Jieun Short Story

#1 Umbrella (Jieun-Baekhyun)

Jieun - Baekhyun

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Namun gadis itu masih berdiri disana, di depan ruang kelasnya dengan raut wajah cemasnya. Bagaimana tidak, lihatlah, sekarang rintik-rintik air mulai berjatuhan ke bumi dengan derasnya tanpa peduli jika gadis itu tak membawa payung hari ini. Bagaimana caranya dia akan pulang sekarang?

"Jieun" tiba-tiba terdengar suara seseorang tengah memanggil gadis itu.

"Eoh Baekhyun sunbae" Ternyata seorang namja bernama Baekhyun salah seorang sunbaenya lah yang memanggilnya.

"Kau belum pulang?" tanya namja bernama Baekhyun itu.

"Belum sunbae, aku tidak membawa payung"

Tak ada yang membuka suara lagi diantara mereka. Tapi Baekhyun masih berdiri disana, sibuk menggeledah isi tasnya. Setelah sekian lama sibuk dengan isi tasnya akhirnya Baekhyun mengeluarkan sebuah payung berwarna kuning lalu membukanya.

"Kajja Jieun-ah" ucap Baekhyun pada Jieun

"Ne?" Jieun tengah memasang tampang bingungnya. Apa maksud Baekhyun? Dia mengajak Jieun kemana?

"Ayo kita pulang, bukankah kau tak membawa payung? Lagipula rumah kita searah." Baekhyun menjawab kebingungan Jieun.

"Tapi-"

"Tak ada penolakan. Kajja" sedikit memaksa memang.

Jieun hendak mengajukan protes, namun Baekhyun sudah lebih dulu menarik tangannya dan membawanya berdiri di bawah payung kuning miliknya. Jieun terkejut, pipinya bahkan sudah memerah sekarang. Salahkan tindakan Baekhyun yang tiba-tiba itu. Mereka mulai berjalan berdampingan dengan payung yang melindungi mereka dari tetes-tetes air hujan tak berperasaan itu. Namun, entah mendapat keberanian darimana, Baekhyun memegang bahu Jieun dan menariknya lebih dekat pada tubuhnya. Berdalih dengan alasan "mendekatlah, kau nanti akan basah", tapi memang benar bahu Jieun sedikit basah karena air hujan, menjadikan itu sebagai alasan tak apakan?
Dan seperti itulah mereka berakhir. Berjalan berdampingan dibawah payung kuning yang melindungi mereka dari hujan dengan tangan Baekhyun di bahu Jieun. Oh, dan jangan lupakan pipi yang memerah seperti kepiting rebus dan debaran jantung yang tengah dirasakan keduanya.

Karnamu aku bisa bersamanya, terimakasih hujan. - Baekhyun

Haruskah aku tidak membawa payungku lagi besok? - Jieun