Disisi lain Milano masih saja terbayang akan mata hazel milik Lili itu.
"Woy, ngapain lu melamun mulu?" Tanya Mario
"Tau tuh, semenjak dari Aula lu jadi diem terus" Sahut Alden
"Ga ah, biasa aja, perasaan lu aja kali" Jawab Milan
"Apa jangan-jangan lu terpesona sama adek kelas yang nyanyi tadi?" Tanya Alden
Hmm, mungkin. Batin Milan
"Yaudah deh, kita bakalan bantu lu cari tau siapa tu cewek" Sahut Mario yang langsung disetujui Alden
"Lo berdua apaan deh, ga banget" Sahut Milan
"Ya siapa tau aja MilanKu ini emang suka, gua peka kok Lan" Timpal Alden
"Udah ah males gua, kantin aja yok" Alih Milan
"Lu yang traktir kan?" Tanya Mario seraya mengedipkan mata
"Geli gua, udah ah bacot lu pada, cepetan" Sahut Milan
----------------
Jam pulang sekolah telah tiba, Milan dan kedua temannya segera beranjak dari kantin untuk pulang.
"Lan, gua pulang dulu ya,biasa nyokap minta ditemenin belanja" Pamit Alden
"Iya ni Lan, gua juga duluan ya, biasa mau latihan" Sahut Mario
"Yaudah, duluan aja" Jawab Milan
"Yaudah Lan kita duluan" Kata Mario dan Alden seraya meninggalkan Milan.
Milan berjalan sendirian di Koridor kelas 10 yang berada di lantai dasar sekolahnya.Tiba-tiba Milan melihat seseorang yang tak lagi asing dimatanya.
"Eh, itukan Alvaro, kok sama cewek? Tumben banget, ga biasanya"
Seraya memperhatikan lebih dalam, Milan sadar bahwa wanita yang sedang bersama Varo adalah...Lili P.O.V
"Aduh, kak Varo jalannya pelan-pelan dong" Kata Lili
"Lu sih kenapa juga pake luka segala" Sahut Varo
"Ya kan namanya musibah kak, siapa juga yang mau jatoh" Jawab Lili tak terima
"Bacot, cepetan, gua capek ni" Sahut Varo
Lili yang kakinya sedang terluka karena terjatuh di lapangan tak kuat mengejar Varo dan akhirnya terjatuh lagi
"Tuh kan kakak sih gamau nunggu aku, jadinya jatoh lagi kan, sakit nih!" Teriak Lili pada Varo
"Lu gapapa? Gaada yang luka kan?" Tanya Varo khawatir
"Gaada luka apanya, nih liat! Pokoknya aku gamau tau, kakak harus gendong aku sampai ke mobil" Perintah Lili
"Gamau" Jawab Varo
"Hikss kakak jahat banget" sahut Lili sambil menangis
"Ck, yaudah deh,cepetan" Varo berjongkok di depan Lili
"Makasih kak" Jawab Lili sambil naik ke punggung Varo
"Hmm" Jawab Varo
"Walaupun kakak cuek, tp aku tau kok kakak sayang sama aku" Kata Lili, tanpa ia lihat senyum tipis terukir di wajah Varo.
Dari kejauhan, Milan yang melihat kejadian itu makin penasaran tentang jati diri perempuan itu, mengapa bisa dia sedekat itu bahkan di gendong seorang Alvaro yang notabene nya cuek dengan siapapun
"Sebenernya dia siapa sih" Tanyanya pada diri sendiri
------------------
Maafkan cerita abal abal ku ini.
Jangan lupa budayakan vote dan comment ya guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy
Teen FictionREVISI! Dulu, aku sempat tidak menyukainya. Tapi itu dulu, iya dulu. Tapi bukankah pepatah mengatakan "tak kenal maka tak sayang" ? Saat kami mulai saling mengenal, semua berubah. -Maaf akan ada sedikit perubahan dalam cerita, tetap ditunggu ya-