Chapter 24 ~ A Big Problem

673 52 14
                                    

Seperti orang yang kehilangan akal sehatnya, Ochie berlari secepat kilat menuju rumah sakit tempat Kevin dirawat. Ia sudah tidak peduli pada pertunangannya dengan Luhan. Wanita cantik itu kabur dari pertunangannya, tentu saja kabur dengan cara cantik. Lagipula ia dan ibunya berusaha menggagalkan pertunangan itu. 

Kevin kritis...
Kata-kata itu terus terang ditelinga Ochie, menjadi suara yang begitu menakutkan untuk didengar.

Aku rasa kau perlu tahu hal ini. Jika kau ingin tahu lebih jelas, datanglah ke rumah sakit. Kevin membutuhkanmu.

"Kau berhutang penjelasan padaku, Kevin Woo. Jebal, bertahanlah. Aku mencintaimu."
Gumam ochie dengan air mata yang mengalir deras membasahi wajah cantiknya. Ia kalut, bingung, merasa bersalah dengan semua yang sudah ia lakukan pada Kevin.

Ochie benar-benar menjalankan rencananya untuk membatalkan pertunangannya dengan Luhan.

Flashback on

Pertunangan akan segera dimulai, tapi Ochie sama sekali tidak fokus dengan pertunangannya. Fikirannya kacau setelah mendengar dari Minho bahwa Kevin kritis. Tidak ada pilihan lain, ia harus segera menjalankan rencananya. Dengan begitu semua yang menghalangi cintanya dengan Kevin sedikit demi sedikit mulai teratasi.

Ochie menatap ke arah Ny.Lee, yang diberi anggukan mantap oleh ibunya itu. Ketika Luhan hendak memasangkan cincin pertunangan, Ochie membuka suara.

"Luhan-ah, mianhae." gerakan tangan Luhan berhenti diudara dan langsung menatap wajah cantik Ochie yang sembab.

"Neo waegeurae?" tanyanya heran

"Aku tidak bisa bertunangan denganmu," ujar Ochie to the point

"Mworago?" ulang Luhan berharap ia salah dengar.

"Aku bilang aku tidak bisa bertunangan denganmu! Jadi hentikan pertunangan ini!" Ochie mengucapkannya dengan keras agar semua tamu undangan mendengarnya.

"Ochie Shin, apa yang kau lakukan!" Tn.Shin marah dengan tindakan putri tunggalnya itu

"Kenapa kau melakukan ini kepadaku?"

"Maaf, aku hanya tidak ingin menyakitimu," ungkap wanita itu jujur. Ia sudah tidak sanggup lagi untuk berpura-pura bahagia.

Ochie beralih menatap sang Ayah
"Ayah boleh memaksaku kuliah dijurusan yang tidak aku inginkan. Memaksaku untuk menjadi penerus perusahaan Ayah. Aku bisa terima semua itu. Tapi Ayah tidak bisa memaksakan hatiku untuk mencintai pria yang tidak aku cintai!" semua uneg-uneg Ochie keluarkan diacara pertunangan tersebut. Membuat seluruh pasang mata menyaksikan aksi nekat wanita berkulit putih susu itu. Sedangkan Luhan, ia sudah mengepalkan tangannya menahan emosi. Ia merasa Kevin telah menghancurkan acara pertunangan mereka. Keberadaan pria itu ditengah-tengahnya dan Ochie menjadi racun yang selalu membunuh hubungan mereka.

"Aku sudah punya pria yang aku cintai! Jadi tolong hentikan pertunangan ini!"

"Ochie Shin, kau benar-benar---"

"Aku setuju dengan Ochie yeobo!"
timpal Ny. Lee memotong perkataan suaminya

"Apa maksudmu? Kau merestuinya dengan pria lain?" tanya Tn. Shin tidak percaya.

"Sejujurnya, aku sudah muak dengan keegoisanmu yang selalu memaksakan kehendak pada putri kita. Selama ini aku diam, tapi untuk yang satu ini aku tidak bisa tinggal diam. Karena kebahagiaan Ochie lebih penting dari apapun."

"Kalian berdua sudah gila! Jangan membuatku malu di sini!" teriak Tn. Shin yang sudah semakin naik darah.

"Ochie-ya, pergilah. Temui Kevin dan perjuangkan cintamu." perintah Ny. Lee. Ia rela melakukan apa pun, demi kebahagiaan putri tunggal yang sangat ia sayangi.

My Love is You (Ending Soon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang