#18 Perfection

645 73 5
                                    

Aku adalah penikmat lengkung sabitmu
.
.
.
.
.

Aku adalah penikmat lengkung sabitmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Kang Daniel. Pria serampangan yang tak suka aturan. Jika yang lain mati-matian menjaga image agar tak mendapat hukuman dengan menaati aturan, maka tidak baginya. Lihat saja dia datang ke sekolah dengan dengan rambut pirangnya yang mencolok. Membuat tindik ditelinga yang digantungi anting di kedua sisinya. Baju seragam yang tak dikancingkan, khas anak berandalan.

Namun semua seolah termaafkan karena pesonanya. Meski tampangnya serampangan, siapa sangka dia adalah idola semua wanita. Dia tampan. Memiliki senyum secerah matahari. Dia memiliki sejuta pesona yang membuat wanita takluk padanya. Bukan bermaksud melebih-lebihkan, namun memang begitu kenyataannya. Hampir seluruh wanita di sekolah mendambakan seorang Kang Daniel sebagai pujaan hati mereka.

Sosoknya begitu digandrungi. Namun kau perlu tahu dia tak suka belajar. Tidak, dia tak bodoh. Hanya saja dia tak suka belajar. Satu-satunya hal yang membuatnya tertarik hanyalah dance, ya dia suka menari.

Sosok serampangan ini kini tengah duduk manis di salah satu sudut perpustakaan. Cukup aneh memang, mengingat Daniel jarang sekali memginjakkan kaki di tempat ini. Tapi kali ini berbeda ceritanya. Karena di depannya kini terdapat sosok manis yang tengah serius menggeluti buku di hadapannya.

Ah sepertinya harus kuralat pernyataan mengenai dance adalah satu-satunya hal yang menarik bagi Daniel. Karena kini ada satu hal lagi yang tengah menyita atensinya secara penuh. Gadis manis kesayangan semua orang, Lee Jieun.

Jika hampir semua orang mengagumi seorang Kang Daniel, maka hampir semua orang menyayangi sosok Lee Jieun. Dan Kang Daniel adalah salah satunya. Baginya, Jieun adalah definisi dari kata sempurna.

Sudah sejak 30 menit yang lalu Jieun menjadi penghuni perpustakaan, begitupun Daniel yang membuntutinya sejak tadi. Sedari tadi gadus manis itu dibuat risih dengan tatapan Daniel yang tak luput darinya barang sedetikpun.

Jieun menutup buku yang tengah digelutinya dan beralih menatap Daniel

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Menatapmu"

Jieun berdecih pelan mendengar jawaban Daniel.

"Ternyata wajah seriusmu tak kalah indah dari senyumanmu"

"Ah lebih tepatnya semua yang ada padamu itu adalah keindahan"

Dengan memasang senyum tak berdosa, pria serampangan itu melontarkan kalimat demi kalimatnya yang hanya ditanggapi sebuah senyuman dari sosok di depannya.

Cantik

"Berhentilah mengganggu ketenanganku"

"Aku tak berniat mengganggu, aku hanya tengah menikmati keindahanmu"

Lagi-lagi Daniel menunjukkan senyum tanpa dosa miliknya.

"Ah tapi jika ada yang berani mengganggumu beritahu aku, akan kupastikan untuk menghukum siapapun itu"

"Memang kau siapa mau menghukum mereka?"

"Aku?"

"Aku hanyalah penikmat lengkung sabitmu, yang tak akan rela siapapun melunturkannya dari bibirmu"

Tatapan Daniel kian dalam tepat pada manik hazel milik Jieun. Tatapan itu membuat Jieun membeku. Sebuah keheningan menyelimuti keduanya, hanya beradu tatap. Namun tak bertahan lama, hingga suara berat Daniel menginterupsi.

.
.
.
.
.

"Tapi sepertinya aku mulai menjadi serakah.
Aku ingin menjadi penyebab terciptanya lengkung indah itu, Lee Jieun"


.
.
.
.
.

Daniel mengatakannya dengan senyum manis terpasang indah di bibirnya.

.
.
.
.
.

"Aku bersedia memberikan diriku untuk kau miliki. Lalu bisakah aku menjadikanmu milikku?

.
.
.
.
.

Oh sepertinya jantung Jieun mau melompat dari tempatnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dapet salam dari eneng Jieun tersayang dan (a)Kang Daniel yang menggoda iman ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dapet salam dari eneng Jieun tersayang dan (a)Kang Daniel yang menggoda iman ^^


Jieun Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang