Chapter 16

4.7K 486 52
                                    

"Nggak!"

Oke, Rhea mendesah kesal. Ia sudah mengutarakan misinya, namun semua orang langsung menolaknya. Bahkan, Lyra dan bibi Hermione juga tak mendukungnya.

Jadi, Rhea ingin menyatukan keluarga Apollo. Ia ingin melakukannya karena merasa perlu membalas budi Apollo. Meskipun Rhea baru kenal dengan Apollo beberapa hari lalu, tetapi Apollo sudah banyak membantunya. Apalagi sekarang Dad dan bibi Hermione, eh— Mom sudah bersatu.

Dari cerita Apollo, ia sepertinya ingin sekali bertemu dengan Artemis dan Pollux. Tapi, sayangnya Ayah Apollo telah bertengkar dengan Ibunya dan tak jadi pergi Yunani musim panas ini.

Dari semua itu, Rhea ingin membalas perbuatan Apollo. Bukankah perbuatan baik harus dibalas dengan kebaikan juga?

"Ayolah, kumohon. Apollo sudah banyak membantu."

"Nggak!"

Tuhkan. Mereka serempak lagi mengatakan 'nggak'. Apa sulitnya sih, menjalani misi ini?

"Kalau begitu berikan alasan kalian." ujar Rhea.

"Si tua Baugkcendraf itu terlalu sombong! Aku tak sudi membantunya!" yah, bisa ditebak kalau ia akan menjawab seperti ini. Karena, Mr.Baugkcendraf telah mengatakan bahwa uangnya jauh lebih banyak dari Draco.

"Sebenarnya aku setuju. Tapi pergi ke Yunani membutuhkan banyak uang. Dan— dan itu bukan pilihan yang bagus." jawaban Mom juga sudah bisa ditebak. Ia orang yang hemat. Rhea yakin kalau rumah Ibu Apollo bukan di Yunani, Mom pasti akan menyetujuinya.

"Kalau aku capek." jawaban paman Harry sudah terlihat dari wajahnya yang tepar. Alih-alih manusia, wajah paman Harry lebih mirip dengan zombie.

"Aku takut kalau baper lagi." oke, jawaban paman Ron rada— errr, mengenaskan.

"Aku sebenarnya juga setuju. Hanya saja, aku tak sanggup meninggalkan James lagi. Aku merindukannya." jawaban bibi Ginny bisa ditoleransi seperti Mom. Alasan mereka cukup masuk akal, tidak seperti yang lain.

"Kalau kau, Lyra?" tanya Rhea pada kembarannya.

"Aku tidak tahu. Tapi Mom benar, pergi ke Yunani bukan pilihan yang bagus."

Oke, tak ada pilihan lain. Rhea harus membujuk Lyra untuk ikut di pihaknya. Bagaimanapun caranya, misi ini harus dilaksanakan. Dan Lyra adalah aset berharaga yang bisa mempengaruhi semua orang untuk menyetujui misi ini.

"Lyra?" bisik Rhea.

"Ya?"

"Kau yakin tak mau membantu teman kita?"

Lyra terlihat gelisah dan memandang semua orang, "Ak— aku. Ngg... Aku tak—"

"Coba kau bayangkan kalau Pollux kakak Apollo itu ternyata tampan. Seperti pangeran berkuda di dongeng yang sering kita baca. Bukankah itu menarik?"

"Hmm, yah... Itu menarik."

"Dan kau yakin tak ingin bertemu Pollux si pangeran berkuda?"

"Tapi misi ini—"

"Yakin?"

"Arghh baiklah! Aku setuju!"

"APA!?"

Mudah kan? Merayu Lyra memang mudah kalau sudah menyangkut pangeran berkuda di dongeng. Dan tentu saja semua orang kaget karena tiba-tiba Lyra langsung berubah pikiran untuk menjalani misi yang diusulkan Rhea.

"Ayolah Dad. Kita jalani misi ini." bujuk Lyra sambil memegang tangan Draco dan memberikan jurus puppy eyesnya.

"Ini pasti ulahmu kan, Rhea?"

A New WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang