SELAMAT TAHUN BARU 2017
Seperti janjiku kemarin hari ini aku akan up date untuk episode 8. Dan juga makasih karna masih ada yang mau baca cerita ini hingga sekarang.
Selamat membaca ^-^~~~
"Apa yang loe lakuin di kamar gue?"
"Gu...gue... gue..." seakan lidah Yuki kelu saat akan menjawab pertanyaan dari Al. Al maju satu langkah, Yuki mundur satu langkah.
"Gue kira ini kamar El..." ucap Yuki akhirnya.
Al semakin menatap Yuki tajam, entah kenapa dia kembali kesal saat Yuki menyebut nama El, sama seperti saat dia memainkan DJnya dan dia meliahat Yuki yang terlihat akrab dengan El hatinya menjadi panas. "Ooo... jadi kalo ini kamar El, loe bisa masuk sesuka loe" Al semakin dekat. Yuki hanya bisa diam karna di belakangnya sudah tidak ada tempat untuk dia mundur.
"Gue udah ijin sama dia...!" seru Yuki yang semakin takut.
"Yah... karna elo udah di kamar gue... rasanya gak seru kalo kita gak ngelakuin apa-apa" kali ini suara Al di buat menggoda. Yuki membelalakan matanya.
"Loe gak usah macem-macem, atau gue teriak..." ancam Yuki karna Al benar-benar telah memerangkapnya. Kedua tangan Al ada di kedua sisi wajah Yuki. Yuki berusaha mendorong tubuh Al yang menghimpit tubuhnya.
"Silahkan... tidak akan ada yang dengar juga..." ucap Al tenang sembari mendekatkan wajahnya pada Yuki. Hembusan nafas Al bahkan terasa di wajahnya. Yuki memejamkan matanya dan menunduk.
"Please..." ucap Yuki lirih. Sesaat Al menghentikan aksinya dan tertegun. Keduanya masih di posisi yang sama untuk beberapa menit, hingga sebuah ketukan terdengar dari balik pintu. Yuki dan Al saling bertatapan karna terkejut. Alpun segera menjauh dari tubuh Yuki.
"Al... kamu di dalam?" suara bunda Maya.
"I..iya bunda" gugup Al. Yuki malah bingung sendiri kayak maling yang ketahuan tuan rumahnya.
"Buka pintunya sayang!" seru bunda Maya lagi. Al dan Yuki kembali melebarkan mata. Yuki menatap Al bingung.
"Masuk ke kamar mandi" lirih Al pada Yuki yang langung di sambut anggukan. Setelah Yuki di kamar mandi Al segera membuka pintu kamarnya.
"Ada apa bunda?"
"Kamu lihat Yuki gak sayang?"
"Enggak... mang kenapa Bun?"
"Udah jam 10, waktunya dia pulang. Tapi udah Bunda, tante Twina, El dan Dul cari anaknya malah gak ada" jawab bunda Maya.
"Ya elah Bun... masih jam 10"
"Dia itu gak pernah pulang lebih dari jam 10. Dia kan anak rumahan. Emang temen-temen cewek kamu"
"Lho... bunda kok malah ngatain temen-temen aku sih"
"Gak nyalahin cuman bandingin... udah ah... kamu juga keluar gi, bantu cari Yuki"
"Iya Bunda... habis ini. Mau ke toilet bentar"
"Ya udah..." Bunda Maya pun meninggalkan kamar anak pertamanya itu. Setelah di pastikan sang Bunda menjauh Al segera menutup pintunya.
"Bunda udah pergi...!" seru Al. Yuki secara perlahan keluar dari kamar mandi.
"Gue harus segera keluar kalo enggak gawat nih..." ucap Yuki pada dirinya sendiri.
"Hn"
Yuki memalingkan pandangannya pada Al.
"Buruan ke luar..." ucap Al dingin.
Yuki mengangguk dan menuju pintu melewati Al begitu saja yang masih berdiri di samping pintu. Saat Yuki akan membuka pintu rasanya Al ingin mencegahnya. Dia sendiri gak tau kenapa dia gak rela Yuki meninggalkan kamar ini begitu saja.
BRAKK
Sebuah suara yang cukup keras menyadarkan lamunan Al. belum semapat menyadari apa yang terjadi,sesuatu menubruk tubuhnya hingga dia terlentang di atas lantai.
Coklat. Al mengerjapkan matanya menatap bola berwarna coklat di hadapannya. Sesuatu yang kenyal dan manis di rasakan bibirnya. Tak di hiraukannya dadanya yang sesak karna sesuatu yang berat tengah menindihnya.
Yuki hampir keluar dari kamar Al saat dia mendengar langkah menuju ke arahnya. Dengan cepat dia kembali menutup pintu kamar Al dan bermaksud kembali lari ke kamar mandi. Tapi karna terlalu tergesa-gesa Yuki tidak sadar bahwa Al masih berdiri di belakangnya. Tak bisa di hindari akhirnya tubuh Yuki menubruk tubuh Al. Yuki melebarkan matanya mendapati mata hitam di bawahnya. Dan sesuatu yang kenyal di bibirnya.
"Kak Al Bun...-" Seseorang membuka pintu kamar Al dan menghentikan kata-katanya saat melihat apa yang tengah terjadi di atas lantai.
Yuki yang terkejut segera tersadar dan menyingkirkan tubuhnya dari tubuh Al.
"Dul... i...ini... gak seperti yang loe lihat!" seru Yuki setelah tau siapa yang kini berdiri di depan pintu.
Al yang telah menenangkan hatinya duduk dengan gaya coolnya seolah barusan yang terjadi bukan apa-apa.
"Bunda kenapa?" tanya Al tenang.
"Em... Bunda nyuruh kakak buat bantu nyari kak Yuki... tapi sepertinya gak perlu" jawab Dul menatap yuki dan berbalik pergi. Yuki yang melihat Dul melangkah pergi segera mengejarnya.
"Dul... yang loe lihat tadi gak bener... gue sama Al gak ada apa-apa" ucap Yuki setelah keduanya berjalan beriringan.
"Ada apa-apa juga gak papa"
"Tapi kita mang gak ada apa-apa Dul... dan soal kejadian yang loe lihat, itu semua hanya factor ketidak sengajaan alias cuman kecelakan, dan aku harap cuman kita bertiga yang tau... ya... ya..." mohon Yuki.
"Sebenernya sesuatu yang sangat langka mendapati seorang wanita di kamar kak Al. Dia sangat tidak suka seseorang masuk ke kamarnya. Jadi untuk menganggap kalian tidak ada apa-apa itu sangat sulit. Ah... harus ada syaratnya untuk menutup mulutku"
"Syarat??"
"Mau gak?"
"Oke deh..."
"Kalo gitu sini hp kak Yuki"
Dengan terpaksa Yuki menyerahkan hpnya. Nampak Dul menulis sesuatu di hpnya.
"Ini nomerku... nanti aku hubungin kak Yuki kalo udah tau apa yang aku mau" ucap Dul kembali menyerahkan hp Yuki. Yuki hanya bisa mengangguk pasrah.
"Astaga... ni anak kemana aja sih!" seru mama Twina saat Dul dan Yuki tiba di bawah. Masih ada beberapa orang di sana , beda dengan lantai dua yang tadi di lewatinya. Anak-anak mudanya malah semakin bertambah.
"Tersesat" jawab Yuki asal.
"Gue kira tadi loe ke tiduran di kamar gue. Pas gue cari kok gak ada" sahut El yang juga ada di sana.
"Ni kakak... anaknya dah ke temu malah baru turun" ucap bunda Maya yang melihat Al menuju kearah mereka.
"Hn"
Kembali jantung Yuki berdetak cepat, bahkan sekarang di tambah wajah Yuki yang sedikit merona mengingat kejadian tadi di kamar Al.
"Sebelum kalian pulang foto-foto dulu ya..." usul bunda Maya. Maka tanpa persetujuan dari semuanya beliau segera mengeluarkan hpnya. Dan mau tak mau merekapun mulai berfoto selfi.
"Sekarang kalian berempat ya..." ucap bunda Maya pada ke empat remaja di depannya.
Pose yang pertama Al, Dul, Yuki, dan El. Lalu El, Al, Yuki, dan Dul. Rasanya Yuki hampir tidak bisa bernafas saat Al berdiri di sebelahnya. bau parfum Al dan hembusan nafas Al yang berdiri begitu dekat dengannya serasa menghentikan aliran darah Yuki.
'Ya Tuhan... jangn sampai aku menyukainya' batin Yuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA-GARA WATTPAD (ALKI)
FanfictionDuh... sebenernya gak PD banget. Tapi gimana nih lagi keranjingan ma ALKI. Tiba-tiba otak di penuhin oleh kisah tentang mereka. Rasanya sampai membludak, dari pada aku setres mending aku tuangin ke sini... walau aneh aku harap ada yang suka. Menceri...