"Zy"
Tubuhku meremang mendengar pekikan yang tak jauh dariku, dengan enggan aku membalikkan tubuhku menghadapnya
"Wae?" tanyaku kesal, entah kenapa melihat gadis ini membuatku semakin kesal, aku sedang tak ingin bertemu siapa-siapa
"Aku memanggilmu dari tadi tapi kau mengacuhkanku, apa kau tak mendengarku?"
Aku melengos meninggalkan soojung yang terus saja mengomel, bel sidah bunyi bukankah sebaiknya aku menyiapkan pelajaran yang akan di ajar, aku hanya perlu mendengarkan sampai bel istirahat bunyi lalu pergi ke atap sampai bel kembali berbunyi
"Ya, ada apa denganmu?" Tanya soojung lagi, kini ia sudah duduk di sebelahku memasang wajah khawatirnya, sedangkan aku hanya menghela nafas , jika aku menceritakan ini pada soojung sudah pasti ia akan marah besar ke baek oppa, aku sudah cukup lelah dengan apa yang telah terjadi kemarin, aku tak ingin kembali berurusan dengannya
"Apa kau baik-baik saja? Baekhyun tadi ke sini mencarimu"
Aku yang tadinya tak tertarik langsung menoleh ke soojung saat ia menyebut nama baekhyun oppa
"Apa kalian ada masalah? Tak biasanya ia datang ke sini mencarimu, kalian juga tak datang bersama kan?"
Aku kembali menghela nafas, insting soojung memang benar, tapi aku tak ibgin menceritakan ini padanya, aku tak ingin kembali menangis, akusudah berjanji pada saem kemarin
"Im okay soojungie, tak perlu khawatir"
Soojung menatapku tak percaya tapi ia terpaksa mengalihkan titik fokusnya karena pelajaran sudah di mulai, untuk saat ini aku bisa selamat, tak tau untuk lain kali, aku tak bermaksud merahasiakan ini dari soojung hanya saja aku tak ingin kembali menangis jika menceritakan ini kepadanya, aku tak yakin bisa membendung air mataku saat aku menceritaka apa yang terjadi pada soojung
______
Aku berjalan cepat ke lokerku, aku lupa memberikan bekal saem, sebaiknya aku segera memberikannya, ia pasti sudah lapar
Aku berjalan ke ruangannya tapi guru yang duduk di sebelah kursinya bilang jika saem tak ada, ia tak pernah menghabiskan jam istirahatnya di ruangannya sehingga aku keluar masih dengan bekal di tanganku, apa ia makan keluar? Atau...
Aku mengingat satu tempat yang mungkin akan ia singgahi, tempat dimana aku pertama kali bertemu denganny, tempat yang membuatku bisa dekat dengannya tanpa sepengetahuan orang lain, tujuan pertama saat keadaanku tidak baik
Kriet
Aku membuka pintu atap dengan pelan, aku mengedarkan pandanganku mencari keberadaan saem, dan benar saja ia sedang duduk bersandar di tempat aku duduk beberapa bulan lalu dengan mata terpejam
Wajahnya sangat damai, apa ia tertidur?
"Aku tau aku tampan, jadi tutup mulutmu" aku terkejut karena saem tiba-tiba membuka matanya dengan senyum menggoda
Betapa malunya diriku , terpergok mengamati gurunya sendiri.
"Apakah itu makanan untuk si ganteng yang gagal kau berikan?" Tanyanya melirik kotak bekal yang saat ini berada di tanganku
"Tidak, ini punya saem sebagai tanda terimakasih untuk semalam" saem terlihat sedikit terkejut tapi ia kembali tersenyum sembari meraih bekalnya
"Benarkah? Aku akan memakannya kalau begitu"
Saem memakan bekalnya dengan lahap tanpa sepatah katapun yang keluar dai bibir tipisnya sehingga aku ikut diam sembari ikut menikmati bekal yang aku buat sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Teacher [ON HOLD]
RomanceBerkencan dengan guru? padahal peraturan di sekolah adalah dilarang ada hubungan lebih antara guru dan murid, lalu bagaimana kisah mereka? Tunggu kelanjutannya, kisah cinta romantis dan mendebarkan ada di sini. Cerita ini terinspirasi dari manga be...