Aku telah sampai di rumah sakit swasta yang tidak jauh dari sekolah. Tanpa bergerak lamban, aku menghambur dan bertanya ke tempat resepsionis rumah sakit swasta ini "Dimana ruang rawat Mrs. Glover?" setelah mengetahui dimana keberadaan mommy aku segera menuju keruangannya.
Aku melihat Matt duduk merenung bersama kedua kakak laki-lakinya, Tommy dan Jack.
Kakak Matt sangat mengenalku karena aku sering bersama Matt. Tak jarang juga aku bermain kerumah mereka jadi aku sering tegur sapa dengan mereka.
Matt melihatku datang dan langsung memeluk tubuhku dengan erat. Aku merasakan kesedihan yang Matt rasakan didalam pelukannya "Ash, aku sangat takut kehila.. " ucap Matt bergetar yang langsung kupotong dengan memukul pelan punggungnya "Shh.. diamlah Matt. Mommy akan baik-baik saja. Dokter sedang memeriksanya sekarang" Aku berusaha menenangkan Matt dan membalas pelukannya.
Matt sangat menyayangi mommy karena dialah satu-satunya orang tua yang dia punya. Daddy Matt sudah tiada sejak dia berumur 7 tahun. Karena itu, Matt sangat takut jika mommy sakit lalu meninggalkan Matt dan kakak-kakaknya.
Aku melihat sekilas kedua kakak laki-laki Matt yang sudah tersenyum kepadaku dan tentu saja aku membalasnya "Ajaklah dia makan, Ash. Dia tidak mau makan jika aku yang mengajaknya" Tommy yang merupakan kakak tertua Matt memintaku untuk mengajak Matt makan.
Aku melepaskan pelukanku dengan Matt dan menghapus air mata diwajahnya "Sudahlah, Matt. Mommy tidak akan apa-apa. Jadi, kau harus makan jangan sampai kau jatuh sakit dan malah membuat mommy semakin sakit melihatnya" ajakku yang memberikan pengertian kepada Matt.
Matt mulai tersenyum dan mengangguk membenarkan perkataanku "Ayolah cepat Asi. Aku ingin makan yang banyak agar mommy senang" aku tersenyum mendengar jawabannya. Matt sangat penurut, bukankah begitu?
Matt berjalan cepat mendahuluiku dan aku masih terdiam di tempat semula dan menatap Tommy dan Jack "Apakah ada yang ingin kau beli? Aku akan menemani Matt untuk makan" kataku menawarkan.
Mereka menggeleng sebagai jawaban "Tidak usah, Ash. Tadi Tommy dan aku sudah makan di kantor. Hanya Matt yang belum mengisi perutnya" ujar Jack kepadaku.
"Susul dan beri dia makan, Ash. Hanya denganmu bocah itu menjadi penurut" Tommy menambahkan.
"Baiklah aku akan menyusulnya" Aku melangkah pergi menjauhi mereka dan menyusul Matt.
*
*
*
*
*
Sang rembulan memancarkan sinarnya yang menandakan bahwa hari sudah gelap. Aku mendongak menatap sang rembulan dan melihat keindahannya. Dengan ditemani angin malam, aku masih setia dengan pakian sekolahku menunggu Matt yang tertidur di atas pahaku.
"Asi... " suara yang sudah aku tunggu-tunggu di taman rumah sakit ini akhirnya memanggilku "Apa kau lelah? Kau lapar? Mom tidak menghubungimu karna kau masih bersamaku disini?" Matt melontarkan pertanyaan beruntunnya dengan tetap memejamkan mata.
"Sudah selesai bertanya? Kau sungguh seperti pedagang pasaran, Matt" tanpa menjawab satupun pertanyaan Matt, aku malah mengejeknya.
Mata biru terang milik Matt kemudian terbuka yang langsung bisa menatap mataku yang senada dengan warna mata milik Matt "Kau berusaha mengejekku lagi, Ash?" Matt masih menatap mataku tanpa berkedip.
"Aku tidak mengejekmu tapi itu sebuah kenyataan, Mr. Glover" balasku yang juga tetap manatap matanya.
Matt terbangun dan terduduk disampingku "Katakan sekali lagi dan aku akan meninggalkanmu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Alteration
RomanceSuatu perubahan itu pasti ada. Baik itu perubahan buruk atau baik, tak ada yang tahu. Kita hanya bisa menunggu kapan perubahan itu akan datang, tak tahu cepat atau lambat hanya sang waktu yang bisa menjawabnya.