6.GMBF

81 25 15
                                    

"itukah alasanmu ingin bersahabat denganku?, hanya karena sifatku dan sifat pacarmu itu sama?, sungguh jahat dirimu padaku, Bert." batin Raina.

Tak lama kemudian Albert kembali kebangkunya.

"Pa, jagain si Freya dan mama ya?" pesan Albert.

"Kemana kamu akan pergi nak?" tanya Mama Albert.

"Jauh ma, hatiku yang berkata," ucap Albert lirih.

Freya semakin yakin bahwa kakaknya akan pergi jauh. Begitu juga dengan Raina yang berpikir bahwa Albert akan pergi jauh hingga dia bersikap aneh seperti hari ini.

Bukan hanya berpikiran seperti itu saja. tapi, ia juga semakin penasaran sebenarnya apa yang terjadi kepada Albert.

Setelah menghabiskan pesanan di coffee milik papanya Albert tersebut. Raina dan Albert pergi ke pusat pembelanjaan dikotanya.

"Bert, liat deh kacamata itu," ucap Raina sambil menunjuk kacamata tersebut.

"Iya, bagus, kamu mau beli?" tanya Albert.

"Hmm, mungkin," Raina sambil mengangguk.

Setelah lama berkeliling di pusat pembelanjaan tersebut. Raina dan Albert menuju bioskop dan menonton film keluaran terbaru.

Dua jam kemudian film keluaran terbaru itu telah tamat. Raina dan Albert keluar dari bioskop dan menuju ke taman yang tadi pagi mereka kunjungi.

"Bert, masih jam 14.10 kita mau kemana lagi? masa cuman ditaman ini doang?" Raina mengeluarkan pendapat.

"Terus mau kemana?" tanya Albert.

"Aku sendiri, gak tahu," jawab Raina.

"Ya sudah, disini saja," kata Albert.

"Baiklah." kata Raina.

"Rain, happy anniversary persahabatan kita ya" kata Albert.

"Hmm, happy anniversary persahabatan kita, Bert."

"Kita udah bersahabat selama 3 tahun," ucap Albert sambil memandangi langit.

"Ya, itu benar sekali, Bert."

"Kamu janji ya, kamu gak boleh nangis, kamu harus terus tersenyum," kata Albert.

"Iya, by the way aku akan mengambil hadiah dariku untukmu dimobil, tunggu sebentar ya?" Raina langsung beranjak.

"Iya,"

Raina mengambil hadiahnya dimobilnya lalu, ia kembali lagi ketaman tersebut.

"aku ingin bilang kekamu lagi. happy anniversary," kata Raina sambil memberikan hadiah kepada Albert.

"Thanks ya, Rain."

"Semoga kita kan bersahabat selamanya," kata Raina sambil tersenyum.

"Aku rasa tidak,"

"Hah?! apa maksudmu?"kata Raina tak mengerti.

"Tapi berjanjilah, kamu jangan marah."

"Mungkin, iya." kata Raina.

"Sebelumanya aku minta maaf ya Rain, aku sembunyiin rahasia dari kamu, aku punya suatu penyakit dan sekarang telah berstadium akhir." Kata Albert.

"Hahahaha, bohong kamu ya?" kata Raina tak percaya sambil tertawa.

"Enggak, ini beneran. Dan dokter berkata bahwa aku hidup tak akan lama. Tapi, maafin aku ya, Rain." kata Albert dengan serius.

"Benar?" tanya Raina tak percaya.

Goodbye, My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang