Chap 31

3.9K 161 1
                                    

Author pov

Skip ke esokan harinya di sekolah

"Apa yang harus gw lakuin kalo gw ketemu sama prilly, prillynya udah punya orang lain"pikir ali sambil menundukkan kepalanya ke meja sambil menghela nafas kasar

"Tumbenan si arab kusut kayak gitu, biasanya juga paling semangat secara ketemu sma prilly"pikir arnold sambil memandang ali sedih, sekalipun ia bersaing tetap saja ia adalah saudara ali, ia takkan tega melihat saudaranya bersedih

Arnold pun berinisiatif mendekati ali tapi...

"Morning prilly "sapa mila dan cassie bebarengan

"Morning guys"balas prilly sambil tersenyum manis pada cassie dan mila

"Eh kenapa tuh sma soulmatenya bola basket? "Tanya cassie sambil menunjuk ali yang tengah menundukkan kepalanya diatas meja

Prilly pun menggidikkan bahunya pertanda tak mengerti begitupun dengan mila ia melakukan al yang sama dengan prilly ,mila terkesan masa bodoh karena ia tak begitu dekat seperti prilly ke ali.

"Ali kenapa yah? Perasaan Kemaren tuh anak baek baek aja tuh nggak kenapa napa?  Apa ali salah makan atau salah minum obat? "Pikir prilly bertanya tanya tentang keadaan ali

"Samperin gih tuh anak kesian kyak kgak di Kasih uang jajan aja sma nyokap bokapnya "usul mila

"Bukan lagi mil, tuh anak kayak orang ketangkep basah abis selingkuh trus mikir lanjutan kisahnya gimana , sana gih kasian ali, sekarang elo mesti jadi sandarannya ali prill"ucap cassie memantapkan usulan mila

"Heh kalo ngomong di saring napa buk langsung nyimpulin pendapat negativ aja, iya iya gw ke ali"balas prilly menasehati cassie dan mila

"Ya siapa tau kan, udah sekarang lo samperin tuh anak kesian nanti malah di kerubungin lalat lagi"ucap mila sambil mendorong prilly menuju meja ali

"Eh eh gak usah kakek dorong dorong kali mil, gw bisa jalan sendiri "protes prilly

"Udah sana,  sekalian lo bawa tuh anak ke Taman belakang kek , rooftop kek,  danau kek,  pantai kek, mall kek, serah lo deh yang penting tuh anak waras dari pada nanti kesambet berabe urusannya"ucap mila

"Kek kak kek aja lo kira gw kakek kakek apa, ngapain coba ke mall sama pantai lo kira mau jalan jalan hemm"ucap prilly

"Udah prilly samperin aja"ucap cassie

Prilly pun akhirnya menuju meja ali yang letaknya tak jauh dari meja mila lebih tepatnya nomor 3 dari meja laras yang ada di depan papan tulis

"Li"panggil prilly sambil menepuk pundak ali pelan, tapi nggak ada respon dari ali

"Ali lo nggak papa kan? "Tanya prilly sambil duduk di tempat raka

"Sebegitu pedulinyakah prilly ke ali? sedekat itukah hubungan ali sma prilly? Prilly keliatan banget khawatir sma ali? Tapi gw nggak boleh nyerah"pikir arnold sambil menatap prilly dan ali dari mejanya sendiri

"Gw nggak papa kok prilly"ucap ali sambil menatap mata Indah prilly

"Lo nggak bisa bohong li, gw tau lo pasti nyembunyiin sesuatu dari gw,  gw kenal lo udah tiga tahun, biarin gw jadi sandaran lo sekarang"ucap prilly sambil menatap balik ali dengan tulus sambil mengelus punggung ali memberikan ketenangan pada ali

"Tapi lo nggak kenal diri gw sesungguhnya, gw yang paling tau seperti apa gw"balas ali pelan mengalihkan pandangannya dari prilly

Prilly pun menghela nafasnya mencoba mengerti tentang ali

Ketua Osis Vs Ketua Basket ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang