PROLOG

14.7K 795 25
                                    

Bola mata hazelnya menatap lekat pada sang Hakim. Pria ini terus mencoba untuk menjelaskan beberapa bukti yang ia peroleh dari kliennya-yang tertuding sebagai terdakwa. Meskipun ini hanya kasus persoalan rumahtangga, tetapi Elang tetap bersikukuh untuk memenangkan kasus ini.

Kliennya terjerat dalam permasalahan kekerasan dalam rumahtangga. Yang menjadi korbannya adalah sang istri-yang mengaku telah disiksa oleh suaminya.

"Maaf, Pak Hakim. Bukan saya maksud untuk menentang anda, tetapi saya mencoba untuk meluruskan permasalahan ini." Elang menarik napasnya, lalu membaca beberapa bukti pada lembaran kertas HVS. "Menurut bukti yang saya peroleh, saudari Oca telah berbohong, ia mencoba untuk membalikkan fakta. Karena yang sebenarnya, saudari Oca-lah yang telah menghakimi saudara Jeffry."

-00-

Hingga akhirnya persidangan, pun, selesai. Hakim telah memutuskan bahwa yang bersalah adalah saudari Oca-selaku istri. Kasus ini dimenangi oleh Elang. Tidak heran kenapa Elang selalu menang dalam setiap kasus yang ia hadapi, sebab pria itu memiliki kharisma tersendiri.

Setelah kepergian Jeffry, Elang berjalan menuju parkiran. Beberapa pasang mata memandangnya penuh suka. Dengan santai, ia mengendurkan ikatan dasinya-hingga berhasil membuat para wanita semakin terhanyut akan ketampanan Elang.

Nama pria itu, Elang Prasetya. Umur sudah menginjak 30 tahun, namun masih belum menikah. Ada satu alasan mengapa ia tidak menikah sampai sekarang. Ia anak tunggal dari keluarga yang cukup terkenal di kalangan masyarakat, karena dulu Papa Elang seorang Pengacara Kondang yang selalu dipakai oleh kaum selebritis papan atas.

Sebagai Pengacara bukanlah hal yang mudah, sebab Elang harus menanggung dosa atas kebohongan yang ia bela sebagai Pengacara. Namun, demi mencapai cita-cita tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Karena untuk mencapai hal tersebut harus berawal dari usaha.

Sesampainya di dalam mobil, Elang menatap foto seorang wanita yang ia jadikan sebagai aksesoris mobilnya. Ia mencium wajah wanita tersebut, dan detik selanjutnya air mata mengalir begitu saja.

"Aku berhasil memenangkan kasus ini, Lun! Kamu senang nggak? Dulu, kamu selalu menyemangati aku kalau ada kasus, dan terus menyemangati aku meskipun kasusnya sudah aku menangkan." Elang menyeka airmatanya. "Aku bego, ya ... enggak peka dengan apa yang terjadi padamu."

Elang meletakkan kembali foto tersebut, setelahnya ia menghidupkan mesin mobil dan menginjak pedal gas. Ia ingin ke rumah Mami untuk bercerita apa yang sudah terjadi hari ini.

-00-

Semoga suka 😘😍

Semoga suka 😘😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INDIFFERENT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang