Pagi ini Diana mengemas semua barang-barangnya kedalam tiga koper miliknya, setelah selesai Diana menghampiri meja belajarnya lalu membuka laci dan meraih buku diary-nya
Diana membuka setiap lembar diary-nya menatap setiap kata yang selama ini Diana tuangkan di diary tersebut
"Diana" panggil Wenda lalu Diana bangkit menghampiri bunda-nya yang kini berada diambang pintu
"Ayo cepet kamu harus berangkat ke bandara sekarang, koper kamu biar pak ujang aja yang bawa sekarang kamu masuk mobil ayo" ucap Wenda lalu Diana berjalan menuruni tangga bersama Wenda
"Bunda, jangan bilang sama siapa pun kalau aku lanjutin kuliah di Milan ya" kata Diana pada Wenda yang berada di sampingnya
"Iya sayang" ka Wenda sambil mengelus kepala Diana
Diana kini menaiki mobil lalu menatap bunda-nya
"Kamu jaga diri baik-baik disana, jangan nakal dan inget terus pesan bunda ya sayang" kata Wenda lalu Diana tersenyum dan mengangguk tanda megerti
"Bunda juga jaga diri baik-baik ya bun" kata Diana lalu Wenda mencium kening anaknya tersebut
Diana lalu menutup pintu mobil kini mobil yang Diana tumpangi meninggalkan pekarangan rumahnya, Diana lalu menatap jendela mobil dan menatap rumah Dylan
"Selamat tinggal Dylan" gumam Diana sambil tersenyum tipis
🍒🍒🍒
Kini Diana berada di dalam pesawat Diana duduk tepat disamping jendela pesawat, lalu Diana melirik ke samping kanan-nya menatap lelaki yang kini sedang tidur
Diana masih menatap lelaki itu lalu tiba-tiba lelaki itu tersenyum dalam tidurnya "segitu ganteng kah gue sampe lo ngeliatin gue terus" ucap lelaki itu yang membuat Diana cepat-cepat memalingkan wajahnya
"Aduh bego banget sih Diana! Eh tapi kenapa dia tau kalau gue lagi ngeliatin ya" gumam Diana dalam hati
"Kenapa? Lo malu? Lo deg-degan? Lo bingung kenapa gue bisa tau kalau lo lagi liatin gue?" Tanyanya panjang lebar lalu Diana menatap lelaki tersebut tidak percaya, belum pernah Diana bertemu dengan lelaki se-bawel ini
Diana mendesis lalu menatap jendela pesawat, Diana tidak meng-indah kan pertanyaan lelaki itu
"Kenalin gue Devon Arkaza" Diana menatap Devon yang kini tersenyum dan mengulurkan tangannya
"Gue Diana khansa" kata Diana tapi tidak meng-indah kan uluran tangan Devon lalu Diana meraih novel yang berada di pangkuannya dan membuka novel tersebut
Devon malah tersenyum manis melihat tingkah Diana yang menurutnya 'menggemaskan'
"Lo cantik DI-A-NA" bisiknya sambil menekan nama Diana, lalu Diana berhenti membaca novel lalu menatap DevonDiana menaik-kan satu alisnya "mulut lo bisa diem gak sih!" ucap Diana kesal
"Lo yang bikin gue pengen ngenal lo lebih jauh sih" kata Devon yang membuat Diana makin kesal
Diana lalu mengabaikan ucapan Devon, menutup novel-nya lalu memasang earphone lalu memejamkan matanya
🍒🍒🍒
Diana kini berada di Bandar Udara Internasional Linate Milan Italia, menunggu jemputan yang akan mengantarnya ke apartemen yang sudah bunda-nya beli untuk Diana
Diana memainkan ponselnya tiba-tiba seseorang menepuk pundak Diana "ketemu lagi sama lo, jodoh kali ya" kata Devon sambil tertawa yang membuat Diana memutar kedua bola matanya
"Lo ngikutin gue ya" tuduh Diana
"Asal aja kalau ngomong, tapi ada benernya sedikit" kata Devon lalu mengeluarkan ponselnya
"Minta id line lo dong, buat temenan doang ko siapa tau lo butuh bantuan gue nanti" kata Devon sambil mengarahkan ponselnya pada Diana
Diana tampak berfikir "kasih ngga ya, tapi bener juga kata dia kan gue disini masih baru" gumamnya lalu meraih ponsel Devon seketika senyuman Devon mengembang
Juscherry🍒
Mulmed : Devon Arkaza
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANA
Novela Juvenil-Dalam diam aku mencintaimu- Diana Khansa mencintai sahabat kecilnya Dylan Alkenzo tetapi Dylan tidak pernah menyadari bahwa Diana menyukainya Suatu ketika Dylan bercerita pada Diana tentang perempuan yang dia cintai dan dia akan segera menyatakan c...