Chapter 2

6.3K 805 58
                                    

Granger!?

Astoria memang sudah memberitahu Draco kalau Hermione yang akan mengasuh kedua putri kembarnya, tapi ia tak habis pikir, ternyata ucapan istrinya bukan sebuah lelucon. Yang dikatakan Astoria benar.

Draco sering membaca Daily Prophet yang mengatakan kalau Hermione sudah pindah dan menetap di dunia muggle.

Lalu sekarang Hermione Granger berdiri di hadapannya, dan sedang menatapnya malas. Eh, tunggu malas?

"Malfoy, sampai kapan aku harus berdiri disini?"

"..."

Draco menatapnya tak percaya. Ya, Draco sedang berpikir mungkin Hermione bisa ia bawa ke Kementrian dan mengatakan pada semua orang bahwa ia sudah menemukan orang yang telah lama hilang.

"Bukankah kau hilang?" celetuk Draco di tengah-tengah lamunannya.

"Hah, hilang?"

"Oh, Hermione kau sudah datang rupanya!" seru Astoria berlari menuju Hermione.

"Drake kau kenapa? Sebaiknya kau cepat sarapan. Dan kau Hermione ayo masuk." ajak Astoria sambil menyeret tangan Hermione.

"Ma-masuk?"

"Tentu saja, memangnya kenapa?" tanya Asroria kebingungan.

"Tid-tidak. Lebih baik aku di luar." jawab Hermione cepat-cepat sambil melepaskan tangan Astoria yang sedari tadi menggenggamnya.

Sungguh saat ini Astoria bingung akan sikap Hermione. Hermione seperti ketakutan untuk memasuki Malfoy Manor. Memangnya ada yang salah dengan bangunan ini?

"Tapi anak-anak kan di dalam."

Ya Astoria benar, anak -anak ada di dalam dan itu berarti Hermione harus masuk untuk mengasuh mereka. Tanpa sadar Astoria sudah menarik tangan Hermione untuk masuk ke dalam Malfoy Manor. Hermione sudah berusaha melepaskan tangan Astoria dengan sekuat tenanga tetapi tetap saja tidak bisa.

Saat sampai di ruang keluarga, semua perhatian tertuju pada Hermione dan Astoria yang masih berdebat. Narcissa menghentikan kegiatannya menyisir rambut. Lucius berhenti menyeruput tehnya. Draco berhenti menaiki tangga. Dan si kembar berhenti memainkan boneka mereka.

Karena semua orang menatap mereka sampai menghentikan kegiatannya, Astoria segera melepas cengkramannya pada tangan Hermione.

"Miss Granger?" sapa Narcissa.

"Umm.. Yah?" jawab Hermione kikuk.

"Miss Granger, bagaimana kabarmu? Bukankah kau tinggal di dunia muggle?" tanya Lucius.

"Umm.. Yeah. Tapi saya tidak sepenuhnya meninggalkan dunia sihir."

Lucius dan Narcissa hanya mengangguk-anggukkan kepala mereka tanda mengerti. Kemudian Draco menghampiri Astoria dan mencium keningnya.

"Aku berangkat dulu." kata Draco.

"Hati-hati ya."

Draco mengangguk dan tersenyum lalu keluar dari Malfoy Manor dan ber-apparate menuju Kementrian Sihir.

"Hai bibi Hermione!" sapa entahlah siapa itu salah satu dari si kembar dan berlari memeluk Hermione.

"Hai juga, Rhea." jawab Hermione sekenanya.

"Bibi, aku ini Lyra. Kalau Rhea, dia tidak akan mau repot-repot menyapa seseorang."

"Lyra aku mendengarmu!" tukas Rhea yang merasa tersinggung atas ucapan kembarannya.

"Hehehe. Maaf." jawab Lyra sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.

"Hermione sekarang sudah datang. Jadi ayo kita St Mungo, Tori." kata Narcissa.

"Baik, Mom. Hermione kau jaga anak-anak ya."

"Tentu."

——————————————————————————

Saat ini Hermione sedang menemani Lyra dan Rhea bermain di taman belakang Malfoy Manor. Mereka bermain dengan bahagia seolah-olah mereka tidak pernah tahu tentang penyakit yang ada di dalam diri Astoria.

Setelah puas bermain mereka langsung menghampiri Hermione dan duduk di sampingnya. Sekarang Hermione mulai bisa membedakan antara Lyra dan Rhea.

"Bibi, menurutmu apa Mom bisa sembuh?" tanya Lyra.

Hermione tak tahu harus menjawab apa. Astoria sudah pernah bilang padanya bahwa sangat kecil sekali kemungkinannya untuk sembuh. Bahkan mungkin tak bisa sembuh sama sekali.
"Para healer kan sudah pernah bilang kalau Mom tak akan bisa sembuh." jawab Rhea tiba-tiba.

"Kau selalu saja berkata seperti itu!"

"Lyra, kita tak bisa keluar dari kenyataan ini!"

"Tapi setidaknya kita masih berusaha, dan mendoakan. Bisa saja kan mukjizat datang dan Mommy sembuh!"

"Lalu kapan datangnya mukjizat itu!? Semua itu hanya omong kosong Lyra!"

"Kau jahat Rhea! Aku benci padamu!"

Setelah mengucapkan kalimat itu Lyra langsung berlari menuju kamarnya dan menangis di sana. Hermione sudah berusaha menenangkannya tapi tidak berhasil.

"Sudahlah bibi, percuma saja berbicara dengannya. Dia terlalu cengeng." kata Rhea.

"Rhea, bukannya bibi menyalahkanmu tapi—"

"Ya aku tahu. Semua orang selalu berkata seperti itu padaku termasuk Dad,Nenek dan Kakek."

"Rhea, bibi tahu kau juga sedih. Bibi tahu kau mengatakan semua itu karena kau lelah dengan semua ini. Tapi Lyra benar, mukjizat itu pasti datang pada orang yang benar-benar mau berusaha."

"Tapi bibi aku capek dengan semua ini. Aku cuma mau menghabiskan waktuku dengan Mommy, seperti teman-temanku yang lain. Apa itu salah?" ucap Rhea mulai menangis.

Hermione menggeleng dan menghapus air mata yang mengalir di pipi Rhea "Tidak sayang, kau tidak salah."

Hermione ikut merasakan kesedihan yang dialami Rhea. Masa kecil mereka tak seindah masa kecilnya. Dulu saat Hermione menangis pasti ibunya selalu ada di sampingnya.

Tapi Lyra dan Rhea? Mereka akan selalu berusaha untuk tidak menangis, karena mereka takut kalau mereka menangis akan membuat Astoria ikut sedih.

"Bibi kalau mukjizat benar adanya, mengapa ia tidak kunjung datang? Setiap hari aku selalu berdoa demi kesembuhan Mommy. Tapi ia tidak datang, aku capek kalau seperti ini terus."

"Rhea, kau tak boleh capek dalam berdoa. Dibalik semua ini pasti ada hikmahnya. Percayalah."

"Bibi, apa boleh aku memelukmu?"

"Tentu."

Draco yang pulang lebih awal, tak sengaja mendengar percakapan Rhea dan Hermione. Draco merasakan sesak di dadanya saat mendengar ucapan Rhea.

Jujur Draco tak pernah memperhatikan kedua putrinya, di pikirannya hanya ada Astoria, dan bagaimana caranya Astoria bisa sembuh.

Draco juga tak pernah tahu kalau mereka juga ikut tertekan dengan keadaan seperti ini. Mulai hari ini Draco bertekad untuk selalu bisa membahagiakan kedua putrinya.

Saat Draco akan berjalan untuk masuk ia mendengar Rhea berkata—

"Bibi, apa kau mau menggantikan Mommy saat Mommy sudah tiada?"


-Tbc-

Gimana nih ff nya?
Jangan lupa vomment yaa :*

A New WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang