Aku mambuka mataku malihat jam dinding menunjukkan pukul 03.50 pagi, suara ayam berkokok pun mulai terdengar samar ditelingaku . Ayam berkokok? Mungkin kalian akan merasa aneh mendengarnya tapi itu kenyataannya, bahwa tetangga sebelah rumahku memelihara ayam. Aku segera melepas selimutku dan keluar dari kamar lalu segera turun ke lantai bawah.
Sesampainya di lantai bawah aku pun langsung menuju tempat wudhu, tapi aku teringat satu hal. Abang udah bangun belom yah?. Aku pun segera menuju kamar abangku yang satu itu dan melihat kasurnya yang sudah kosong 'ah pasti udah ditempat wudhu, aku kalah hari ini' batinku. Aku pun segera ke tempat wudhu di belakang rumah. Dan, ya! Dugaanku benar sudah ada abangku disana, bahkan sudah selesai berwudhu. Dan disana juga ada umi yang nampaknya sudah lebih dulu selesai berwudhu dan langsung menuju ruang khusus shalat di rumahku.
"Hari ini aku yang menang! Yey!" Soraknya
"Iyain aja deh" jawabku datar
"Eh, nanti jam 8-an temenin abang yah?"
"Kemana? Ngapain?"
"Temenin aja jangan kepo"
"Iya iya"
Abangku yang satu itupun ke mushalla untuk shalat tahajjud . Begitupun aku yang bergegas mengambil air wudhu. Setelah itu akupun shalat tahajjud ditempat yang sama dengan umi dan abang dan dengan jenis shalat yang sama. Ya, tahajjud.
Setelah tahajjud, kami-aku, umi dan abang-punya kegiatan masing-masing. Aku membaca buku islami yang kuambil di rak buku di sebelah mushalla . Umi membuat jadwal kegiatan hari ini. Dan abang yang mendengar tausyiah yang belum sempat didengarnya di handphone lewat earphone miliknya.
Hal itu kami lakukan hingga azan subuh berkumandang.
~beberapa menit kemudian~
ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR
Suara azan terdengar. Aku pun melakukan tugas rutinku setiap hari yaitu membangunkan adikku. Akupun langsung menuju lantai atas setelah menaruh kembali bukuku ketempatnya.
~sesampainya aku di kamar adik~
"Dik, bangun udah azan, subuh dulu yuk!" kataku sembari menggoncangkan tubuhnya dan menarik selimutnya
"Bentar lagi, kak" balasnya sambil menarik kembali selimuntnya agar menutupi tubuhnya
"Ayo bangun dulu nanti tidurnya kebablasan loh"
"Iya deh, iya"
Sang gadis kecil segera bangun lalu melepas selimutnya dan langsung menuju kamar mandi di lantai bawah untuk mengambil wudhu dan aku menyusulnya dibelakangnya .
Sesampainya di lantai bawah aku pun langsung menuju tempat wudhu aku bergegas tanpa babibu segera mengambil air wudhu disana sudah ada abang dan umi yanng hampir selesai berwudhu.
Tak lama kemudian adikku selesai dan ia langsung ke mushalla tak lama kemudian akupun selesai dan menyusul mereka-umi, abang, dan adik. Disana umi dan abang sedang shalat sunnah qabli subuh sedangkan adik yang telah memakai mukenah duduk bersandar di dinding. Akupun langsung melaksanakan sunnah qabli subuh juga. Tak lama kemudian umi selesai disusul abang kemudian aku. Dan dia lang keluar dari mushalla lalu pamit untuk shalat di masjid di ujung komplek.
"Abang pergi dulu yah. Assalamualaikum. "
"Waalaikum salam" ucap kami bertiga yang masih didalam mushalla.
Aku, umi dan adik pun berkumpul membentuk shaf untul melakukan shalat fardhu subuh dan umi yang ditengah sebagai Imam. Akupun mengumandangkan iqamah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tajanabulzina
SpiritualeHabibatunnisa Khairiyah Seorang mahasiswi alim dan cantik dengan kerudung terjuntai sampai ke pergelangan tangannya dengan baju longgar lengan panjang dan rok semata kaki yang selalu menutupi tubuhnya saat keluar rumah. Seorang yatim dengan ibu yang...