Setelah kejadian Lily menangis tadi, Varo kembali dingin seperti biasanya. Emang gila kan tuh orang.
Perjalanan pulang kerumah harus dilewati dengan kesunyian. Lily sibuk melihat lihat keramaian di luar.Sesaimpainya mereka dirumah, keduanya langsung masuk ke kamar masing masing dengan aktivitasnya masing masing.
Setelah berganti pakaian, Lily langsung mengerjakan PR yang diberikan gurunya, setelah selesai ia turun untuk mencari cemilan untuk membaca
novel. Yah dia hobi membaca novel!"Duh, kue gua habis lagi" Ucap Lily
"Cari apa?" Tanya seseorang dibelakangnya
"Nih kak, cemilan aku habis semua" Jawab Lily dengan cemberut, Ya dia adalah Varo.
"Mau titip? Kakak mau kedepan" Tanya Varo
"Iya nih kak, aku titip kue kayak biasa ya kak" Ucap Lily
"Hmm" Sahut Varo langsung pergi dari sanaVaro mengambil kunci mobil dan langsung melesat ke supermarket di Kompleks mereka
Fyi. Kompleks yang ditempati mereka sangat lengkap, rapi, dan bersih. Mulai dari taman bermain,lapangan olahraga, Supermarket, Cafe, dll. Hanya orang orang tertentu yang bisa tinggal disana, dan juga akses masuk nya sangat susah karena adanya penjagaan yang ketat.
Varo memarkirkan mobil nya di depan Supermarket, ia berlalu masuk ke dalam.
Setelah semua nya lengkap,ia buru buru membayar dan keluar dari Supermarket tsb.
"Varo!" panggil seseorang padanya
Varo langsung mendongakkan kepala melihat siapa yang ada di depannya
"Wah beneran Varo, ngapain lu disini?" Tanya orang itu
"Belanja" Jawab Varo dengan nada datar
"Eh kok lu bisa masuk ke Kompleks ini sih?" Tanya orang itu lagi
"Rumah gua disini, udah gua mau pulang" Ucap Varo karena malas meladeni orang yang tak lain dan tak bukan adalah Milan
"Wah, hebat banget dong keluarga nya, sebenernya siapa sih dia"Milan selalu saja berhasil dibuat penasaran oleh kedua orang yang tak lain adalah Varo dan Lily.
Setelah sampai, Varo langsung saja masuk ke dalam rumah. Melihat pemandangan di depan nya, Varo berdecak kesal.
"Tuh anak ngapain pake tidur di sini sih" Ucap Varo
Ya, mungkin karena lelah menunggu, akhirnya Lily tertidur di sofa yang ada di ruang keluarga.
Varo memindahkan Lily ke kamar nya. Menggendong nya sampai ke lantai 2. Setelah di kamar, Varo membenarkan posisi Lily, tak lupa menutup pintu sebelum keluar.
-----------
Lily terbangun dari tidurnya, melihat jam di nakas yang sudah menunjukkan pukul 18.43 . Ia turun ke bawah melihat kedua kakaknya sedang menonton acara di TV. Ia duduk diantara Ben dan Varo.
"Gimana sayang sekolahnya" Tanya Ben sambil mengusap kepala Lily
Lily memang dikenal sangat manja dengan kedua kakaknya, hanya saja Varo terlalu dingin.
"Lancar kak" Jawab Lily seraya menyandarkan kepalanya di dada bidang Ben
"Kamu udah makan?" Tanya Ben lagi
"Belum ,Kak Ben sama kak Varo udah makan?" Tanya Lily
"Belum,siap siap gih" Ucap Ben
"Ngapain?" Tanya Lily dengan heran
"Siap siap aja kenapa sih" Sahut Varo jutek
"Iya iya tunggu bentar ya"Lily kembali dengan jeans dan kaos putih yang dilapisi sweater, gaya santai kebiasaanya. Varo dengan celana selutut dan sweater nya, sementara Ben dengan celana selutut dan Kaos berkerah.
"Mau kemana kak?" Tanya Lily saat sudah berada di mobil
"Makan,kamu mau apa?" Tanya Ben
"Hmm, biasa deh kak" Jawab Lily dengan cengirannya
"Fastfood terus" celetuk Varo
Lily hanya memasang cengiran tak berdosaSesampainya di salah satu restoran fastfood, mereka langsung saja memesan dan menunggu pesanan datang.
Mata Lily tertuju pada salah sepasang pria dan wanita yang duduk tak jauh dari mereka. Lily tau,wanita itu teman sekelasnya! Tapi,siapa pria itu? sepertinya dia mengenalnya.
Merasa diperhatikan, sang pria menoleh ke arah Lily. Sontak Lily terkejut. Dia Milan! Iya, Milano!
Pesanan di meja Lily datang, dengan cepat dia mengalihkan pandangan nya dan memakan makanannya.
Disisi lain
Milan sedang menemani teman 'kencan' nya mencari makan. Sebenarnya ia juga malas, tapi apalah daya. Matanya tertuju pada salah satu restoran fast food. Mereka berdua masuk ke dalam dah memesan makanan. Saat menunggu pesanan datang, Milan yang merasa diperhatikan seseorang langsung menoleh.
Mata itu lagi! Ya mata yang selama ini selalu membuatnya penasaran. Pesanan di meja wanita itu datang, sontak saja wanita itu mengalihkan pandangannya.
"Kak,kenapa melamun?" Sebuah suara mengagetkan nya
"Ah gapapa" Jawab Milan sekenanya kepada teman 'kencan' nya
"Tuh kak pesanan kita, udah dulu ngelamunnya, makan dulu"
Milan menyelesaikan makanan nya lebih cepat ketika melihat Lily pergi ke toilet.Menunggunya disana, padahal tidak tau harus apa.--------------
Setelah selesai, Lily pamit ke toilet pada kakaknya untuk cuci tangan.
Keluarnya dari toilet, tiba tiba ada tangan yang mencegahnya"Hai Ly" Sapa pria itu
"E-eh hai kak Milan, kakak ngapain disini?" Jawab Lily
"Nungguin kamu" Ucap Milan yang membuat Lily bingung
"Maksud aku bukan itu loh kak" Sahut Lily
"Itu nemenin dia" tunjuk Milan pada seorang wanita
"Ohh" jawab Lily ber oh ria
"mereka pacaran?" batin Lily
"Ah udah duluan ya kak, permisi" Lily berlalu tanpa menunggu jawaban dari MilanLily kembali ke tempat duduknya.Milan merutuki kebodohannya karena menghampiri tanpa alasan yang jelas.
"Ly, kamu sama Varo duluan aja ke parkiran, kakak bayar dulu" Ucap Ben meninggalkan kedua adiknya
Varo dan Lily berjalan berdua menuju parkiran. Tanpa mereka sadari Milan melihat mereka berdua.
"Kenyang?" Tanya Varo
"Iya kak" jawab Lily senangVaro mengusap puncak kepala adiknya. Sementara Milan bertanya tanya apa hubungan mereka berdua.
-----------
Jangan lupa vote dan comment ya guyss. Ini part terpanjang yang udah aku buat, menebus keterlambatan hehe
Jangan lupa vote dan comment ya!
19-02-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy
Teen FictionREVISI! Dulu, aku sempat tidak menyukainya. Tapi itu dulu, iya dulu. Tapi bukankah pepatah mengatakan "tak kenal maka tak sayang" ? Saat kami mulai saling mengenal, semua berubah. -Maaf akan ada sedikit perubahan dalam cerita, tetap ditunggu ya-