Chap 33

3.7K 185 4
                                    

Author pov

"Aduh mampus dah ada perang dunia kedua"pikir raka sambil menepuk jidatnya dan menggeleng

"Dia tuh ato bukan sih udah tau cwek kena teror cuman di suruh tenang"pikir mila

"Nggak biasanya ali gitu, apa ali ada masalah sama prilly? "Pikir cassie

Tak lama kemudian pelajaran pun di mulai

Skip waktu istirahat

"Prill, ayok ke kantin bentar"ucap cassie sambil menarik tangan prilly

"Males gw"balas prilly lumayan sewot hal lumrah bagi teman temannya kalau prilly seperti ini

"Aduh udah deh ayok, nanti gw Kasih deh fotonya pacar masa depan lo, bukan lee minho atau justin bieber, tapi intinya ngganteng dah ayok"ucap mila sambil menarik tangan prilly juga, prilly yang mendengarnya langsung bangkit dari kursi dengn semangat

"Ay--"ucap prilly terputus karena kerah belakangnya ditarik seseorang

"Aduh apaan sih?"gerutu prilly

"Lupa lo? Bentar lagi kan latihan"ucap arnold sambil melepaskan tangannya

"Bentaran doang ini mah "balas prilly

"Nggak ada langsung aja kesana "ucap arnold kemudian menarik tangan

"Heh ciki ringan lepasin gw!!!! "Teriak prilly sambil meronta ronta namun karena tenaga arnold lebih besar darinya prilly pun akhirnya pasrah sedang arnold hanya tersenyum tipis

"Udah ngomongnya? Kalo nggak gini lo juga nggak sampek apalagi masuk ke ruang musik"balas arnold sambil melepas prilly dan memasukkan tangannya di saku celana

"Iya iya, udah sekarang langsung masuk aja"ucap prilly kemudian masuk ke ruang musik di ikuti oleh arnold di belakangnya, setelah masuk ruang musik prilly pun langsung duduk dengan mata tertutup dan tangan bersedekap di depan dada.

"Arnold ada apaan sih di kelas lo? Kenapa berisik banget tadi pagi? "Tanya rassya yang sudah masuk dari tadi dan sekarang duduk berhadapan dengan arnold

"Oh tadi ada teror di kelas gw "balas arnold sambil melirik prilly yang mungkin sedikit memikirkan teror tadi.

Rassya yang melihat ekspresi arnold terlihat sekali seolah mengatakan 'prilly yang di teror ' , dan dapat ia lihat kalau dari ekspresi prilly sekarang, ia terlihat kesal

Tak lama kemudian masuklah seorang Ali.

Sedang ali hanya menatap prilly ya g menutup matanya sebentar kemudian sibuk sendiri dengan dunianya

"Lo nggak papa kan? "Tanya rassya pada ali yang merasakan ada suatu kejanggalan antara ali dan prilly

"Eng--nggak papa kok sya "balas ali membuang muka dari prilly, ia tak mau terlalu merasa bersalah pada prilly

"Yaudah mending sekarang kita latihan aja soalnya bu khalisa lagi ada ngajar di kelas lain"usul rassya memecahkan keheningan antara mereka berempat

"Ladies first"titah rassya

Taulah di ruang musik pastinya nggak jauh jauh sma yang namanya alat musik, so prilly pun memilih alat musik piano .

Skip saat pulang sekolah

Prilly pun menyelesaikan semua kegiatan di sekolahnya meski lumayan terburu Buru

Drrtt.... Drrtt

From : mila

Prilly nanti kerja kelompok di rumah gw

To : mila

Ketua Osis Vs Ketua Basket ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang