"Bagus jika begitu, pernikahan kalian akan dilaksanakan 2 minggu lagi." Carlin yang tak bisa menolak perjodohan ini hanya diam tak berkata apapun. Welcome to my world Carlin.
Carlin POV
Apa-apaan ini, perjodohan macam apa ini yang disetujui oleh satu pihak. Dan dia pria itu, astaga aku tidak menyukainya! Aku melihat pria itu dan dia tersenyum melihatku.
Aku hanya membalas senyumannya dengan tatapan kesal. Kenapa dia menerima perjodohan ini? Apakah dia menyukaiku?
Pertanyaan-pertanyaan terus melayang di pikiranku hingga dia memanggilku.
"Carlin, mau jalan-jalan mencari udara segar?" Tanyanya kepadaku. Aku hanya memutar bola mataku dan tidak menghiraukan pertanyaannya.
"Baiklah jika kau tidak mau, selamat menikmati malam yang canggung bersama mereka." Kulihat ia tersenyum dan menuju keluar ruangan yang mewah ini.
"Tunggu, aku ikut." Akhirnya aku ikut saja dengannya daripada harus mendengar para orang tua berbicara tentang bisnis mereka.
"Pilihan yang bagus sayangku."
"Jangan memanggilku seperti itu!" Kataku sedikit berteriak padanya dan untungnya tidak didengar oleh orang tuaku dan orang tuannya.
"Kau akan menjadi istriku. Jadi kau harus membiasakan diri." Benar-benar orang yang menyebalkan. Aku menatapnya yang sedang berjalan kearah orang tuanya dan orang tuaku berada. Dia meminta izin dan ia menuju keluar ruangan ini. Aku hanya mengikutinnya dari belakang.
Carlin POV EndHening. Carlin yang sibuk dengan pemandangan malam hari yang ia lihat dan stevan fokus mengemudi. Tak ada yang berniat untuk memulai pembicaraan. Carlin yang mulai bosan, ia menoleh ke arah stevan. Ia memperhatikan wajah stevan dan ia baru menyadari bahwa stevan adalah pria yang tampan. Ia memiliki rahang yang kokoh dengan rambut berwarna coklat tua.
"Aku memang tampan." Stevan tertawa kecil tanpa menoleh ke arah carlin dan terus fokus mengemudi. Carlin langsung mengalihkan pengelihatannya ke arah jendela, ia tidak menghiraukan kalimat stevan dan lihat sekarang mukanya sangat merah.
Stevan yang melihat itu hanya tertawa dalam hati.Stevan keluar dari mobil dan melihat sekelilingnya. Sudah lama rasanya ia tak kesini. Tidak banyak yang berubah dari taman ini.
"Stev, aku akan membeli es krim disana." Carlin menunjuk kedai es krim yang tak jauh dari taman tersebut.
"Baiklah, aku akan membelikannya. Kau tunggulah di bangku itu." Stevan tersenyum dan menuju arah kedai es krim tersebut.
Carlin hanya menurut dan pergi ke bangku yang ditunjuk stevan tadi.Stevan POV
Aku memasuki kedai es krim di dekat taman tadi dan seorang pelayan menghampiriku.
"Apakah ada yang bisa saya bantu?"
"Es krim vanila 2 dan berikan diatasnya toping coklat." Pelayan itu pergi dan aku memilih duduk di salah satu kursi yang berada di dekat jendela. Aku bisa memperhatikan carlin dari sini. Ia yang sibuk memainkan handphonenya dan sekali-sekali ia menoleh ke arah kedai ini. Sepertinya aku menyukainya.
"Stevan?" Aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku menoleh ke sumber suara tersebut dan aku terkaget melihat siapa yang memanggilku tadi.
"Kau! Apa yang kau lakukan disini?" Kenapa aku harus bertemu dengan orang ini lagi. Orang yang membuatku sakit hati. Orang yang membuatku kecewa. Orang yang telah berselingkuh dengan temanku sendiri. Ia Alexi Adela wanita yang mempermainkan cintaku.
"Aku? Aku hanya ingin membeli es krim dan mengapa kau ada disini? Semenjak kapan kau menyukai tempat seperti ini?" Ia bertanya dengan senyuman manisnya. Ia tak merasa bersalah sedikit pun dengan perbuatannya dulu.
"Bukan urusanmu."Jawabku dingin dan langsung menoleh ke arah carlin.
"Kau membenciku?Apakah benar?"
"Aku tidak pernah membenci seseorang." Aku menjawab pertanyaannya tanpa menoleh sedikitpun.
"Aku minta maaf telah menyakitiku perasaanmu saat itu. Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Aku menyesal telah berselingkuh dengan John. Aku masih mencintaimu sampai saat ini Stev hiks..hiks..." Kulihat ia menangis. Tangis palsumu itu tidak akan mempan unjarku dalam hati.
"Aku sudah memaafkanmu." Aku tetap menjawab dengan nada yang cuek dan tak peduli.
"Aku tau kau sangat membenciku, tapi izinkan aku memelukmu sebentar saja. Menghilangkan rasa rinduku. Aku mohon." Ia memohon dengan air mata yang terus keluar dari matanya. Aku hanya mengangguk dan ia memelukku erat. Sebenarnya aku enggan memeluknya apalagi menyentuhnya, tapi aku sangat risih melihat tatapan orang-orang yang ada di kedai ini. Tak ada pilihan lain untuk membuatnya berhenti menangis.
Stevan POV End
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Cool Husband
RomanceAku akan menjadikanmu milikku seutuhnya dan tidak akan ada seorangpun yang berani mengambilmu dariku - Stevan Madison Kau adalah orang yang bisa mengubah semuanya. Iya kau mengubah duniaku - Carlin Avalee Stevan Madison. Seorang bilioner berwajah ta...