Bab 12

174 11 0
                                    

H-15 ultah rivan,

Vannesa sudah sampai disekolah lebih awal. Ia bersiap untuk sebanyak mungkin mendapatkan foto rivan.

Dan gak lama kemudian rivan pun datang sembari melihat kelayar hpnya, senyum pun muncul diwajahnya entah apa yang ia lihat atau ia dapatkan.

Vannesa pun memfoto rivan saat itu juga, ia sangat senang mendapat foto rivan yang sedang tersenyum walaupun senyum itu bukan untuk dirinya ataupun karena dirinya.

"Sekarang gini aja van, lo pikir deh dia ngeliat hp sambil senyum tangannya juga lagi ngetik, gua juga cowo van gua tau dia pasti lagi chatan sama cewe, udahlah kaya cowo cuma ada dia aja."ucap michael secara tiba-tiba disampingnya.

Vannesa pun memikirkan apa yang dikatakan michael " engga, gua yakin dia pasti punya perasaan sama gua. Kalau engga kenapa dia deketin gua? Perhatiin gua pas mos? Nge chat gua? Gamungkin kan." Yakin vannesa kepada michael.

Michael menghela napas "Van itu cuma akal-akalan kakak kelas bejat buat phpin adek kelas, buat main mainan dia aja."

Vannesa menatap michael dengan yakin" beri gua waktu untuk tetap usaha mik, kan lo yang bilang lo bakal dukung gua apapun yang gua ingin lakukan kedepannya,"

"Oke. Gua cuma kasian aja sama lu." Tegas michael sembari berjalan meninggalkan vannesa.

Vannesa pun hanya menatap kosong langit dipagi hari itu, dengan harapan apa yang dia lakukan ini tidaklah salah, yang dia lakukan ini tidaklah sia-sia, dan yang dia lakukan akan berbuah hasil nantinya.

Ia pun melanjutkan mengambil foto rivan yang kini sudah bersama temannya.

Jam istirahat pun tiba,

Vannesa lebih memilih untuk sendiri di taman sekolah sembari mendengarkan lagu, mendengar perkataan michael membuat dia lagi dan lagi terus berpikir tentang rivan.

'Apa benar rivan cuma phpin gue?, apa benar karena dia phpin gue makanya dia gapernah nge-chat gue lagi? Apa semua itu benar?' Pikir vannesa dengan sangat bimbang.

Ia pun hanya bisa menghela napas, dan memandang kedepan. memandang pohon yang daunnya dengan indah diserpa oleh angin.

Tapi kini, pandangan indah tersebut terganggu oleh sesosok laki-laki yang sedang berdiri serta melihat ke arah vannesa, vannesa pun melirik kebelakang tetapi tidak ada siapa-siapa dibelakangnya.

Sekarang lelaki itu berjalan mendekati vannesa, dan semakin dekat, "lo mau kesambet ya siang bolong ngelamun?" Tegur laki-laki tersebut.

Vannesa hanya diam sembari menatap sinis, lalu laki-laki tersebut memberikan sebuah album kepadanya, "nih sebagai permintaan maaf gua kemaren gatau kenapa gua merasa bersalah aja sama lu"

Lagi dan lagi vannesa hanya diam, lalu laki-laki itu duduk disebelah vannesa " kayaknya lo benci banget ya sama gua? Haha" tanyanya sembari ketawa. "Gua kan gak bermaksud buat bikin lo marah kemaren terus sorry deh gua kemaren nyebelin banget mungkin lo lagi pms, gua paling gabisa punya musuh gapapa kok lo gamau maafin gua tapi terima albumnya ya buat ganti yang kemaren, oke?"

Vannesa tetap diam. Lalu laki-laki tersebut berdiri, " btw gua ramza dari kelas 11 ips 2 supaya lo tau aja, oke gua tinggal ya." Ucapnya tersenyum sembari meninggalkan album tersebut disamping vannesa dan meninggalkannya.

Vannesa pun mengambil album tersebut sembari berpikir apakah ia harus melanjutkan rencana ini untuk rivan.

Dan tiba-tiba rivan lewat dengan dua temannya melewati vannesa tanpa melirik atau menegurnya, vannesa pun terus melihat punggung rivan hingga dia tidak terlihat lagi.

Dan vannesa pun berdiri lalu berjalan kearah kelas, dan melanjutkan pelajaran hingga bel pulang tiba.

"Eh non vannesa sudah pulang?" Ucap bi inah sembari membukakan pintu. "Iya bi," jawab vannesa. "Tumben non kok lesu begitu? Ada masalah ya non?" Tanya bibi dan tiba tiba air mata vannesa menetes begitu saja, "bi, aku salah gak sih suka sama orang yang dulu perhatiin aku? Yang baik sama aku? Tapi sekarang dia udah gak perhatiin aku lagi gabaik lagi sama aku, bahkan kaya gakenal sama aku." Ucap vannesa dan menangis dengan sekeras-kerasnya.

Bi inah pun memeluk vannesa dengan hangat, " ya toh ngga salah non, bibi juga pernah muda jadi bibi ngerti tapi kalau dia berubah itu pasti ada alasannya non, non jangan menyerah dulu coba non cari tau mungkin aja dia lagi mau fokus ke suatu hal." Saran bi inah membuat vannesa berpikir dan mengelap kedua matanya " jadi bi itu yang harus aku lakuin?" Dan bi inah pun mengangguk sembari tersenyum.

Kini vannesa tahu, apa yang harus dilakukannya. Dia harus mencari tahu apa yang sedang dilakukan oleh rivan.

"Mik, bantuinn gueee yaaa plisssssss" mohon vannesa lewat telepon.

"Hhhhhh, ada ada aja deh lo ngerepotin gua aja." Omel michael.

"Plisssss, demi gueee yaaa." Mohon vannesa lagi dan lagi.

"Iya iya, puas lo? Udah ah gue sibuk bye." Tutup michael. Vannesa pun bahagia karena michael mau membantunya.

Vannesa pun membuat daftar apa yang harus ia cari, yaitu media sosial
Dari fb,ig,twitter dll.

Dan ternyata dari banyaknya media sosial, rivan lebih aktif di facebook.
Dan michael mendapatkan info dari fb tersebut.

Rivan, "pernah pacaran satu kali dengan seorang perempuan dikelasnya dulu pas kelas 11. Hubungan mereka lumayan lama, dari 15 mei 2015 sampai 21 september 2016. Pacarnya manis. Dia ikut perkumpulan motor namanya m2b. Dia ngerokok. Dia gak terlalu pinter. Tamatan dari smp perwira. Udah segitu doang yang gua dapet" jelas michael. Vannesa tersenyum sembari mencatat semua yang dijelaskan michael. "Sumpah ya van, gua udah kaya orang homo tau gak sih lu, nyari-nyari info itu orang." Vannesa tertawa "demi gue mik okey." Michael hanya bisa menghela napas.

Keesokan harinya.

H-14 ultah rivan,

Pukul 07.30 pagi,

Vannesa baru terbangun dari tidurnya di hari sabtu, hari menyedihkan karena sekolah libur dan ia tidak bisa bertemu rivan dan memfotonya lebih banyak.

Ia pun, mengambil album yang diberikan oleh cowo menyebalkan itu. Vannesa melihat album tersebut, album yang bagus dan sangat cocok untuk rivan.

"Ini orang kenapa lagi, waktu itu nyebelinnya tingkat dewa. Terus tiba-tiba beliin gua album coba." Oceh vannesa sembari melihat album tersebut. "Terus dia gak minta ganti duit lagi, kan aneh jaman sekarang gitu orang mau aja buang-buang duitnya buat gua yang belum dikenal sama dia. Ah bodo amat deh anggap aja rezeki anak soleha." Lalu vannesa menaruh album tersebut kembali.

Dan vannesa pun melanjutkan kegiatan biasa dia dihari sabtu dan berharap waktu berjalan dengan cepat dan hari senin pun tiba, walaupun bagi banyak orang hari senin itu hari yang menyebalkan tapi bagi vannesa hari itu adalah hari yang membahagiakan.

Karena, ada rivan disana. Yang menghiasi hari-harinya.








☆☆☆☆☆☆

YEAY SEKIAN LAMA OTAKKU MEMBUNTU.

AKHIRNYA BISA UPDATE.

MAAF FOR LATE UPDATENYA BUAT YANG NUNGGU.

KU USAHAKAN UNTUK TERUS MENULIS AGAR UPDATE SELANJUTNYA LEBIH CEPAT.

DOAKAN YA READERRSSSS.

LOPYUU♡♡♡♡♡♡

False HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang