Author POV
Hari ini adalah hari terakhir berlangsungnya MOS di SMA Bina Bangsa. Kegiatan MOS kali ini adalah Outbound, Penampilan bakat, dan penutupan.
Rencananya Lili akan menampilkan bakat menyanyinya.Di ruang makan
"Pagi semua". Sapa Lili
"Pagi sayang,sini duduk cepetan ayo sarapan" .Panggil Maya(ibu Lili)
"Oh iya Li,hari ini kamu terakhir MOS kan? Barangnya udah siap semua? " .Tanya kak Ben
"Udah kak Ben..Hmm, kak Varo, hari ini kita berangkatnya cepetan dikit ya" Tanya Lili sembari menoleh ke arah Varo.
"Hmm" .Jawab Varo
Setelah selesai makan, mereka semua berangkat ke tujuan masing-masing. Tak ada percakapan yang terjadi antara Varo dan Lili, hanya keheningan yang menemani perjalanan mereka.
Sesampainya disekolah
"Kak Varo,tungguin aku dong" Rengek Lili
Namun, Varo menghiraukan panggilan Lili. Ia tetap berjalan ke arah kelas nya.
----
Saat kegiatan penampilan bakat berlangsung, semua siswa SMA Bina Bangsa berkumpul di Aula untuk menyaksikan acaranya. Sampai pada giliran Lili bernyanyi.
"Berlian Prameswari,silahkan tampilkan bakat yang kamu punya" Panggil salah satu anggota OSIS.
Lili pun maju kedepan dengan diliputi rasa gugup. Sembari menatap audience, ia melihat ada kakaknya, Varo disana. Tampak sirat menguatkan dari mata Varo, ia tahu walaupun kakaknya itu irit berbicara, tetapi dari tatapan matanya saja ia sudah mengerti jika kakaknya sayang padanya. Tanpa pikir panjang, Lili mulai bernyanyi diiringi musik dari kaset.
Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
Bila malam telah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaanSuara Lili seakan menghipnotis semua orang yang mendengarnya. Bahkan Milan yang sedang bermain basket bersama Alden dan Mario pun tiba tiba berhenti, saat mendengar suara emas milik Lili.
"Den, suara siapa tuh?" Tanya Milan kepada Alden sahabatnya.
"Gatau gua, daripada lu penasaran disini kaya orang bego, mending cabut ke Aula wae Lan, cus" Ajak Alden pada Milan.
Sesampainya di depan Aula, Alden ,Mario, dan Milan langsung mencoba untuk melihat sang pemilik suara.
Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenciPejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada disatu
Persimpangan jalan yang sulit kupilihKu peluk semua indah hidupku
Hikmah yang ku rasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa
Namun ada yang hilang separuh
DirikuSetelah bernyanyi, mata hazel Lili sempat bertatapan dengan mata hitam pekat milik Milan, namun secepat kilat ia mengalihkan nya, membiarkan mata Milan terpaku menatap nya.
Cantik. Batin Milan
"Woy Lan, lu kenapa dah? Gausah gitu juga ngeliatin nya, serius amat, yuk cabut" Tegur Alden
Dengan langkah malas, ia berjalan mengikuti kedua sahabatnya. Sementara di sisi lain, Lili mendapat banyak pujian dan tepukan dari penonton nya. Ia langsung kembali ke tempat duduknya, menghampiri kedua teman barunya, Aurel dan Shiren.
"Gila Li, suara lu bagus banget" Puji Aurel.
"Ah paan dah lu, biasa aja perasaan" Elak Lili.
"Yeh, lu mah dibilangin kagak percaya, yg denger kan kita, bukan lu" Sahut Shiren.
"Iya lu mah, noh tadi aja gua liat kak Milan sampe nyamperin" Kata Aurel.
"Kak Milan? Siapa tuh? Ga kenal gua" Sahut Lili.
"Ituloh, anak pemilik sekolah, Most Wanted boy di sekolah ini, mana ganteng banget lagi,masa sih lu gatau" Cerita Shiren sambil memutar bola matanya.
"Ya gua emang gatau, emang kapan dia kesini?" Tanya Lili
"Ituloh yang tadi ada di depan pintu" kata Aurel sambil menunjuk pintu Aula.
Lili hanya terdiam mendengar cerita kedua temannya.
Oh, jadi cowok tadi itu namanya Milan. Batin Lili
---------
Hay guys maafkan cerita abal-abal ini ya hehe :D
Maaf part nya cuma segini,pegel ngetik nya.
Jangan lupa vote and comment ya guys.Salam sayang
28-12-2016
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy
Teen FictionREVISI! Dulu, aku sempat tidak menyukainya. Tapi itu dulu, iya dulu. Tapi bukankah pepatah mengatakan "tak kenal maka tak sayang" ? Saat kami mulai saling mengenal, semua berubah. -Maaf akan ada sedikit perubahan dalam cerita, tetap ditunggu ya-