CHAPTER 7

4.2K 130 2
                                    

"Kau pasti merencanakan sesuatu Friana dan aku tidak akan membiarkan rencanamu berhasil. Aku tidak akan membiarkan suamiku diambil oleh perempuan lain."

Friana terlihat sangat kesal. Dirinya sangat membenci Carlin, walaupun Stevan sudah memiliki istri. Tapi ia tak akan menyerah untuk mendapatkan Stevan, dan ya Friana sudah menyiapkan berbagai macam cara untuk memisahkan Stevan dengan Carlin.

"Kita lihat saja Carlin, siapa yang akan mendapatkan Stevan pada akhirnya. Bila perlu aku akan membunuhmu...."

Friana tersenyum licik dan meninggalkan gedung mewah tersebut.

Disisi lain, Laura juga mempunyai berbagai macam cara untuk memisahkan Stevan dan Carlin. Ia tak akan membiarkan siapa saja merebut Stevan. Ia akan membuat Stevan bertekuk lutut dihadapannya.

"Carlin!"

Stevan sedikit berteriak memanggal Carlin. Ia sudah memanggil Carlin berkali-kali dan tidak di dengar.

"Ah...iya Stev, kenapa?"

Stevan yang mendengar jawaban Carlin hanya menggeleng-geleng.

"Aku sudah memanggilmu berkali-kali. Kau kenapa? Apa kau sakit baby?"
"Ah itu...aku...itu...aku tidak apa-apa."
"Benarkah? Kau tidak terlihat baik-baik saja. Baby ceritalah, aku tidak akan tenang jika melihat istriku seperti ini..."

Stevan menatap istrinya dengan penuh tanya dan terlihat di wajahnya bahwa ia khawatir dengan Carlin.

"Aku....hanya saja aku takut kau akan direbut dengan wanita-wanita jalang yang tetap mengejarmu. Aku takut kehilanganmu, aku sangat mencintaimu. Aku tidak tau harus melakukan apa jika mereka merebutmu dariku...Aku san"

Ucapan Carlin seketika terhenti saat bibir Stevan menempel di bibirnya. Stevan mencium Carlin lembut. Sangat lembut dan Carlin terdiam dan menikmati ciuman Stevan.

"Ssttt...aku tidak akan berpaling baby. Kau tau? Aku jauh lebih mencintaimu dan kau tidak perlu khawatir bahwa aku tidak akan meninggalkanmu demi wanita-wanita itu. Kau jauh lebih cantik. Kau adalah wanita yang sangat-sangat berharga. Jika aku meninggalkanmu, berarti aku sangat bodoh meninggalkan berlian yang bersinar diluar maupun dalam. Kau tau mengapa aku langsung menerima perjodohan ini? Apa kau ingat saat kita bertemu di toko bunga waktu itu? Aku sudah tertarik padamu saat itu baby. Dan saat itu juga aku menyuruh asistenku mencari tau semua tentangmu...dan aku sangat senang mengetahui bahwa kau adalah wanita yang sangat-sangat baik. Kau memberikan dana ke beberapa pantai asuhan yang ada di kota ini. Aku sangat beruntung memiliki istri sebaik dirimu baby...."

Carlin yang mendengar Stevan berbicara panjang lebar hanya meneteskan air matanya. Ia melihat mata Stevan mencari kebohongan tapi ia hanya menemukan ketulusan dimata Stevan. Ia memeluk erat Stevan. Ia berjanji ia tak akan pernah meninggalkan Stevan apapun yang terjadi. Ia tak akan membiarkan wanita manapun mendekati suaminya.

"Hikss...aku...sangat mencintaimu Stev. Aku sangat mencintaimu..."

Stevan hanya tersenyum. Iya tentu saja ia sangat bahagia. Bahagia memiliki wanita seperti Carlin. Stevan mengusap rambut Carlin dan membalas pelukan Carlin erat.

"Berhentilah mengangis baby. Kau tau, aku tak suka melihatku menangis...."

Carlin melepas pelukan Stevan dan mengpus jejak air matanya. Stevan yang melihat itu hanya tertawa kecil, istrinya terlihat seperti anak kecil yang dimarahi ibunya.

Sweet and Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang