhatian. Aku sangat-sangat menyayanginya. Apalagi hanya dia yang aku punya di dunia ini.

Appa dan Eomma sudah pergi meninggalkan kami. Appa meninggal karena penyakit leukimia atau biasa disebut kanker darah dan Eomma, aku tidak tahu di mana Eomma sekarang. Hyung bilang, Eomma telah menelantarkan kita berdua. Dia pergi meninggalkan kami setelah Appa meninggal. Sejak hari itu, hyung sangat membenci Eomma. Ia juga melarangku mengingat Eomma lagi. Tetapi, seburuk apapun seorang Ibu dia tetaplah Ibuku. Aku yakin dia pasti punya alasan kenapa meninggalkanku dan Bryan hyung.

Bryan hyung, dia mirip Eomma sedangkan aku mirip Appa. Bahkan penyakit kamipun mirip. Sebenarnya bukan mirip tapi lebih tepatnya diturunkan. Benar, aku penderita leukemia jenis AML (Acute Myeloid Leukemia). Lengkap sudah penderitaanku. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.

Haahh...Aku kasihan pada Bryan Hyung. Dia harus mengurusi adiknya yang penyakitan dan menyusahkan ini. Memang menyakitkan dan juga melelahkan. Sungguh menyedihkan sekali, hidupku sangat bergantung pada rumah sakit dan obat-obatan kanker. Hampir setiap bulan bahkan setiap minggu, aku keluar masuk rumah sakit karena penyakit ini.

My Love is You (Ending Soon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang