#17 Daisy

638 80 12
                                    

Rahasia antara dua orang yang saling mencintai

Angin musim gugur menelusup masuk melalui jendela apartmenku yang kubuka dengan sengaja. Menggelitik saraf  tubuhku dan menyalurkan hawa dingin. Beberapa anak rambutku beterbangan membuatnya menjadi berantakan. Hujan tengah mengguyur kota ini cukup deras di luar sana. Melihat hujan selalu menyenangkan. Mendengarkan hujan selalu menenangkan.

Memandang ke bawah sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memandang ke bawah sana. Melihat orang-orang berlalu lalang di bawah guyuran hujan. Beraktifitas seperti biasa tanpa memperdulikan cuaca, sedang aku hanya berdiam diri di sini. Melihat hujan memang menyenangkan. Tapi harus beraktivitas di bawah hujan, itu merepotkan. Apalagi jika keadaan tubuhpun tak bersahabat. Aku memutuskan untuk tidak pergi bekerja hari ini, sejak kemarin aku tak enak badan, sepertinya demam. Aku terpaksa menyerahkan semua urusan butik pada Soojung. Dia terus memaksaku untuk pulang awal kemarin, alhasil aku hanya akan mengistirahatkan tubuhku di apartmen hari ini. Aku tak ingin omelan Soojung mengganggu pendengaranku sepanjang hari.

Ting tong

Suara bel apartmen sedikit membuyarkan lamunanku. Aku beranjak menuju pintu apartmen, menduga-duga siapa gerangan yang bertamu sepagi ini. Kutengok jam yang melingkar di pergelangan tangan kiriku, pukul 06.30 kurasa itu masih terlalu pagi untuk bertamu. Atau bukan seorang yang ingin bertamu?


Kupercepat langkahku menuju pintu depan dan segera meraih gagang pintu. Namun nihil aku tak mendapati seorangpun di depan pintu melainkan kutemukan sebuket bunga Daisy tergeletak dengan sengaja di lantai. Aku mendengus, sudah kuduga lagi-lagi bunga Daisy yang tak ku ketahui siapa pemberinya. Terdapat sebuah note pada buket bunga itu. Dalam note itu tertulis "Setiap detik yang kulewati, tak sedetikpun kulewatkan tanpa merindukanmu"

Siapa sebenarnya pengirim bunga ini?

Terhitung sudah sekitar satu minggu ini aku menerima buket bunga Daisy setiap pagi. Tak pernah sekalipun tercantun nama pengirimnya yang membuatku penasaran setengah mati. Namun, terselip rasa takut akan apa maksud dari sang pengirim ini padaku. Apa dia seorang penguntit yang berniat jahat?

Aku menjatuhkan diriku di sofa, melirik sekilas meja di sudut ruangan.

Aku menjatuhkan diriku di sofa, melirik sekilas meja di sudut ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jieun Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang