Chapter 13

27 3 1
                                    

"Airnya mana bu?" Tanya Stefani.

"Ini" Jawab ibu sambil menyodorkan sebotol air.

"Fi masih lama ya sampenya" Tanya Ray dengan wajah malas.

"Noh rumah gue didepan" Jawabnya sebal.

"Cepetan kita masuk ke rumah lu, udah mulai gelap nih" Ucap Ray.

"Bener kata lu Ray" Balas Stefani.

Bersegeranya Stefani membuka pintu, walau hatinya ragu dan sedikit takut.

Trek tek tek...

"Duh kok gelap banget sih!" Desis Stefani lalu mencoba menyalakan senter di handphonenya, belum sempat tiba-tiba....

"Happy birthday Fii!!!!" Ucap semua orang di dalam rumahnya dan semua ruangannya menjadi terang dengan penuh dekorasi sederhana namun bermakna.

"Happy birthday Fii!!!!" Ucap semua orang di dalam rumahnya dan semua ruangannya menjadi terang dengan penuh dekorasi sederhana namun bermakna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga!! Kalian semua jadi ngerjain gue" Ucap Stefani histeris dan mulai meneteskan airmatanya. "Makasih ya udah bikin jantung gue mau copot" Jewernya pada Ray dan semuanya tertawa dan terbawa suasana.

"Maafin kita Fi, sebenarnya kita udah ngerencanain ini udah jauh hari" Balas Ray.

"Iya gak papa, makasih banget ya. Tapi ibu tadi--"

"Ibu yang ini, ini itu temen bunda" Ujar Winda.

"Jadi siapa sih yang udah ngerencanain ini semua?" Tanyanya yang masih bingun.

"Jadi gini---"Ujar Frans.

*Flashback on*

"Pah, tinggal tiga hari lagi Stefani ultah loh" Ucap Winda sambil menyajikan secangkir teh.

"Oh iya papah hampir lupa bun, gimana kalau ultahnya kali ini kita kasih kejutan yang beda dari tahun sebelumnya" Balas Frans lalu menyeruput secangkir teh tadi.

"Bunda punya ide, gimana kalau--" Winda langsung membisikkan rencananya.

"Bagus bun! Ultah kali ini bakalan beda" Ucap Frans bersemangat.

Ting tong

"Bun bukain pintunya"

"Iya pah"

Winda berjalan dan membuka pintunya terebut, ternyata adalah Keni dan Keysha.

"Hai tante, Stefaninya ada?" Tanya Keni.

"Baru aja Stefaninya keluar katanya mau beli martabak diluar sana" Balas Winda. "Silahkan masuk, bentar lagi Stefaninya juga dateng"

"Iya tante" Setelah itu Keni dan Keysha masuk dan menunggu Stefani datang.

"Hai Keni Keysha apa kabarnya? Soalnya om juga udah lama kan gak ketemu kalian, sibuk terus" Sapa Frans yang begitu ramah terhadap Keni dan Keysha.

"Baik om, om sih kerjanya sibuk terus" Balas Keni.

"Oh iya om, gimana rencana om soal ultahnya Stefani?" Ujar Keysha.

"Om sama tante punya rencana, jadi rencananya kek gini--" Jelas Frans panjang lebar.

"Ooh jadi gitu om, kayanya aku punya ide deh. Gimana kalau kita bantuin om sama tante ngerjainnya ntar aku Kasih tau sama yang lain rencananya" Ucap Keysha.

"Iya bener, dan biarin om ama tante atur dekorasinya, terus aku sama Keysha Kasih tau ama temen-temen" Keni sambil berpikir.

"Tante juga udah Kasih tau sama temen tante buat pakein dress biar langsung siap aja, dan sementara nunggu waktunya Stefani istirahat bentar di rumah temen tante. Tapi tante bingung siapa yang ngearahin biar Stefani langsung ke rumah temen tante?" Ujar Winda.

"Ray!!" Jawab Keni dan Keysha bersamaan hingga membuat Frans dan Winda bingung.

"Ray?" Tanya Winda lagi.

"Iya Ray tante, temen kelas kita juga"

"Oh gitu ya, ya udah skarang kita tinggal mulai rencana aja"

"Assalammualaikum bun" Terdengar suara Stefani datang dan terkaget melihat kedua sahabatnya seperti sudah lama menunggu.

"Wa'alaikum salam" Balas semua yang ada di sana.

"Loh kok gak bilang mau ke rumah?" Tanya Stefani.

"Gak perlu bilang kali ama lu, biasanya juga dateng-dateng aja!" Balas Keni santai.

"Hehee iya deh iya, btw ngapain kesini?"

"Kita cuma pengen ngajakin lu doang jalan ke taman. Boleh kan tante om?" Ucap Keysha sok polos.

"Boleh kok Keysha"

"Ayok, bun makan aja tuh martabak akunya gak jadi" Dan mereka bertiga langsung pergi jalan-jalan ke taman.

*Flashback off*

"Jadi gitu Fi"

Stefani hanya ber'oh ria, dan mereka yang ada disana menikmati pesta ulang tahun Stefani yang ke enam belas tahun.

Saat dipuncak acaranya adalah meniup lilin, Stefani hanya berdoa agar kebahagiaan selalu ada untuk dirinya dan keluarganya.

"Fi, slamat ya!" Ujar Ray beserta dua sahabatnya Kelan dan Uyo.

"Makasih Ray, gue makasih banget ama lu dan semua yang udah ngerencanain ini"

"Iya sama-sama Fi" Tanpa Ray sadari Ray memberikan senyuman benar-benar tulus untuk Stefani.

"Eh Yo Lan, gimana hubungan lu pada?"

"Hubungan kita? Ya gitu deh" Balas Uyo dan diangguki oleh Kelan.

"Udah waktunya Fi buka hati lu, dan saatnya lu berubah di umur lu sekarang" Ucap Kelan.

"Iya gue pasti bakal buka hati buat orang yang bener-bener cinta ama gue" Ujar Stefani lalu melirik ke arah Ray.

"Ciee, Ray tuh ada lowongan buat lu" Ledek Uyo.

"Lowongan kata lu, kaya mau kerja aja!. Eh guys gue mau kesana dulu" Balas Ray yang memajukan bibir bawahnya.

Sedang asyiknya ngobrol tentang hal gaje, tiba tiba--

"Awas Fi! Tuh lemari" Teriak Ray dan berlari hingga tangannya menarik tangan Stefani, namun sayang malah Ray yang kejatuhan lemari.

"RAY!!"
________________________________

Vote & comment ya, please! 🙏

I Fall In Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang