#14 Casanova

860 108 19
                                    

Jieun-Chanyeol

Suasana pagi di kediaman keluarga Lee, masing-masing anggota disibukkan dengan kegiatan di pagi hari mereka. Nyonya Lee tengah menyibukkan diri di dapur untuk menyiapkan sarapan, Tuan Lee yang sibuk bersiap untuk pergi bekerja dan dua anak keluarga Lee yang bersiap untuk pergi menuntut ilmu.

Lee Jieun, putri sekaligus anak kedua keluarga Lee tengah berjalan menuruni tangga menuju runag makan. Gadis itu sudah memakai seragam rapi dan siap pergi ke sekolah. Jieun adalah seorang siswi tahun kedua di Yonsang High School.

"Selamat pagi ayah, pagi bu." Sapa Jieun pada kedua orang tuanya.

"Pagi Ji, mana kakakmu? Kenapa belum turun?" Jawab Nyonya Lee.

"Putra kesayanganmu di sini eomma." Tanpa disadari ternyata dia sudah ada disini. Dia adalah Lee Jungshin, anak pertama keluarga Lee dan kakak Jieun tentunya. Jungshin adalah mahasiswa di Yonsei University

"Cih, mwoya." Jieun hanya berdecak mengejek mendengar kenarsisan kakaknya.

"Aigoo, selamat pagi adik kecilku yang manis."

Jungshin mengacak rambut Jieun gemas dan dihadiahi tatapan mematikan dari sang adik. Yang ditatap hanya membalasnya dengan cengiran lebar. Setelah kegiatan sarapan bersama selesai Jieun dan Jungshin pun berangkat bersama. Sudah menjadi rutinitas bagi Jungshin untuk mengantarkan adiknya ke sekolah setiap paginya.

"Anyeong oppa, kuliahlah dengan benar jangan hanya tidur di kelas." Setelah berucap seperti itu Jieun segera turun dan berlari memasuki gerbang sekolahnya demi menghindari omelan Jungshin.

"YA! Aishh." Jungshin berteriak kesal, namun senyuman kecil terukir di wajah tampannya.

🌟

"Jieun!" Teriak Luna sambil melambaikan tangan. Jieun pun berjalan ke arah Luna.

"Pagi Luna, ada apa di sana?" Jieun bertanya dan menunjuk ke arah kerumunan siswi di lorong kelas.

"Yah seperti biasa apa lagi, tentu saja mereka." Luna hanya memutar bola matanya malas seakan sudah terlalu sering terjadi hal seperti ini. "Ayo ke kelas" ajak Luna sambil menggandeng tangan Jieun.

Saat melewati kerumunan itu tanpa sengaja mata Jieun bertemu dengan tatapan mata seseorang yang menatapnya sedari tadi, salah seorang yang menjadi pusat perhatian di kerumunan tersebut. Jieun tak mengindahkannya dan berlalu begitu saja. Sedangkan orang tersebut masih menatap kepergian Jieun dengan seringaian menghiasi wajahnya.

🌟

"Aih jinjja, bagaimana bisa guru killer itu mengadakan kuis dadakan seperti tadi. Menyebalkan!" Luna terus saja mengomel sejak mereka keluar kelas. Pagi ini Kim Saem mengadakan kuis dadakan yang membuat seluruh siswa harus menjungkir balikkan otak mereka. "Kau sih enak Ji, kau pintar dan murid berprestasi. Kuis tadi pasti hal kecil untukmu."

"Aish berhentilah membahasnya, ayo isi perut kosong kita." Jieun yang mulai lelah mendengar omelan Luna langsung merangkul Luna dan menyeretnya ke kantin.

Seperti biasa Jieun dan Luna mengambil tempat duduk di pojok kantin, tempat duduk favorit mereka. Di sana juga sudah ada Taehyung dan Jimin. Mereka tengah menikmati makan siang mereka ketika tiba-tiba segerombol pria tengah memasuki kantin. Suasana kantin mwnjadi ramai dan gaduh karena kehadiran mereka. Siapa lagi kalau bukan EXO, geng yang isinya segudang pria tampan. Dan salah satu dari mereka berjalan ke arah meja Jieun dengan seringaian di wajah tampannya.

"Ji, dia datang" Luna menyenggol lengan Jieun, namun Jieun berusaha untuk tidak memperdulikannya.

"Halo beauty" ucap pria itu setelah sampai dan berdiri di samping Jieun. Jieun hanya diam saja dan tak menanggapi. Pria iti merendahkan tubuhnya dan mensejajarkan wajahnya dengan Jieun. "Beauty, kau mengabaikanku lagi?"

"Pergilah" jawab Jieun datar tanpa menoleh pada pria itu.

"Ya! Park Chanyeol!" Teriak seorang wanita dari kejauhan dan berdiri di dekat teman-teman Chanyeol berada.

"Aish" Desis Chanyeol pelan namun masih terdengar oleh Jieun. "Baiklah, sampai jumpa beauty" ucap Chanyeol pada Jieun dengan senyuman yang tak luput dari wajahnya. Ia pun mulai berjalan ke arah wanita yang duduk di meja teman-temannya.

🌟

"Playboy itu masih mengganggumu?" Tanya Jimin. "Wah benar-benar, apa kekasih-kekasihnya itu masih belum cukup?" Gerutu Jimin tak habis pikir dengan tingkah Chanyeol. Ya memang, sudah menjadi rahasia umum bahwa Chanyeol adalah seorang casanova. Jieun tak menanggapi, ia terlalu malas membicarakannya.

"Apa yang kau lakukan dengan gadis itu? Kau memutuskanku hanya karena gadis seperti itu? Kau gila?" Hyuna, gadis yang berteriak memanggil Cahnyeol tengah menyuarakan ketidaksukaannya.

"Diamlah, itu bukan urusanmu." Ucap Chanyeol dingin.

"YA!" Hyuna berteriak marah.

"Bukankah kau sudah tau resikonya? Jadi jangan protes. Sekarang pergilah." Hyuna menatap Chanyeol tajam dan berlalu pergi.

"Wahh Park Chanyeol, kau benar-bemar kejam." Celetuk Baekhyun.

"Sudah kubilang itu resikonya. Lagipula mereka yang ingin menjalin hubungan denganku. Bukan aku yang meminta." Ucap Chanyeol tak peduli.

"Kalau tak suka kenapa kau terima mereka huh?" Kali ini Suho yang menimpali. "Dan lagi, apa kau benar-benar menyukai gadis itu? Lee Jieun?"

"Gadis itu berbeda"
Jawaban itulah yang keluar dari mulut Chanyeol.

🌟

Jieun tengah menunggu bus di halte sendirian. Luna sudah pulang dengan kakaknya sejak tadi. Jieun menunggu bus sambil mendengarkan lagu, seskali ia bersenandung kecil dan mengayun-ayunkan kakinya. Tanpa Jieun sadari ada seseorang yang tengah memperhatikannya sejak tadi.  Orang itu berjalan mendekati Jieun dan mengambil salah satu headset yang terpasang di telinga Jieun dan memasang di telinganya sendiri. Hal itu membuat Jieun terkejut dan  menolehkan kepalanya ke tempat duduk di sampingnya. Jieun hanya memutar bola matanya malas setelah mengetahui orang itu adalah Chanyeol.

"Mwoya?" Celetuk Jieun kesal. Jieun menunjukkan ekspresi kesalnya.

"Kau semakin cantik saat kesal seperti itu"

"Tak bisakah kau berhenti menggangguku?"

"Tidak"

"Wae?"

"Karena aku tidak ingin"

"Apa maumu?"

"Jadilah kekasihku."

"Kenapa aku?"

"Karena hatiku memilihmu"




Dasar casanova satu ini -Jieun

Tak bisakah kau menerimaku saja, aku bahkan memutuskan semua wanita yang menyatakan perasaannya padaku. Aku sungguh-sungguh beauty -Chanyeol

Jieun Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang