CHAPTER 5

5K 137 3
                                    

"Aku menginginkanmu malam ini juga. Aku akan menjadikanmu miliku seutuhnya." Carlin yang mendengar itu langsung membalikan badannya dan mendapat ciuman panas dari stevan. Stevan mencium carlin penuh nafsu dan carlin ia membalas ciuman stevan.

Suara burung membangunkan wanita yang sedang tertidur dengan nyenyaknya. Carlin merenggangkan badannya. Ia merasakan lelah di badannya dan juga sakit pada bagian bawah perutnya. Carlin teringat dengan kegiatan semalam. Bagaimana dia meminta lebih dan lebih kepada stevan.
Carlin melihat pria yang tertidur sangat nyenyak di sebelahnya.
"Kau sangat tampan jika tertidur." Guman carlin dengan senyuman manis.
"Aku memang sangat tampan carlin." Carlin kaget bukan main melihat stevan yang membuka matanya dan tersenyum kearahnya.
Bodoh! rutuk carlin dalam hati.
"Siapa yang tampan, kau? Tidak tidak." Unjar carlin menunjuk stevan.
"Hey babe, kau tak bisa menyembunyikan kekagumanmu terhadapku." Carlin mendengar itu hanya mendengus dan bangun dari tempat tidur. Tapi sepasang tangan memeluknya dan alhasil ia terjatuh di atas stevan.
"Kau tau? Hanya 2 ronde semalam tidak akan bisa membuatku puas babe."
"Kau!!" Tunjuk carlin di depan mata stevan "Sangat mesum!!" Carlin melanjutkan kalimatnya dan langsung berlalri ke arah kamar mandi.

Stevan POV
Istri cantikku yang manis. Carlin Avalee bukan Carlin Madison. Wanita yang memberikan warna baru di hidupku.
"Kemarilah Carlin atau kau akan menyesal." Aku sedikit berteriak dan tertawa pelan. Ku rasa aku mempunyai hobby baru yaitu menggoda istriku. Kulihat carlin menutup pintu kamar mandi itu dengan kasar. Aku hanya terkekeh melihatnya. Well, tingkahnya sangat lucu. Tak bisa ku bayangkan bagaimana bahagianya diriku mempunyai istri secantik dia. Ngomong-ngomong aku ingin segera mempunyai anak.
Stevan POV End

Setelah sekian menit carlin keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang hanya menutupi sebagian tubuhnya. Stevan yang melihat itu hanya melongo.
"Yak, apa yg kau lihat?!" Carlin yang menyadari itu menatap tajam.
"Kau tau, kau sangat sexy hahaha." Stevan mendekat ke arah carlin
"Yakkk, kau jangan mendekat atau aku akan berteriak!"
"Hahaha, siapa yang akan mendengar teriakanmu istriku yang sexy..."
Stevan tertawa terbahak-bahak sedangkan carlin terlihat sangat kesal.

2 minggu berlalu. Stevan dan carlin kembali bekerja. Stevan yang menjadi CEO dan Carlin tetap menjadi desainer.

"Selamat pagi Mr. Madison....." sapa sekretaris dengan ramahnya dan stevan hanya mengangguk lalu memasuki ruangannya yang diikuti dengan sekretarisnya.
"Mr, ada beberapa dokumen yang harus anda tandatangani dan ada beberapa calon GM yang harus di seleksi."
"Baiklah, berikan dokumen yang harus di tandatangani dan setelah jam istirahat panggil calon-calon GM ke ruangan saya."
"Baiklah Mr. Madison, Selamat pagi."

Setelah jam istirahat seles. Stevan menunggu calon-calon GM yang akan diseleksi dan menjadi GM baru di perusahaannya.

Tok...tok

Suara pintu terdengar dan Stevan mempersilahkan masuk.
"Selamat siang Mr, saya sudah membawa calon-calon GM yang akan bapak seleksi."
"Nona Misa duduklah di sebelahku dan isi semua lembaran yang akan saya berikan." Stevan berkata kepada sekretarisnya dan memberikan 3 lembaran yang berisikan biodata calon-calon GM dan beberapa ada yang kosong untuk diisi nanti.
"Dan kalian bertiga duduklah, saya akan memanggil kalian satu persatu."

Stevan menyeleksi satu persatu hingga yang terakhir. Wanita yang diseleksi terakhir berbeda dengan wanita yang sebelumnya. Stevan merasa wanita ini memili bakat yang lumayan dibandingan dengan yang sebelumnya.

"Baiklah, saya sudah menentukan GM perusahan saat ini. Selamat Nona Friana Miselita anda telah menjadi GM diperusahan ini. Dan nanti Nona Misa akan memberitahu dimana ruangan anda dan akan memberikan berkas-berkas yang harus anda kerjakan. Nona Misa antarkan Nona Friana ke ruangannya."

Setelah mengatakan itu, sekretaris Stevan langsung menjalankan tugasnya. Karena ia tau bahwa bosnya ini tidak suka dengan karyawan yang lelet.

Di sisi lain Carlin melamun memandangi sketchbook yang ada di depannya. Air mukanya terlihat khawatir akan sesuatu.
Ia memikirkan pernikahan dirinya dengan stevan. Apakah pernikahan ini akan berjalan baik-baik saja tanpa ada pengganggu atau sebaliknya? Ia berusaha tidak memikirkan itu tapi tidak bisa....

Drttt...drttt....
Getaran handphone carlin membuyarkan lamunannya dan segera mengangkat telepon.
"Halo..."
"Carlin, 15 menit lagi aku akan menjemputmu. Tunggulah."
"Yak stev, ini baru jam 5. Bukankan kau pulang jam 6?"
"Aku sangat merindukanmu babe. Tunggulah, tidak ada penolakan!"
"Baiklah baiklah Tuan Stevan yang sangat tampan!!!"

Disebrang sana stevan hanya tertawa mendengar jawaban istrinya. Ia sangat sangat merindukan istrinya tercinta itu.

Carlin menutup teleponya dan membereskan semua barang-barang yang ada di mejan dan memanggil asistennya.

"Kiya, aku akan pulang cepat. Jadi tolong kau bereskan semua desain-desain yang ada dimeja dekat fitting room dan letakan di mejaku."

Asisten Carlin mengangguk mengerti dan Carlin menuju ke bawah untuk menunggu Stevan menjemputnya.

Stevan bersiap-siap menuju lift tetapi langkahnya berhenti saat Friana, GM baru dikantornya memanggilnya.
"Mr. Madison..."
"Iya, kenapa nona Friana?"
"Jangan memanggil nona Mr, cukup panggil saya Friana saja."
"Baiklah, ada apa?"

Stevan terlihat kesal dengan Friana karena tidak to the point saja karena istrinya pasti sudah menunggu.

"Tak usah terburu-buru Mr, saya hanya mengajak anda untuk makan malah di restauran ayah saya. Ia baru mendirikan restauran disekitar sini."

"Maaf Friana, mungkin lain kali. Saya sedang  buru-buru."

Stevan langsung pergi tanpa mendengar Friana yang memanggil namanya.

"Lihat saja Stevan. Jangan panggil aku Friana jika aku tidak bisa mendapatkanmu."

Friana berguman dengan senyum licik di bibirnya.

Di sebuah rumah yang bisa dibilang cukup mewah terlihat sosok wanita sedang memperhatikan foto seorang pria.
"Aku akan merebutmu Stevan...lihat saja..."
Iya laura sangat menginginkan stevan walaupun ia sudah bersuami dan stevan sudah beristri. Tak ada kata tidak menurutnya.

20 menit menunggu. Akhirnya Stevan datang dan membuat Carlin senang.
"Maafkan aku baby, aku telat 5 menit. Tadi GM  baru mengajakku mengobrol sebentar."
"Tidak apa-apa Ste....akhhhh..."
"Carlin, kau kenapa? Carlin..."
Stevan panik ketika istrinya memegang perut dengan wajah kesakitan.
"Perutkuhh...sak..kit...sekalih...."
Wajah Carlin terlihat sangat pucat.

TBC
Apa yang akan diperbuat oleh laura dan friana? Penasaran?

Jengjeng....
Maaf lama updatenya ya readers soalnya mimin lagi sibuk hehe xD
Tolong dikomen dan divote ya :)

Sweet and Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang