🍒 cherry 1

128 7 2
                                    

"Gue tadi berantem sama freza" ucap Dylan sambil memainkan game yang ada di ponselnya

Diana yang sedang menatap layar tv langsung menatap cowok yang berada disampingnya, meneliti setiap lekuk tubuhnya "lo abis berantem tapi gaada tampang bonyoknya sama sekali" kata Diana yang mendapat kekehan dari Dylan

Sifat Dylan itu udah kaya preman pasar

1. Sering berantem
2. Sering masuk ruang bk

Tapi anehnya dia banyak disukain cewek disekolah termasuk Diana dan Dylan itu termasuk cowok most wanted di sma mentari

"Mana mungkin seorang Dylan bisa bonyok gegara berantem" kata Dylan masih dengan kekehannya

"Sombong" kata Diana sambil menjitak kepala Dylan

"Aw, sakit tau na dari pada dijitak mending dicium aja" Diana langsung menatap tajam Dylan lalu yang ditatap malah nyengir

Hening, Dylan dan Diana sibuk dengan kegiatan masing masing yang satu masih setia dengan ponselnya yang satunya lagi fokus menonton acara tv

"Ohiya, lo berantem karena masalah apa" tanya Diana

"Telat banget dah lo nanyanya" ucap Dylan sedikit kesal

"Ya maaf" kata Diana sambil tersenyum Dylan menatap Diana yang tersenyum

"Manis, coba aja lo bukan sahabat gue na" gumam Dylan dalam hati

"Jadi masalahnya tuh gini diana yang cantik! Freza nyuruh gue jauhin lo katanya sih dia suka sama lo tapi, gue ga setuju sama permintaan dia, akhirnya dia ngedorong gue dan terjadilah perang" jelas Dylan lalu Diana hanya ber oh ria

"Eh ada Dylan" kata seseorang membuat Diana dan Dylan menatap wanita paruh baya yang kini mendekat kearah mereka

"Bunda, udah pulang aku kira bunda pulang minggu depan" kata Diana lalu memeluk bundanya

"Ini juga bunda cuma mau mampir bentar abis itu pergi lagi, soalnya perusahaan yang ada di amerika lagi ada masalah" ucap Wenda yang membuat wajah Diana sedih

"Yah bunda, terus Diana dirumah sama siapa, papa pergi bunda juga pergi" ucap Diana yang membuat Wenda ikut sedih

"Ana bunda bakalan cepet pulang ko, ohiya Dylan selama tante pergi tolong jaga Diana ya" ucap Wenda sambil menatap Dylan

"Siap tante" kata Dylan sambil tersenyum ramah

"Calon mantu yang baik, yaudah kalau gitu bunda pergi ya sayang" kata Wenda sambil mengecup sebentar pucuk kepala Diana lalu pergi

"Jangan didengerin omongan bunda, dia cuma becanda" kata Diana sambil menatap Dylan yang tekekeh karena ucapan bundanya

🍒🍒🍒

"Diana!" Panggil seseorang dari arah balkon kamar Diana

Lalu Diana melangkah cepat membuka balkon kamarnya, lalu mendapati Dylan yang sedang duduk di balkon kamarnya

Kamar Diana dan Dylan memang berhadapan rumah mereka juga bersebelahan

Diana menatap lekat cowok yang ada dihadapannya tersebut rambut yang masih basah, bibirnya yang wow, alisnya yang tebal dan tatapannya yang sangat membuat Diana jatuh cinta

"Ganteng banget sih lo tuh lan" guman Diana

"Diana!" Teriak Dylan lalu membangunkan Diana dari lamunannya

"Gausah teriak juga kali! gue ngga tuli ko" kata Diana sebal

"Abis lo ngelamunnya dalem banget dah, ngelamunin apa sih? Ngelamunin gue ya" goda Dylan yang membuat Diana tambah sebal

"Iya gue lagi ngelamunin lo lan"

"Enak aja ngelamunin orang kaya lo gaada kerjaan" kata Diana sambil melotot ke arah Dylan

Dylan lalu terkekeh melihat wajah Kesal Diana

"Emang ada apa lo manggil gue segala, mau curhat? Mau terjun? Apa mau boker?"

Dylan tertawa "lucu lo kaya anjing gue" kata Dylan membuat Diana hampir melayangkan pot bunga yang ada disampingnya menuju balkon kamar Dylan

"Eh eh, jangan timpuk cogan dong" katanya sambil meringis

"Lo ngeselin sih" lalu Diana meletakkan kembali pot kecil tersebut

"Gue sebenernya mau cerita" kata Dylan sambil senyum senyum gajelas

"Cerita apa, kalau cerita gajelas gue males dengernya" kata Diana sambil menatap langit malam yang dipenuhi banyak bintang

"Ini jelas ko na, jadi gini gue lagi suka seseorang, dia anak kelas 12 ips 3 namanya novelia"

Ucapan itu membuat Diana menatap cepat ke arah Dylan, kaki Diana lemas dan hatinya seperti mati rasa

"Lo suka orang" kata Diana mencoba menetralkan suaranya

"Iyalah masa gue suka sama setan" Dylan lalu tertawa

"sebenernya udah dua minggu sih dia ngode terus ke gue kalau sebenernya dia suka sama gue" tambah Dylan sambil menatap langit


"Kenapa kalau sama gue lo susah peka, dari kecil sampe umur kita udah 17 tahun lo gapernah peka sama perasaan gue lan" lirih Diana

"Dan kayanya besok gue bakalan nyatain tentang perasaan gue ke dia deh" ucap Dylan lagi sambil tersenyum gembira

Diana yang tidak kuat lagi menahan rasa sesak di dadanya kini melangkah untuk memasuki kamar, mungkin kini air mata sudah jatuh membasahi pipinya

"Lo mau kemana na" tegur Dylan

"Lan udah malem gue mau tidur" kata Diana tanpa berbalik melihat Dylan belum sempat Dylan menjawab Diana langsung berjalan cepat masuk ke kamarnya dan menutup pintu balkon

"Untuk pertama kalinya gue nangis karena Dylan, apa salah gue suka sama lo lan" lirih Diana dan menangis sejadi jadinya disamping tempat tidurnya

Diana berjalan kearah meja belajarnya mengambil sesuatu dilaci meja 'Diary Diana' tertulis dicover buku tersebut dan Diana langsung menuangkan tinta hitam di diary tersebut


Juscherry🍒

*Mulmed : Diana Khansa






DIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang