#5 Reading You (Jieun - Mark)

855 115 7
                                    

Jieun - Mark Tuan

Jieun tidak paham. Sungguh ia tidak bisa memahami lelaki itu, Mark Tuan. Mark itu bagaikan teka-teki silang yang sangat sulit untuk dipecahkan. Jieun tidak bisa membaca Mark, ia tidak bisa membaca arti dari sikap dinginnya begitu juga dengan sikap manisnya. Jieun tidak bisa memahami apa yang dipikirkan Mark dan apa yang ada di dalam hatinya. Mark bagaikan bom waktu yang siap meledak kapan saja, kadang ia terlihat baik-baik saja lalu dalam hitungan detik tiba-tiba ia akan marah-marah tanpa alasan. Terkadang Mark akan bersikap manis, lalu tiba-tiba berubah menjadi dingin layaknya es batu. Dia selalu berubah-berubah seperti remaja labil.

Seperti sekarang ini, Mark tiba-tiba saja menarik tangan Jieun dan membawanya pergi ke taman belakang sekolah tanpa mengindahkan protes dan gerutuan yang dilayangkan Jieun padanya. Apa Jieun kesal? Tentu saja, ia sedang melepas rasa lapar dan dahaganya di kantin sekolah bersama Kim Junmyeon, sunbaenya. Lalu apa salah Jieun hingga membuat Mark harus menarik tangannya dengan penuh amarah seperti ini?

"Ya! Mark! Apa yang kau lakukan?" teriak Jieun setelah mereka sampai di taman belakang sekolah.

Tak ada jawaban dari Mark. Yang Mark lakukan sekarang hanya berdiri dihadapan Jieun, melipat kedua tangannya di depan dada, dan menatap tajam Jieun. Melihat tatapan tajam itu membuat nyali Jieun menciut.

"Ekhem, ya, sebenarnya ada apa denganmu?" tanya Jieun pada Mark.

Namun percuma saja, Mark tak bergeming dari posisinya tadi dan masih bertahan dengan tatapan tajamnya. Lagi-lagi Jieun dibuat bingung dengan sikap Mark. Kali inipun Jieun tak bisa membaca arti dari sikap Mark.

"Ya, Markeu, apa kau sudah gila?" tanya Jieun dengan nada mulai tidak sabar dengan sikap Mark. Tanpa diduga, Mark akhirnya membuka suara.

"Geurae, aku gila. Aku gila karenamu."

"Mworago?"
Jieun dibuat bingung dengan jawaban Mark barusan.

Mark terlihat gusar. Ia sudah tidak tahan lagi. Mark ingin mengungkapkan semua yang ia rasakan selama ini.

"Aku benci melihat senyum manismu, aku benci melihatmu tertawa, aku benci melihatmu bersama pria lain, aku benci kau tersenyum untuknya bahkan tertawa bersamanya. Tidakkah kau mengerti?... aku cemburu."

Mark berjalan mendekati Jieun dan memeluknya. Hal yang tak pernah Jieun duga. Namun ada yang lebih mengejutkan lagi. Bahkan rasanya Jieun seperti akan terkena serangan jantung saat Mark mengatakannya.

"Saranghae Lee Jieun."

Aku masih belajar untuk membacamu - Jieun

Itu semua karena aku menyukaimu, mengertilah - Mark Tuan

Jieun Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang